Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bubur Lemu yang Eksis Sebelum Indonesia Merdeka

JAKARTA, KOMPAS.com - Bubur atau disebut juga jenang oleh masyarakat Jawa nyatanya sudah ada sebelum Indonesia berdiri. Bubur adalah hidangan asli Nusantara yang tercatat pada Serat Lubdaka karangan Mpu Tanakung di zaman Kerajaan Kediri sekitar abad ke-12, dan pada buku Serat Centhini (1814-1823).

"Tersurat bukti bahwa jenang telah ada dan berjejalan dengan tradisi ritual setempat
selama ratusan tahun. Kalau ditarik mundur lagi, jenang (bubur) lemu misalnya, sebagai bentuk cara memasak (dijenang atau dibubur) bahan makanan, kemungkinan besar sudah hadir sejak manusia klasik mengenal piranti memasak," tulis Dosen Prodi Sejarah Fakultas Sastra Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, Heri Priyatmoko saat dihubungi KompasTravel, Jumat (11/8/2017).

Dalam Serat Lubdaka misalnya, ada beberapa jenis bubur yang disebut. Antara lain bubur susu (santan), bubur gula, dan nasi liwet dicampur kemudian diberi lauk katak hijau.

Asumsi bubur sudah ada sejak zaman lampau menguat karena bubur kental berbahan tepung atau pati sudah menjadi konsumsi manusia dari bayi, dan baik bagi orang yang mengalami gangguan pencernaan.

BACA: Filosofi Bubur Lemu yang Dihidangkan Gibran kepada Agus Yudhoyono

Sedangkan pada Serat Centhini, bubur atau jenang disebut ditemukan di bumi Mataram. Bubur ditemui pada sesaji, pesta atau hajatan, penjaja makanan di acara pentas wayang, hingga saat sarapan.

Serat Centhini juga memuat lebih banyak jenis bubur atau jenang. Mulai dari jenang blowok bang biru ijem pethak cemeng myang kuning, jenang lemu sanga, jenang katul, jenang abang, jenang baro-baro, jenang putih, jenang cocoh bang pethak, hingga aneka jenang yang diolah dengan buah.

"Pembuatan jenang dimakan guna menambah kekuatan, kesehatan, dan mengembalikan tubuh prima. Tak berlebihan jika jenang sumsum ditempatkan sebagai hidangan purna kerja untuk mengembalikan kekuatan bagi orang yang bekerja. Sementara jenang untuk sesaji merupakan sarana permohonan keselamatan bagi manusia dan pernyataan syukur kepada Tuhan," jelas Heri.

Heri sendiri menyatakan jika jenang atau bubur se-Nusantara patut dilestarikan. Sebab jenang yang sejatinya makanan asli Nusantara mencakup seluruh aspek, mulai dari historis, antropologi, fisiologis, biologis, dan sosiologi.

Salah satu daerah yang kini berusaha melestarikan jenang adalah Solo, yang setiap tahun rutin menyelenggarakan Festival Jenang.

https://travel.kompas.com/read/2017/08/11/190300927/bubur-lemu-yang-eksis-sebelum-indonesia-merdeka

Terkini Lainnya

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

Jalan Jalan
Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Travel Update
Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Travel Update
3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

Travel Update
Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Hotel Story
iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Travel Update
9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

Jalan Jalan
Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Travel Update
6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke