BANYUWANGI, KOMPAS.com - Tari Gandrung Banyuwangi dijadwalkan akan manggung di Istana Negara, Jumat (28/10/2016), atas undangan Presiden Joko Widodo pada peringatan Hari Sumpah Pemuda.
Hal tersebut disampaikan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas kepada Kompas.com, Selasa (18/10/2016). Menurut Anas, undangan tersebut secara tidak langsung merupakan penghargaan bagi tradisi Banyuwangi.
"Masyarakat Banyuwangi sangat bangga Tari Gandrung bisa tampil di hadapan presiden dan tamu undangan pada 28 Oktober mendatang," katanya.
Ia juga menjelaskan Tari Gandrung akan tampil dua kali yaitu sebelum pidato budaya dari Presiden Joko Widodo dan malam hari pada Pergelaran Suara Bangsa Ekspresi Budaya setelah upacara peringatan Sumpah Pemuda.
Selain Tari Gandrung, tari asal Banyuwangi lainnya yaitu Tari Kuntulan juga tampil pada serangkaian peringatan Hari Sumpah Pemuda di Istana Negara. "Ini kehormatan karena dua tari daerah Banyuwangi bisa tampil sekaligus di Istana Negara," kata Anas.
Tari Gandrung adalah tarian khas Banyuwangi yang telah ditetapkan sebagai “Warisan Budaya Bukan Benda” oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada 2013.
Setiap tahunnya, Pemkab Banyuwangi juga menggelar tari kolosal Gandrung Sewu yang melibatkan 1.000 penari Gandrung dan pergelaran tersebut masuk dalam agenda Banyuwangi Festival.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.