Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengintip "Dapur" Jakarta Aquarium

Jakarta Aquarium yang telah beroperasi Juni 2017 ini memiliki sekitar 600 satwa air dan darat dari Asia Pasifik, yang ditempatkan dalam tak-tank raksasa berkapasitas ratusan liter air.

Wisatawan bisa melihat satwa unik, endemik, hampir punah, hingga yang tak terpikirkan bisa hidup di mal seperti pinguin humboldt, dan the living fosil yang hidup ratusan tahun lalu.

Melihat berbagai keunikannya tersebut, bagaimanakah proses di belakangnya? Mulai dari memproses makanan, menjaga kualitas air, hingga laboratorium, dan dokter hewan ada di belakang tank besar tersebut.

KompasTravel sempat berkunjung ke area "belakang" tersebut, yang kerap dinamakan Back of House (BoH), Jumat (27/4/2018).

Tidak begitu jauh dari pintu masuk, terlihat permukaan tank utama yang amat besar dan panjang. Terlihat ratusan ikan berenang bebas, dari yag kecil hingga hiu dan pari manta. Di sini lah permulaan berbagai aktifitas interaksi dengan hewan laut itu dilakukan.

Mulai melakukan penyelaman, memberi makan, mengecek kadar air, hingga pintu masuk wisatawan yang memesan wahana Aqua Trekking.

"Di sini biasanya ikan dikasih makan, yang karnivora dikasih pelet, yang herbivora dikasih kacang-kacangan," tutur Affalia Maydi, fasilitator Jakarta Aquarium untuk KompasTravel saat kunjungan tersebut.

Di sisi dinding terpasang rapi beberapa set peralatan selam yang siap digunakan para diver. Di sampingnya juga terdapat kostum mermaid atau putri duyung yang digunakan saat atraksi mermaid.

Ruang pertama yang dimasuki setelah main tank ialah dapur makanan hewan. Di sinilah dilakukan proses pembuatan makanan, penyimpanan bahan makanan, hingga penghitungan kadar zat yang dibutuhkan si hewan.

"Sebelum masuk harus menginjak disinfekta yang ada di keset. Biar alas kakinya steril," tutur Affalia Maydi.

Dari pengamatan KompasTravel, terdapat kulkas khusus makanan hewan herbivora, dan hewan karnivora. Selain itu juga terdapat rumus-rumus percampuran makanan, mulai udang, kacang-kacangan, hingga daging ikan selar.

Di laboratorium yang berukuran empat kali empat tersebut terdapat lemari-lemari obat, dan "ranjang panjang" berbahan alumunium, untuk hewan. Di sini, bau amis lebih menyengat lagi.

Ada juga papan klasifikasi penyakit hewan, dan dosis-dosis penawarnya. Salah satu petugas laboratorium di sana mengatakan penyakit yang paling banyak diderita hewan di Jakarta Aquarium ialah bakteri jamur.

Laboratorium sekaligus ruang praktek dokter tersebut menjadi tempat terakhir yang bisa KompasTravel kunjungi. Kawasan "belakang" ini memang tidak bisa dikunjungi semua wisatawan orang. 

Namun, di program Aqua Camp untuk anak-anak, Jakarta Aquarium mempersilahkan anak untuk mengunjungi lokasi tersebut, untuk keperluan edukasi, seperti belajar menyiapkan dan memberi makan ikan, mengenal kadar air, dan lainya.

https://travel.kompas.com/read/2018/04/29/150000527/mengintip-dapur-jakarta-aquarium

Terkini Lainnya

Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Travel Update
5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

Travel Tips
Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Travel Update
Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Travel Update
Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Travel Tips
Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jalan Jalan
7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

Travel Tips
Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat 'Long Weekend'

Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat "Long Weekend"

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke