Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menengok Pengolahan Ratu Kopi Luwak di Lampung Barat

Wah, wah.. fantastis sekali. Bagi penikmat dengan cita rasa tinggi pastinya tak berpikir panjang untuk membelinya. Tetapi buat penikmat biasa, mungkin perlu berpikir ulang.

Tapi tak perlu khawatir, biasanya penjual menyediakan kemasan yang mudah dijangkau penikmat kopi, sesuai dengan kocek kita.

Ya, baru-baru ini kami mendatangi sentra pengembangan produksi kopi luwak di Gang Pekonan, Way Pengaku, Kota Liwa, Kabupaten Lampung Barat, Lampung.

Tepatnya di rumah penggagas kopi luwak asal Lampung Barat, Sri Wiyatmi (50). Sri disebut-sebut orang pertama yang mengembangkan produksi kopi luwak di Lampung. Tak heran, pengolahan kopi luwaknya dijuluki Ratu Kopi Luwak.

Kami melihat secara langsung bagaimana produksi kopi luwak sekaligus melihat kandang luwak itu sendiri. Setiap industri rumahan kopi luwak, biasanya mempunyai kandang luwak yang dipelihara sendiri.

Nah, kami di sana mendapat edukasi tentang luwak itu sendiri dengan masuk ke dalam kandang luwak.

Seperti di rumah Sri sendiri, ada 9 pasang luwak gang dipelihara Sri. Setiap hari binatang tersebut memakan makanan yang bergizi laiknya manusia.

Baginya, mengurus luwak itu sama seperti mengurus anaknya sendiri. Perlu pendekatan yang baik untuk menjadikan luwak itu jinak.

Beberapa luwak telah berhasil dijinakkan, tetapi ada satu pasang masih liar dan bisa membahayakan manusia.

"Ngurus luwak itu perlu kesabaran dan mahal biayanya," ujar Sri. Dalam satu tahun untuk kebutuhan hidup luwak bisa menghabiskan biaya Rp 10 juta per ekor.

Alasan lainnya kenapa harga kopi luwak itu mahal, menurut Sri, proses pembuatan kopi luwak membutuhkan waktu panjang.

Pertama, luwak hanya mau mengonsumsi biji kopi yang merah, matang sempurna. Dalam sehari hanya berproduksi 1,5 ons sampai 2 ons.

"Dia hanya mau mengonsumsi yang sempurna. Sekali kami suguhkan biji kopi, itu pun masih banyak yang tidak dimakan," katanya.

Malamnya dikonsumsi, pagi harinya petugas membuka kandang mengambil kotoran luwak yang mengandung biji kopi.

Setelah itu dicuci sampai bersih, lalu dikeringkan, dipecah bijinya, disangrai sampai matang. Selanjutnya dikemas baik dalam bentuk bijian maupun yang sudah ditumbuk atau digiling halus.

Nah, setelah melihat langsung bagaimana kehidupan luwak dalam kandang dan melihat proses produksi secara langsung, kami disuguhi kopi fantastis itu.

Sri menyajikannya dengan gula yang terpisah. Tersedia gula kelapa, gula aren dan gula pasir.
Memang kalau dicium, kopi luwak mempunyai aroma yang berbeda dari kopi biasa.

Buat kamu yang memiliki maag dan darah tinggi, minum kopi luwak tidak memicu peningkatan asam lambung. Aman pasti.

********************

Mau paket wisata gratis ke Thailand bersama 1 (satu) orang teman? Ikuti kuis kerja sama Omega Hotel Management dan Kompas.com dalam CORDELA VACATION pada link INI. Hadiah sudah termasuk tiket pesawat (PP), penginapan, dan paket tur di Bangkok.

https://travel.kompas.com/read/2017/12/12/120900827/menengok-pengolahan-ratu-kopi-luwak-di-lampung-barat

Terkini Lainnya

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke