Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bersepeda di Jantung Borneo, Tanjakan Panjang Sungguh Menantang

Tujuh kilometer pertama, peserta melewati jalan aspal mulus usai pelepasan di PLBN Badau. Jalur kemudian berubah menjadi jalan tanah serta kerikil ketika melewati jalan yang sedang mengalami perbaikan.

Jalanan yang rusak dan licin sempat membuat energi peserta terkuras. Karena, selain jalanan yang licin dan becek, kondisi tanjakan yang panjang serta turunan ekstrem juga membuat peserta harus ekstra hati-hati dan menguras tenaga saat melewatinya. Hal tersebut tak terlepas dari kontur wilayahnya yang berbukit.

Beberapa peserta juga ada yang kemudian menaikkan sepeda mereka ke atas mobil pikap yang disiapkan panitia. Ada juga peserta yang terpaksa menaikkan sepeda ke atas mobil karena ban sepedanya pecah.

"Ban yang saya pakai ini untuk jalan aspal, tadi waktu lewat kerikil sempat agak oleng jalan nya gak seimbang," katanya.

Meski demikian, Edy bertekad untuk melanjutkan perjalanan hingga finisi di Rumah Betang Dayak Iban di Bukit Kedungkang dengan pemandangan Danau Sentarum.

Perjalanan dari start point menuju rest area ditempuh sepanjang 46 Kilometer. Sekitar pukul 11.30 WIB, semua peserta berhasil mencapai rest point.

Usai beristirahat, pukul 13.00 WIB peserta kembali melanjutkan perjalanan menuju titik finish di Bukit Kedungkang.

Kondisi jalan dari rest point menuju finish berbeda dengan sebelumnya. Kali ini, peserta melewati jalanan berbukit dan berliku dengan kondisi jalan berkerikil.

Di beberapa tanjakan memang ada jalan semen, namun selebihnya melintasi jalan tanah dengan pemandangan perbukitan.

Penyanyi Agustinus Gusti Nugroho alias Nugie yang turut menjadi peserta mengatakan, jalur sepanjang 50 kilometer pertama dari start menuju rest area ini membuktikan pesepeda sejati mempunyai standar fisik yang mumpuni tanpa memandang usia.

"Jika jalur sudah mulus semua, track ini juga bisa dijadikan event internasional, karena jalur yang benar-benar menantang dengan rute Badau-Putussibau," kata Nugie.

Peserta lainnya, Lolo Asinamura mengatakan, jalur yang dilewati sangat menarik, terutama jalan aspal (road bike). Meski tak menyelesaikan rute dengan bersepeda hingga akhir, Lolo dan rekannya merasa cukup puas dengan pengalaman baru tersebut.

https://travel.kompas.com/read/2017/10/30/090603527/bersepeda-di-jantung-borneo-tanjakan-panjang-sungguh-menantang

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke