Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPS Diminta Revisi Metodologi Pendataan Jumlah Wisman ke NTT

Kompas.com - 21/10/2016, 14:38 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Marius Ardu Jelamu meminta kepada pimpinan Badan Pusat Statistik (BPS) pusat untuk segera merevisi metodologi pendataan jumlah wisatawan asing yang masuk ke NTT.

Hal itu dimaksudkan agar bisa mendapatkan data yang akurat terkait berapa banyak jumlah wisatawan asing dan juga wisatawan domestik yang setiap hari berkunjung ke NTT.

"Wisatawan asing yang mengunjungi NTT setiap saat meningkat tajam dengan kenaikan hingga 35 persen. Saya juga mau meluruskan data beberapa waktu lalu yang dikeluarkan oleh BPS ternyata setelah kita teliti secara benar, tidak hanya 16.000 tapi antara 80.000 sampai 90.000 ribu wisatawan asing yang masuk ke NTT dari berbagai pintu," kata Marius kepada KompasTravel, Jumat (21/10/2016).

(BACA: Carter Pesawat, 40 Turis Australia Kunjungi NTT)

Marius mengaku, sudah berkoordinasi dengan kepala BPS NTT soal pendataan turis yang masuk ke NTT.

Menurut Marius, pihak BPS hanya mengambil sampel di hotel-hotel berbintang saja, sementara hotel melati dan motel serta losmen, termasuk bacpaker dan di rumah warga tidak didata sehingga banyak sekali wisatawan tidak terdata secara lengkap.

"Saya harapkan BPS Pusat dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Jakarta bisa mengubah kembali sejumlah item dan metodologi pendataan ini. Karena setelah kita lihat di lapangan, ternyata jumlah wisatawan melebihi apa yang didata oleh BPS," jelasnya.

KOMPAS/DWI AS SETIANINGSIH Tim Wondernesia, Selasa (19/1/2016), menikmati makan siang di pinisi yang melintasi Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
Ia menjelaskan, pihaknya juga akan segera koordinasi dengan pemerintah kabupaten di NTT untuk membuat data pembanding selain yang dibuat oleh BPS.

"Kita juga mendorong pemerintab kabupaten dan kota yang langsung berada di destinasi wisata supaya bisa mendata sendiri tamu yang masuk sehingga tidak bergantung dari data yang ada di BPS, kemudian melaporkan ke kita di provinsi," ucapnya.

Marius juga mengimbau kepada para pemilik hotel yang ada di NTT agar memberikan data yang riil terkait jumlah wisata.

"Jangan yang tidur 100 orang di hotel, mereka hanya beri tahu 50 orang saja, dengan alasan untuk menghindari pajak," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sederet Aktivitas Outdoor di Arjasari Rock Hill Bandung

Sederet Aktivitas Outdoor di Arjasari Rock Hill Bandung

Jalan Jalan
Suhu Panas Ekstrem di Thailand, Buat Rel Kereta Api Bengkok

Suhu Panas Ekstrem di Thailand, Buat Rel Kereta Api Bengkok

Travel Update
Serunya Camping Keluarga di Arjasari, Kabupaten Bandung

Serunya Camping Keluarga di Arjasari, Kabupaten Bandung

Jalan Jalan
Arjasari Rock Hill, Lihat Sunset dan City View Bandung dari Ketinggian

Arjasari Rock Hill, Lihat Sunset dan City View Bandung dari Ketinggian

Jalan Jalan
5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

Travel Update
[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

Travel Update
8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

Travel Update
Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Travel Update
10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

Travel Tips
5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

Jalan Jalan
5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com