Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menjelajahi Indahnya Gugusan Ranu di Bentang Alam Lumajang

Kabupaten yang kaya dengan wisata alam petualangan ini memiliki enam ranu besar yang bisa dijelajahi. Ranu sendiri merupakan bahasa lokal yang artinya danau besar.

Enam ranu tersebut memiliki keindahan, cerita dan caranya sendiri untuk diikmati. KompasTravel sempat menjelajahi enam ranu tersebut dalam Petualangan Jelajah Ranu bersama beberapa wartawan pariwisata, Sabtu (7/4/2018).

Berikut enam ranu dengan keistimewaannya tersendiri yang bisa Anda jelajahi.

1. Ranu Pane

Nama Ranu Pane lebih terkenal dengan nama desa terakhir sebelum pendakian ke Gunung Semeru. Namun, sebenarnya nama desa yang masuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) tersebut berasal dari danau cantik yang ada di sisi desa.

Luas Ranu Pane dari data TNBTS satu hektar, dan suhu di Ranu Pane termasuk yang paling dingin, saat musim hujan bisa sampai minus lima dearajat celcius.

Ranu Pane menyuguhkan pemandangan perbukitan indah ditanami hasil bumi milik masyarakat sekitar, dan aktifitas masyarakat Tengger saat mereka bekerja di ladang.

Anda bisa datang kapan pun untuk menikmati indahnya danau ini, salah satunya pagi hari, saat masyarakat aktif berladang di sekitarnya. Anda bisa merasakan keramahan masyarakat Tengger bepadu dengan keindahan alamnya yang syahdu.

Ranu Regulo berada pada ketinggian 2.100 mdpl, pesona danau Ranu Regulo membentang seluas 0,75 hektar. Suhu 10 derajat pun menyelimuti saat KompasTravel berkunjung ke sana. Tertulis di papan, suhu di sana bisa mencapai -4 derajat celcius.

Selain bisa menikmati keindahannya, wisatawan pun bisa memancing juga berkemah di sekitarnya. Namun harus bersiap dengan cuaca yang ekstrem, dan suasana yang amat sunyi.

Tak jauh dari bibir danau juga terdapat bangunan milik TNBTS, yang berfungsi sebagai kantor penelitian khusus Ranu Regulo. Salah satu flora unik yang dibudidayakan dan diteliti TNBTS di sini ialah Anggrek Hijau. Anda bisa melihatnya di sekitar bibir danau, di antara lebatnya pohon.

Lamanya mendaki segaligus banyaknya tenaga yang terkuras belum seberapa ketika Anda melihat indahnya penciptaan Tuhan di Ranu Kumbolo. Danau alam yang disucikan oleh masyarakat Tengger ini seolah menjadi oase sebelum meneruskan pendakian ke puncak Mahameru.

Bagi saya, Ranu Kumbolo sangat menarik dinikmati kapan pun. Di saat fajar, matahari terbit tepat di tengah danau yang diapit perbukitan, sedang di malam hari gugusan bintang bisa Anda lihat dari pantulan cahaya yang ada di permukaan danau, sungguh indah.

Danau dengan luas sekitar 15 hektar ini berada di ketinggian 2.400 mdpl, dengan suhu kisaran 14-16 derajat celcius.

Anda harus datang saat matahari terbit tepat di sisi gunung dan terpancar ke permukaan danau, sungguh istimewa. Wisatawan juga bisa naik perahu nelayan untuk menelusuri danau ini, atau dengan perahu bebek yang digowes, seharga Rp 10.000.

Uniknya danau ini menjadi tempat peristirahatan para petinggi Hindia Belanda, pada zaman kolonial. Cobalah Anda beranjak ke sisinya, terdapat beberapa bangunan peninggalannya, salah satunya vila bercorak Belanda yang kini telah direnovasi.

Belanda sepertinya tidak sembarangan jika memilih tempat peristirahatan. Selain memiliki lanskap alam yang luar biasa, lokasi ini juga strategis bagi masyarakat Klakah, dekat dengan Stasiun Klakah yang juga salah satu bangunan peninggalan Belanda.

Jika Anda berkeliling di pagi hari, cobalah berjalan sedikit ke atas, memandang danau ini dari ketinggian akan membuat Anda berdecak kagum. Anda akan melihat Ranu Pakis dikelilingi hijaunya pepohonan rindang dengan berlatarkan gagahnya Gunung Semeru, pemukiman warga sekitar yang sederhana, dan masjid kecil yang menjadi ikon di Ranu Pakis.

Cara terbaik menikmatinya selain melihat keindahannya dari daerah atas, Anda juga bisa memancing bersama warga, sembari berinteraksi dengan keramahan mereka.

Keindahan Ranu Bedali ini masih tersingkap di tengah perbukitan dengan pepohonan yang rindang. Pengelolanya sengaja menjaga keaslian kawasan agar tetap lestari. Pintu gerbang ranu ini berada di salah satu bukit di sampingnya, dari pintu masuk saja ke arah bawah sudah terlihat indahnya ranu ini.

Cobalah Anda menyusuri jalan ke bawah, hingga bibir danau, terdapat beberapa satwa yang hidup di ekositemnya, mulai lutung, hingga rusa. Sekitar 35 menit berjalan dari pintu masuk, terdapat dua air terjun, yang besar bernama Indroyanti, dan yang kecil disebut sebagai adiknya.

Masuk kawasan ini hanya membayar tiket Rp 5.000, Anda bisa menikmati keindahan alamnya mulai gardu pandang, rumah pohon, beberapa spot foto yang dibuat pengelola, hingga berkemah di tepian danau.

Jadi ranu mana yang akan kalian jajaki terlebih dahulu?

https://travel.kompas.com/read/2018/04/27/173300727/menjelajahi-indahnya-gugusan-ranu-di-bentang-alam-lumajang

Terkini Lainnya

Larangan 'Study Tour' Disebut Tak Berdampak pada Pariwisata Dieng

Larangan "Study Tour" Disebut Tak Berdampak pada Pariwisata Dieng

Travel Update
Daftar Tanggal Merah dan Cuti Bersama Juni 2024, Bisa Libur 4 Hari

Daftar Tanggal Merah dan Cuti Bersama Juni 2024, Bisa Libur 4 Hari

Travel Update
Ada Anggapan Bali Dijajah Turis Asing, Menparekraf Tidak Setuju

Ada Anggapan Bali Dijajah Turis Asing, Menparekraf Tidak Setuju

Travel Update
Ada Kecelakaan Bus 'Study Tour' Lagi, Sandiaga: Akan Ada Sanksi Tegas

Ada Kecelakaan Bus "Study Tour" Lagi, Sandiaga: Akan Ada Sanksi Tegas

Travel Update
Jadwal Kereta Wisata Ambarawa Relasi Ambarawa-Tuntang Juni 2024

Jadwal Kereta Wisata Ambarawa Relasi Ambarawa-Tuntang Juni 2024

Travel Update
Itinerary 2 Hari 1 Malam di Badui Dalam, Bertemu Warga dan ke Mata Air

Itinerary 2 Hari 1 Malam di Badui Dalam, Bertemu Warga dan ke Mata Air

Itinerary
3 Aktivitas di Taman Sejarah Bandung, Nongkrong Sambil Belajar Sejarah

3 Aktivitas di Taman Sejarah Bandung, Nongkrong Sambil Belajar Sejarah

Jalan Jalan
Rute Naik Angkot ke Taman Sejarah Bandung dari Gedung Sate

Rute Naik Angkot ke Taman Sejarah Bandung dari Gedung Sate

Travel Tips
Hotel Accor Meriahkan Java Jazz 2024 dengan Kuliner dan Hiburan

Hotel Accor Meriahkan Java Jazz 2024 dengan Kuliner dan Hiburan

Travel Update
787.900 Turis China Kunjungi Indonesia pada 2023, Sebagian ke Labuan Bajo

787.900 Turis China Kunjungi Indonesia pada 2023, Sebagian ke Labuan Bajo

Travel Update
4 Aktivitas yang bisa Dilakukan di Hutan Kota Babakan Siliwangi

4 Aktivitas yang bisa Dilakukan di Hutan Kota Babakan Siliwangi

Jalan Jalan
Sempat Tutup karena Longsor, Kali Udal Gumuk di Magelang Buka Lagi

Sempat Tutup karena Longsor, Kali Udal Gumuk di Magelang Buka Lagi

Travel Update
Hutan Kota Babakan Siliwangi : Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Hutan Kota Babakan Siliwangi : Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Jalan Jalan
75.000 Orang Kunjungi Candi Borobudur Saat Peringatan Waisak 2024

75.000 Orang Kunjungi Candi Borobudur Saat Peringatan Waisak 2024

Travel Update
5 Kota Terbaik di Dunia Menurut Indeks Keberlanjutan Destinasi Global

5 Kota Terbaik di Dunia Menurut Indeks Keberlanjutan Destinasi Global

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke