Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Belum ke Pangkal Pinang kalau Belum Naik Bus Ini...

"Bagi orang Bangka yang lihat ini pasti teringat penuh cerita, kendaraan ini dulu jadi satu-satunya yang ada di Bangka," ujar Muhammad Taufik, Kepala Museum Timah Indonesia pada KompasTravel, saat pameran Indonesia Classic N Unique Bus (Incubus) 2018 di Hall B JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Kamis (23/3/2018).

Pownis sendiri singkatan dari Persatuan Oto Warga Negara Indonesia Sungai Liat, nama salah satu operator angkutan umum yang eksis di Pulau Bangka pada masa lalu.

Ia menceritakan kisah-kisah perjalanan bus dengan interior kayu ini sejak 48 tahun yang lalu. Menurutnya dahulu warga sudah mengantre sejak pagi untuk bepergian ke kota Pangkal Pinang dengan mobil ini.

Untuk bagasi penumpang, terletak di atas mobil, dengan tangga naik di bagian belakang. Pada saat ramai penumpang, kadang kondektur berada di tangga atau barang diikat di tangga.

Ternyata, pada tahun 1970 mobil ini juga kerap disewa untuk kegiatan wisata di Bangka. Seperti wisata perusahaan atau kelompok masal lainnya ke pantai-pantai di daerah Bangka.

Ia mengatakan mobil ini dibentuk bus oleh tukang-tukang di Pulau Bangka, mesinnya menggunakan merek Mitsubishi, Daihatsu, dan GMC. Untuk bahan bakar bus ini menggunakan solar dan bensin.

Secara umum, hampir 80 persen interior bus ini menggunakan kayu, baik body dalam, tempat duduk, maupun pintu jendela. Taufik mengatakan kayu yang digunakan ialah kayu ubak, yang tahan panas dan tidak lapuk terkena air.

Saat ini bus tersebut digunakan untuk wisatawan yang ingin lebih mengenal kota Bangka, melalui city tour. Anda bisa mencoba naik bus berbahan kayu ini dari PT Timah Indonesia Pangkal Pinang secara gratis.

"Sekarang ada dua unit yang masih dilestarikan PT Timah dengan Museum Timahnya, untuk wisatawan city tour. Jadi sebagai bentuk CSR PT Timah," ungkap Taufik.

Ia mengajak kota-kota lain untuk melestarikan bus-bus atau alat transportasi klasiknya untuk keperluan wisata. Sehingga generasi mendatang bisa kenal bagaimana mobilisasi kakek neneknya dahulu.

https://travel.kompas.com/read/2018/03/23/175738027/belum-ke-pangkal-pinang-kalau-belum-naik-bus-ini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke