Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ooh Disneyland... Tempat Paling Indah di Bumi!

Lebih dari 14 juta pengunjung dari seluruh dunia melakukan perjalanan ke kota abad 19 ini setiap tahun, untuk menikmati suasana ibu kota Perancis yang sarat inspirasi, museum, seni dan fashion.

Beberapa ikon kota yang menjadi obyek wisata utama antara lain adalah Gereja Katedral Gothic Notre Dame, Museum Louvre dan tentunya Menara Eiffel.

Namun ternyata, ada orang yang lebih memilih Disneyland ketimbang landmark kota yang menjadi bucket-list kebanyakan orang saat pertama kali menginjakkan kaki di Paris.

(BACA: 7 Tips Berlibur Keliling Eropa dan Persiapannya)

Jauh hari sebelum liburan kami ke Eropa, Welah mengirim email ke saya:

"Aku mau ke Disney dua hari! Di Paris ada dua park, Disneyland (DL) dan Walt Disney Studio (WDS). Rencananya begini: 1st day, beli tiket yang bisa ke DL dan WDS (1day/2park: Rp 790.000) dan 2nd day, beli tiket yang ke DL aja (1day/1parks:  Rp 575.000) total Rp 1.365.000/orang. Ini link-nya: http://international-holidays.disneylandparis.com/tickets/adult-at-child-price.html - "Aku mau ke sananya dari buka jam 10 pagi sampai tutup jam 12 malam," tambahnya. Waduh!

Kereta berangkat pada jam 7.20 malam dengan pilihan gerbong berisi 6 orang, lengkap dengan tempat tidur. Kami tiba di Paris pada jam 9 pagi.

(BACA: Terbuai Slogan I Amsterdam, Kami Langsung Jatuh Cinta...)

Dari stasiun kereta Gare Saint-Lazare kami menuju ke penginapan yaitu Wilson Opera Hotel. Hotel berkategori butik ini terletak di kawasan bisnis, dekat dengan gedung Opera Paris dan tempat-tempat favorit lainnya, seperti Madeleine, Galeri Lafayette dan Champs-Elyses.

Sengaja kami memilih hotel ini karena juga dekat dengan stasiun kereta tujuan Marne-la-Vallée, lokasi Disneyland.

(BACA: 16 Bus Wonderful Indonesia Mondar-mandir di Paris)

Mumpung jadwal hari pertama kami di Paris masih kosong, di sore hari saya mengajak Welah untuk mengunjungi Museum Louvre dan Eiffel Tower.

Dua situs wisata yang menurut saya wajib didatangi saat pertama kali ke Paris.

Welah setuju dengan pesan agar tidak berlama-lama, karena perlu ekstra tenaga dan harus bangun pagi keesokan harinya, demi playground impian-nya, Disneyland.

Disneyland Paris merupakan taman rekreasi yang paling banyak dikunjungi di seluruh Eropa. Theme-park yang dioperasikan oleh The Walt Disney Company ini merupakan taman rekreasi kedua, di luar Amerika Serikat setelah Tokyo Disney Resort.

Luas taman ini mencakup 4.800 hektar (atau setara dengan luas kota Sukabumi di Jawa Barat) dengan dua taman hiburan, resor, kompleks perbelanjaan, restoran, dan lapangan golf. Disneyland Park dibuka pada tahun 1992 sedangkan Walt Disney Studios Park, dibuka pada tahun 2002.

Disneyland Paris terletak di Marne-la-Vallée, 32 kilometer dari sebelah timur pusat kota Paris atau lebih dari satu jam perjalanan dengan kereta. Dibuka setiap hari mulai dari jam 10 pagi hingga jam 10.30 malam, kecuali pada musim panas jam operasionalnya akan lebih panjang.

Ada lebih dari 50 atraksi, termasuk wahana laut Pirates of the Caribbean, Zoom Galaxy, Dumbo the Flying Elephant, Star Wars Hyperspace Mountain, tur dunia boneka dan Sleeping Beauty Castle di Disneyland Park.

Sedangkan di Walt Disney Studios Park, ada Ratatouille: The Adventure to The Twilight Zone, Tower of Terror, pemutaran film jadul Disney, Backlit, karakter all-star dan pertunjukan teater dan masih banyak lagi.

Pastinya, tak akan cukup waktu untuk mengelilingi kedua taman atraksi ini dalam sehari, bahkan dua hari. Karenanya, Disneyland menawarkan tiket annual-pass bagi penggemar berat Disney untuk mengunjungi parks sepanjang tahun, tentunya dengan harga khusus.

Kami memulai ‘petualangan magis’ kami dari Disneyland Park. Begitu masuk pintu gerbang, ‘keajaiban’ itu terjadi. Welah yang biasanya anteng dengan pembawaan tenang ini, tiba-tiba melompat kegirangan seperti anak kecil. “My playground! My happiest place on earth!”, serunya.

Ia langsung menarik saya menuju salah satu toko souvenir. Welah membeli buku dan pena, beragam pin, koin uang Disney, tak lupa mengambil peta dan jadwal pertunjukan. Beberapa menit setelah menyimak jadwal, Welah bergegas menuju antrean.

Saya melihat di ujung antrean ada karakter anjing, “Oh, ada Scooby!”.

Welah langsung membungkam saya, “Ssh! Itu bukan Scooby, itu Pluto!” Oh, maaf.

Sayangnya, kami tak sempat berfoto dengan si-Pluto, karena 5 menit kemudian, ia diganti dengan karakter yang lain. Rata-rata antrean per karakter bisa lebih dari 30 menit, jadi kami atur strategi.

Welah sempat bertatap muka, berfoto dan mengumpulkan tanda-tangan di buku dengan cukup banyak karakter Disney masa kecilnya, seperti Snow White, Donald Duck, Jessie dari Toy Story, Chip and Dale, Captain Hook, Mr. Smee, Mad Hatter, Jack Sparrow, Belle, Jafar sampai Minnie.

Tapi, mana Mickey? Antrean Mickey dimulai sejak satu jam yang lalu dan masih terlihat orang mengular panjang. Yasudah, besok saja, kata Welah.

Kisah Putri Aurora dan sejarah Walt Disney terpampang melalui diorama yang memukau.

Selanjutnya Welah ingin bertemu dengan Darth Vader di Starport, Discoveryland: A Star Wars Encounter. Di sebuah ruangan minim lampu, Welah diminta berdiri menunggu.

Ia hanya ditemani oleh seorang pegawai Disneyland. Semenit kemudian, terlihat sebuah pintu terbuka. Sosok tinggi besar berjubah hitam panjang, lengkap dengan topeng seram itu keluar dan berjalan ke arahnya, perlahan seperti melayang.

Terasa ketakutan saat menjumpai karakter mengerikan ini. Beberapa detik Welah merasa hampir pingsan karena aura Darth Vader begitu mencekam, dan ia merasa seakan berada di sebuah galaksi yang jauh dari dunia nyata, berada di film Star Wars. May the force be with you, Welah!

Penampilan Star Wars juga kami nikmati di Walt Disney Studios Park. Di sana, ada panggung khusus untuk petualangan Star Wars Galactic, Rogue One: A Star Wars Story dengan pertunjukan epik Season of the Force.

Dari sekian banyaknya atraksi di kedua taman Disneyland ini, yang berkesan bagi saya salah satunya adalah “Mickey and The Magician” show di Teater Animagique.

Mickey membuka show dengan menyapa penonton dalam bahasa Perancis, “Bonjour... Je m’appelle Mickey!”.

Penonton seakan tersihir dengan karakter idaman mereka, semuanya membalas dengan semangat, “Haiiii Mickey….!”

Plot cerita dimulai dengan Tinker Bell yang menyebarkan kerlipan bintang. Mickey diberi tugas membersihkan altar sebelum matahari terbit, dalam upaya untuk menjadi pesulap hebat. Tak sengaja menemukan dirinya ‘masuk’ ke dalam dunia ajaib film Disney. Dia bisa menggerakkan tongkat sihirnya ke masing-masing benda.

Mata penonton yang kebanyakan anak kecil seakan tak berkedip, bahkan penonton dewasa seperti Welah terlihat berkaca-kaca saking terharu. Pertunjukan diakhiri dengan semua karakter bernyanyi bersama "Let It Go”.

Parade Disney di Disneyland Village adalah atraksi kedua yang saya suka. Parade yang dimulai pada jam 5 sore ini sudah ditunggu-tunggu oleh para pengunjung sejak satu jam sebelumnya.

Layaknya jalanan di Amerika Serikat, kami bisa menikmati semua elemen cerita Disney melalui iringan parade yang mengagumkan.

Disney Illuminations Fireworks

Nah, ini adalah atraksi terakhir yang kami nantikan. Penampilan kembang api spektakuler yang mengakhiri seluruh agenda di Disneyland setiap harinya.

Menampilkan pemetaan proyeksi kembang api, laser, lampu sorot, air mancur, api, musik, layar kabut dan efek khusus lainnya, seolah menyihir kastil Sleeping Beauty dan menjadikannya tampak bergerak.

Kami menahan napas ketika kembang api warna-warni mendesis menembus langit malam. Percikan api dan semburan air berkolaborasi dalam harmoni nan sempurna.

Sinar laser menyoroti dinding istana dengan menampilkan kisah perjalanan Disney yang terkenal yang sangat mengesankan.

Jam menunjukkan tepat tengah malam, saat kami bersama pengunjung lainnya bergegas pulang. Di pintu keluar, terlihat Mickey melambaikan tangan dari atas balkon hotel Disney Resort. Welah membalas, “Sampai jumpa besok pagi, Mickey!” (NOVA DIEN)

https://travel.kompas.com/read/2017/09/25/091600527/ooh-disneyland-tempat-paling-indah-di-bumi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke