Mereka semua ingin mempersunting sang putri. Raja, ayah sang putri akhirnya menyerahkan keputusan pada sang putri.
Untuk meneguhkan hatinya, putri tersebut kemudian bersemadi. Pulang dari semadi, putri kemudian mengundang pangeran dan para pemuda yang ingin mempersuntingnya.
Singkatnya sang putri kemudian mengatakan ia tak ingin ada perpecahan dan berakhirlah ia menjatuhkan diri ke laut dan kemudian seperti hilang ditelan ombak. Itulah cerita rakyat dari Suku Sasak di Pulau Lombok, Putri Mandalika.
Ada dua hal yang selalu dihubungkan dengan kisah Putri Mandalika tersebut yakni Festival Pesona Bau Nyale yang dipercaya nyale (cacing laut) sebagai perwujudan Putri Mandalika yang menjatuhkan diri ke laut dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.
"Sangat indah sekali," kata Jokowi menggambarkan KEK Mandalika di vlognya.
Untuk menuju KEK Mandalika sangat mudah, karena telah dibangun akses jalan langsung yang berjarak 30 menit dari Bandara Internasional Lombok. KEK Mandalika terbentang luas 1.034 hektar dari Pantai Kuta, Pantai Seger, hingga Pantai Tanjung Aan.
Monumen Putri Mandalika dapat dijumpai di Pantai Seger, yang dipercaya menjadi lokasi sang putri menjatuhkan dirinya ke laut. Destinasi lain yang tak boleh dilewatkan saat di Mandalika adalah Bukit Merese yang berada dekat Pantai Tanjung Aan.
Untuk penginapan, pembangunan masih terus dilakukan di KEK Mandalika. Nantinya akan ada banyak hotel bintang lima dan resrot di KEK Mandalika. Tercatat ada Pullman, Clubmed, Royal Tulip, X2, Paramount yang akan dibuka pada tahun 2019.
Saat ini juga ada banyak hotel dan homestay di daerah dekat KEK Mandalika. Inilah saat yang tepat untuk membandingkan KEK Mandalika kini dan lima tahun mendatang, ketika pembangunan terus dilakukan.
https://travel.kompas.com/read/2017/10/21/210600727/dari-manakah-nama-mandalika-untuk-kawasan-ekonomi-khusus-diambil-