Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bersepeda di Jantung Borneo Padukan Olahraga, Ekowisata dan Konservasi

Lantas, apa alasan West Borneo Tourism Association ini menggelar acara di sana?

Danau Sentarum dan Betung Kerihun merupakan dua Taman Nasional yang ada di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

Dulu, kedua Taman Nasional tersebut masing-masing dikelola oleh Balai Taman Nasional Danau Sentarum dan Balai Taman Nasional Betung Kerihun yang saat ini dilebur menjadi Balai Besar Taman Nasional Barung Kerihun Danau Sentarum (TNBKDS).

Konsep Bersepeda di Jantung Borneo ini dikemas berbeda dari bike touring pada umumnya umumnya. Acara ini dikolerasikan dengan nilai-nilai ekowisata, yakni adventure, culture, dan nature.

Karena itu, selain bersepeda, kegiatan ini juga akan diisi kegiatan berkemah, wisata ke rumah betang, dan atraksi budaya di rumah betang.

Agenda bersepeda ini diadakan di kawasan Heart of Borneo, kawasan konservasi yang meliputi Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam.

"Tepatnya, lokasi rute sepeda adalah perbatasan Badau (border area) hingga Bukit Kedungkang, Danau Sentarum, Kapuas Hulu," ujar Roni kepada KompasTravel, Senin (23/10/2017).

Saat ini, hampir seratus peserta pesepeda yang berasal dari Medan, Jakarta, Tangerang, Bandung, Pontianak, Sintang, Melawi, dan Kapuas Hulu siap menempuh rute sepanjang 65 kilometer.

"Diharapkan, jumlah peserta semakin bertambah dengan adanya partisipasi peserta dari Malaysia dan Brunei Darussalam," kata Roni.

Keesokan harinya, para peserta akan berwisata menyusuri Danau Sentarum.

Sebagaimana diketahui, Provinsi Kalimantan Barat memiliki lokasi-lokasi wisata alam yang belum dikenal banyak orang. Satu di antara lokasi wisata alam itu berada di sekitar kawasan Heart of Borneo.

"Dengan demikian, kegiatan ini juga bertujuan meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara. Hal itu juga menjadi target pemerintah Indonesia beberapa tahun terakhir ini," papar Roni.

Selain itu, kegiatan ini juga menjadi wadah bagi masyarakat pecinta bersepeda maupun masyarakat umum dalam menyadari lebih dalam arti dari konservasi. Antara kegiatan bersepeda dan konservasi, memiliki kaitan erat, yakni sama-sama memerangi emisi karbon yang berlebihan.

Sepeda merupakan kendaraan yang tidak menghasilkan karbon, sementara kawasan Heart of Borneo merupakan kawasan konservasi yang harus selalu dijaga sebagai penyerap karbon.

"Hal itu yang belum banyak diketahui orang dan atas dasar itu, West Borneo Tourism Association mengadakan kegiatan Cycling on the Heart of Borneo 2017," katanya.

Kegiatan ini bersinergi dengan target pemerintah Indonesia dalam meningkatkan jumlah kunjungan wisman. Pemerintah menargetkan 20 juta wisman tahun 2019, dimana pada tahun 2017 ini target dicanangkan pada angka 15 juta orang.

https://travel.kompas.com/read/2017/10/25/062300727/bersepeda-di-jantung-borneo-padukan-olahraga-ekowisata-dan-konservasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke