Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelabuhan Wisata Masih Terbatas

Kompas.com - 24/01/2017, 09:58 WIB

BATAM, KOMPAS - Pengembangan wisata layar di Indonesia tak hanya membutuhkan pembangunan infrastruktur fisik berupa pelabuhan wisata. Namun, pengembangan wisata tersebut juga perlu mengikutsertakan manajemen sumber daya manusia lokal, kontrol oleh pemerintah daerah, dan strategi pemasaran ke pasar mancanegara.

Raymond T Lesmana dari Tim Percepatan Pengembangan Wisata Layar dan Cruise Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Minggu (22/1/2017), di Batam, mengatakan, akar masalah wisata layar Indonesia terletak pada keterbatasan infrastruktur fisik berupa pelabuhan wisata.

(BACA: Kembangkan Wisata Yacht, Indonesia-Thailand Sepakat Jalin Kerja Sama)

Akibatnya, keamanan dan kenyamanan pelancong terganggu. Kapal yang bersandar tidak mendapatkan perlindungan asuransi. Selain itu, interaksi dan manfaat ekonomi yang diterima warga setempat menjadi tak optimal.

”Indonesia mempunyai potensi bentang garis lintas wisata layar sepanjang 3.000 mil laut dan tidak mendapat angin taifun sepanjang tahun. Ini seharusnya membuat wisata layar Indonesia bisa berlangsung penuh dalam setahun. Akan tetapi, pelancong memilih menyandarkan perahu pesiar mereka di Malaysia tahunan, sementara di Indonesia hanya beberapa hari,” katanya.

Tim dari Kemenpar sudah membuka 270 titik jalur pelayaran, sebagai pintu masuk pelayaran pelancong ke Indonesia dan selama di Indonesia.

Langkah ini juga untuk memotivasi pembangunan infrastruktur fisik berupa pelabuhan dan memperkenalkan destinasi wisata baru. Wisata bahari adalah aktivitas wisata yang dilakukan pelancong menggunakan kapal layar ketika berada di darat.

Pada 2016, lanjut Raymond, tim percepatan membuka empat jalur pelayaran baru, yaitu jalur Anambas-Natuna, Tual-Batam, Sabang-Kalimantan Barat, dan Tarakan-Papua.

KOMPAS/FRANSISKUS PATI HERIN Sejumlah perahu layar yang berpartisipasi dalam Darwin-Ambon Yacht Race and Rally 2015 telah tiba di pesisir Desa Amahusu, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, Maluku, Jumat (11/9/2015).
Indonesia sudah memiliki beberapa agenda festival kapal layar, antara lain Sail Indonesia, Wonderful Sail To Indonesia, dan Darwin-Ambon Yacht Race.

Kementerian Pariwisata menargetkan empat juta kunjungan wisatawan untuk wisata bahari pada 2019 dengan devisa 4 miliar dollar AS. Pada 2014, jumlah kunjungan wisata bahari sekitar 1 juta orang, dengan devisa 1 miliar dollar AS.

Aji Sularso, anggota Tim Percepatan Pengembangan Wisata Layar dan Cruise Kemenpar, mengatakan, festival kapal layar akan kembali diagendakan pada 2017. Kemenpar juga akan bekerja sama dengan Pemerintah Malaysia untuk menyelenggarakan Wonderful Sail To Raja Ampat. (MED)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com