Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Silaturahmi Sambil Menikmati Durian di Baduy

Seperti halnya yang dilakukan oleh salah satu komunitas, Sahabat Baduy yang selalu berkunjung untuk bersikaturahmi dengan penduduk Baduy luar maupun Baduy dalam.

"Tujuan kedatangan kita kali ini dalam rangka silaturahmi budaya. Seperti kita ketahui bahwa Baduy itu nggak mau lagi disebut sebagai destinasi wisata. Karena kalau sebutannya destinasi wisata atau desa wisata itu konteksnya orang datang ke sini pasti cari titik wisatanya di mana. Nah sedangkan di Baduy nggak ada. Di sini apa adanya yang nggak di-created, yang nggak dibikin-bikin," kata Founder Sahabat Baduy, Keke, kepada KompasTravel di Kampung Balimbing (Baduy luar), Banten, Minggu (18/2/2018).

Dari Terminal Ciboleger sampai di Kampung Balimbing membutuhkan waktu perjalanan sekitar 30 menit hingga satu jam. Sehingga fisik yang sehat pun dibutuhkan saat ingin berkunjung ke Baduy.

Wisatawan yang datang bersama dengan komunitas ini pun bertemu dengan Jaro Saija yang bisa dikatakan juga sebagai Lurah di Baduy Luar tepatnya di Kampung Kadu Ketug. Setelah itu melanjutkan perjalanan ke Kampung Balimbing.

Sesampainya di sana, mereka disuguhkan durian asli Baduy untuk segera disantap. Durian pun beragam mulai dari ukuran kecil hingga ukuran besar. Rasa dari durian pun berbeda-beda tergantung dengan jenis dari durian itu sendiri, dan yang kali ini disantap adalah jenis durian kadu yang didapatkan dari kebun di Baduy Dalam.

Sementara itu, Keke menjelaskan tak hanya silaturahmi, tetapi juga mengajak peran serta dari BUMN seperti Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo), Len, Biro Klasifikasi Indonesia (BKI), dan Mandiri Taspen untuk melakukan kegiatan sosial.

"Jadi setiap kali kita lakukan sebuah aksi sosial pasti kita akan sisipi bantuan, atau donasi, kesehatan, atau penyuluhan. Selama ini kan kita donasi atau bantuannya lebih kayak pemeriksaan kesehatan, membangun rumah singgah, membangun saung mandi untuk memudahkan para wistawan yang tidak bisa mandi di kali. Kali ini membantu memberikan donasi untuk lansia khususnya yang ada di Baduy Dalam," kata Keke.

Menurut dia, donasi tersebut bisa dimanfaatkan oleh para lansia untuk membuat sesuatu hal, seperti halnya menganyam atau menenun. Adapun jumlah lansia di Baduy Dalam, Keke memperkirakan ada sekitar 100 jiwa lebih.

Meski demikian, lanjut Keke, kegiatan atau pun bantuan yang diberikan sesuai dengan aturan adat.

"Jadi kita diarahkan dan pasti komunikasi kepada beberapa tokoh. Apa yang boleh apa yang tidak itu yang kita lakukan. Tidak asal bantu, semuanya terarah harus sesuai dengan adat mereka," katanya.

Adapun Komunitas Sahabat Baduy, tambah Keke, berisi anggota lintas profesi yang ikut memelihara dan bertanggung jawab melestarikan adat dan budaya khususnya kearifan lokal di Baduy.

https://travel.kompas.com/read/2018/02/18/211500227/silaturahmi-sambil-menikmati-durian-di-baduy

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke