Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uniknya Nyamei, Sinden ala Bengkulu Bernyanyi Sambil Menutup Wajah

Kompas.com - 28/05/2016, 14:12 WIB
Firmansyah

Penulis

BENGKULU, KOMPAS.com - Suku Jawa mengenal sinden, penyanyi yang muncul di sela pagelaran pewayangan dan musikal Jawa. Di Bengkulu, juga terdapat seni serupa di kalangan warga masyarakat Suku Rejang yakni Nyamei atau Ngandak.

Akulturasi yang kuat antara sejarah suku Jawa dan Rejang diduga memunculkan seni nyamei. Banyak budaya Jawa yang terakulturasi secara kuat pada Suku Rejang, termasuk dalam berkesenian.

Nyamei atau Ngandak sudah mulai ditinggalkan oleh tradisi Suku Rejang seiring waktu dan perlu dilestarikan. Dahulunya menurut Samsul Hilal, anggota Badan Musyawarah Adat (BMA) Rejang Lebong, Nyamei dilakukan sebelum digelarnya Tari Kejei.

Tari Kejei merupakan kesenian rakyat Rejang yang dilakukan pada setiap upacara Kejei berlangsung. Upacara Kejei merupakan hajatan terbesar di Suku Rejang.

Tak heran hajatan ini disebut terbesar karena yang mengangkat hajat kejei tersebut merupakan orang-orang yang mampu dengan pemotongan beberapa kerbau, kambing, atau sapi. Hal ini sebagai syarat sah upacara Kejei.

Tarian tersebut dimainkan oleh para muda-mudi di pusat-pusat desa pada malam hari di tengah-tengah penerangan lampion. Tarian ini sebagai ajang perkenalan antara bujang dan gadis Suku Rejang.

"Namun sekarang, Nyamei banyak mengalami perubahan, tidak harus upacara Kejei, Nyamei bisa dilakukan dengan hanya bernyanyi saja," kata Samsul.

Nyamei dilakukan cukup unik. Penyanyinya menggunakan pakaian adat Suku Rejang. Selain itu ia memakai kipas atau selendang yang digunakan sebagai penutup wajah.

Penyanyi Naymei atau Penyamei selalu menyanyikan lagu-lagu sedih. Bercerita tentang perjuangan seorang ibu, perjuangan masyarakat. Tidak sedikit penonton yang memahami bahasa Rejang akan menitikkan air mata menyimak lagu-lagu sedih tersebut.

"Ada pesan moral yang disisipkan dalam nyanyian Penyamei," tambah Samsul.

Nyamei biasanya hanya diiringi seruling. Tradisi Nyamei bisa dilakukan oleh pria dan wanita. Bedanya kalau Penyamei perempuan maka menggunakan kipas atau selendang sebagai penutup wajah. Jika Penyameinya pria maka tidak perlu penutup wajah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

Jalan Jalan
Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Travel Update
Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Travel Update
3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

Travel Update
Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Hotel Story
iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Travel Update
9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

Jalan Jalan
Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Travel Update
6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com