Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Satu Bulan Penuh, Hidangan Bumi Pasundan Diboyong ke Serpong

Bumi Pasundan sedari dulu menjadi destinasi utama dari warga Jakarta melepas penat di akhir pekan. Entah untuk berkelana di alam yang masih asri atau berkelana dalam rasa kuliner yang legendaris.

(BACA: Bingung Mencari Aneka Sate Enak di Bandung? Ini Tempatnya...)

Oleh karena itu ketika Summarecon Mal Serpong menyelenggarakan Festival Kuliner Serpong (FKS) dari 10 Agustus hingga 10 September 2017, dengan tema "Raos Pisan Euy," antusiasme masyarakat untuk ikut serta begitu tinggi.

"Saya sudah datang ke dua kali ke FKS ini, kalau akhir pekan jangan harap dapat tempat duduk. Saking ramainya kita harus menunggu di sebelah orang yang sedang makan," kata Lukas (29) asal Tangerang.

(BACA: Merasakan Kelezatan Sate Kelinci di Kaliurang)

Kali kedua ia datang ke FKS hari Kamis (7/9/2017), ia pun masih sama takjub. Sebab FKS yang dibuka pukul 16.00 WIB pada hari biasa, ternyata tetap ramai dikunjungi, dan langsung ada antrean ketika gerai-gerai makanan di FKS dibuka.

Ada 97 gerai makanan yang menghadirkan hidangan autentik Jawa Barat dan Nusantara. Beberapa di antaranya adalah gerai hidangan legendaris di Jawa Barat.

(BACA: Nasi Jamblang Ibad Otoy Cirebon Bikin Ketagihan)

Sebut saja Mi Kocok Bandung Marika, Kupat Tahu Gempol, Batagor Riri, Martabak Bandung Fransiskus, Nasi Jamblang Mang Dul, dan masih banyak lainnya.

"Ini sudah biasa makan kalau ke Lembang, kebetulan ada di sini. Saya sendiri suka makan sate kelinci. Cuma bedanya kalau di Lembang ada daging kelincinya digantung. Di sini tak ada ya," kata Edi sambil tertawa.

(BACA: Walau Selalu Kebanjiran Pembeli, Wajib Beli Oleh-oleh Tahu Susu Lembang)

Narno sang penjual Sate Kelinci Karmel dari Lembang mengatakan FKS sempat membuatnya kewalahan. Di akhir pekan, lebih dari 2.000 tusuk sate kelinci laku terjual. Untuk mengakali ia biasanya telah memarinasi sate dan memanggang setengah matang sehingga ketika ada yang memesan, dibakar sebentar sate sudah matang sempurna.

Tak hanya hidangan khas Jawa Barat, hidangan dari daerah lain Nusantara seperti Tangerang, Bali, Yogyakarta, dan Malang juga turut serta di FKS. seperti gerai Baso Bagoja dari Pasar Lama Tangerang dan Seblak Jeletet dari Jakarta yang selalu ramai antrean dari para pengunjung FKS.

Bersantap Sambil Nostalgia

Hal yang menarik dari FKS, selain berpesta kuliner dengan hidangan mantap ala Nusantara, pengunjung juga bersantap di ruangan terbuka dengan desain gerai tradisional yang dibangun dari kayu dan atap daun rumbia.

Suasana layaknya bersantap di Bumi Pasundan juga semakin terasa dengan penambahan repika bangunan terkenal di Bandung, Gedung Sate dan iringan lagu dari suling bambu Sunda yang menimbulkan bunyi yang khas.

Sedangkan generasi di bawahnya dapat menikmati aneka permainan khas Pasar Malam di Pojok Dolanan juga membeli permen dan camilan di zaman kecil.

Bagi pengunjung yang membawa anak balita juga dapat mengajak anak-anak untuk naik odong-odong dan mendengarkan cerita dongeng, serta penampilan dari sekolah-sekolah sekitar.

FKS menjadi satu paket lengkap untuk bersantai bersama keluarga atau teman, sambil bersantap, berkumpul, dan bernostalgia. Kabar gembira bagi Anda penggemar kuliner, FKS merupakan acara rutin tahunan yang diselenggarakan oleh Summarecon Mal Serpong. Jadi mari menunggu daerah mana lagi di Indonesia yang akan "diboyong" ke FKS tahun depan.

https://travel.kompas.com/read/2017/09/10/101500127/satu-bulan-penuh-hidangan-bumi-pasundan-diboyong-ke-serpong

Terkini Lainnya

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

Jalan Jalan
Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Travel Update
Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Travel Update
3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

Travel Update
Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Hotel Story
iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Travel Update
9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

Jalan Jalan
Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Travel Update
6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke