Kota yang merayakan ulang tahunnya setiap tanggal 13 Oktober ini kini telah berumur 2.796 tahun dan merupakan kota bersejarah dengan banyak obyek wisata yang menarik.
Dengan tangan dinginnya, Yerevan menjelma menjadi kota dengan kreasi yang unik, berdampingan dengan harmoni bangunan kuno yang klasik.
Ia juga terinspirasi bentuk arsitektur kota Paris dan Vienna, sehingga tidak mengherankan, jika berjalan di kota Yerevan akan mengingatkan pada kota di Eropa, meski secara geografis berada di Asia.
Kompleks yang dibangun dengan batu-batu alam ini terdapat banyak anak tangga menuju puncak bukit Victory Park.
Selain itu ada Opera Yerevan atau Opera House yang merupakan salah satu tempat kebanggaan masyarakat Armenia karena di gedung inilah sejumlah pertunjukan seni berkelas tinggi pernah tampil.
Musik dengan volume kencang yang terdengar dari ujung jalan membuat banyak orang tertarik mendatanginya.
Di kota ini juga terdapat museum Manuskrip yang biasa disebut sebagai Matenadaran, salah satu tempat penyimpanan buku tertua dan terkaya di dunia.
Satu museum lagi yang menarik dikunjungi adalah Museum Genosida. Sebuah museum yang menggambarkan episode kelam sejarah bangsa Armenia ketika dibawah pendudukan Turki.
Bagi wisatawan muslim, tempat yang tidak bisa dilewatkan adalah mengunjungi Masjid Biru (Blue Mosque of Yerevan), kompleks seluas 7.000 meter persegi yang dibangun pada 1765.
Masjid ini dikelola warga Armenia keturunan Iran, dan merupakan satu-satunya masjid yang ada.
Dikisahkan saat Nabi Nuh dan bahteranya mendarat di gunung Ararat, Nuh keluar dan melihat ke arah Yerevan.
Saat itu kota dinamakan Aravan yang berarti kota Ara. Seperti tradisi raja-raja Armenia yang selalu memberi nama kota dengan nama mereka. (Hermanus Prihatna)
https://travel.kompas.com/read/2017/08/11/150600427/mengunjungi-yerevan-kota-bersejarah-penuh-bangunan-kuno