Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mencicipi Daging Wagyu Khas Negeri Sakura

Yang unik dari daging wagyu adalah kadar lemak tak jenuhnya memang cenderung lebih banyak dibandingkan jenis daging sapi lainnya. Lemak tak jenuh yang terkandung tersebut justru yang membuat tekstur daging menjadi lebih lembut, gurih dan beraroma.

Kali ini KompasTravel berkesempatan untuk mencoba dua jenis hidangan dengan bahan dasar daging Wagyu Jepang. Yang pertama adalah Steak Don. Steak Don merupakan makanan khas Jepang yang berupa hidangan nasi yang disajikan didalam mangkok beserta lauknya.

“Jadi berbeda dengan steak barat, kalau steak jepang dihadirkan bersama nasi. Biasanya dikenal dengan sebutan Donburi. Dagingnya pun dipotong tipis-tipis untuk memudahkan orang Jepang makan karena mereka kalau makan memang pakai sumpit,” tutur Chef Hori Ikuo saat ditemui di wisma Duta Besar Jepang untuk Indonesia di Jakarta Selatan.

Sajian Steak Don ini disajikan dengan daging wagyu yang diiris tipis dengan tingkat kematangan medium well. Tingkat kematangan medium well memang paling cocok disajikan di daging wagyu.

Selain itu jamur, asparagus, daun bawang dan wasabi juga ditambah di atas daging sebagai pelengkap. Tak ketinggalan, disiramkan saus di atasnya untuk menambah cita rasa semangkuk Steak Don.

“Sausnya ini terdiri dari apel, bawang goreng, jahe, gula dan soyu yang di-mix. Rasanya akan cenderung manis dan gurih,” tambah Hori

Kemudian setelah mencicipi Steak Don, KompasTravel juga mencicipi shabu-shabu khas Jepang. Pertama, Hori Ikkuo selaku chef menyajikan kuah shabu-shabunya terlebih dahulu.

Kuah Shabu-shabu pertama direbus dengan menggunakan kombu atau sejenis rumput laut untuk memberikan cita rasa umami pada rebusan. Kemudia daging wagyu yang diiris tipis-tipis disediakan.

Tips untuk memakan shabu-shabu Jepang adalah dengan tidak merebus seluruh dagingnya. Proses perembusan juga tidak dilakukan terlalu lama, melainkan hanya dibolak-balik dagingnya yang ingin disantap dengan menggunakan sumpit selama beberapa kali.

“Nama shabu-shabu sendiri ini diambil ketika daging tipis ini dicelupkan ke panci rebusan dan membuat suara serupa shabu shabu. Nah dari situ nama shabu-shabu diambil,” tutur Hori saat memeragakan menyantap shabu-shabu ala orang Jepang.

Kemudian disantap dengan lauk pelengkap seperti dengan isian sayuran rol berisi sawi dan bayam didalamnya, jamur shimeji, jamur enoki, jamur shitake, daun bawang, khuzukiri (sejenis bihun khas jepang), wortel dan tahu sutra.

Untuk menyantap shabu-shabu juga disediakan dua macam saos sebagai celupan yakni saus Ponzu yang terasa masam karena terbuat dari perasan jeruk-jerukan, gula dan soyu serta saus Gomadare yang merupakan saus wijen yang terasa manis dan gurih.

https://travel.kompas.com/read/2017/11/28/110500327/mencicipi-daging-wagyu-khas-negeri-sakura

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke