Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Investasi Wisata seperti Apa yang Bisa Masuk ke Kawasan Konservasi?

Selain wisatawan, pebisnis pun tidak kalah tertarik untuk memberikan investasinya dalam pembangunan penginapan, wahana wisata, dan fasilitas lainnya.

Namun, investasi yang bagaimanakah yang bisa diterima di kawasan taman nasional agar tidak berbenturan dengan kepentingan konservasi?

Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem KLHK, Wiratno mengatakan sangat banyak kriteria berlapis yang harus dituruti investor ketika ingin membangun di kawasan konservasi.

“Makanya banyak perencanaan investasi yang gak jalan (di kawasan konservasi),” kata Wiratno, saat konfrensi pers di Gedung Manggala Wanabakti, KLHK, Jakarta, Kamis (9/8/2018).

Kedua, agar tidak berbenturan dengan konservasi, maka diatur lewat perizinan yang ketat dengan melampirkan rencana puluhan tahun ke depan.

“Setelah perizinan masih ada rencana pengelolaan pariwisata alam yang berjangka 55 tahun, itu yang ngawasi langsung kepala balai taman nasional. Mulai set plan-nya, bentuk fisik, bahannya, pengelolaan limbah, water treatment sampai ke sana,” tutur Direktur PJLHK Dody Wahyu Karyanto, di waktu dan tempat yang sama.

Ketiga, taman nasional (TN) di bawah KSDAE, membuat sistem zonasi, zona-zona mana yang tidak bisa diganggu gugat, dan mana yang bisa dimanfaatkan.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan nomor P.48/Menhut/2010 tentang Pengusahaan Pariwisata Alam di Suaka Margasatwa, Taman Nasional, Taman Hutan Raya, dan Taman Wisata Alam, zona TN bisa terdiri dari zona inti, zona rimba, zona perlindungan bahari, zona pemanfaatan dan zona lainnya seperti zona tradisional, zona adat dan lainnya.

“Dari zona pemanfaatan, tidak semuanya dikasih izin dikelola perusahaan tentunya. Dari lokasi itu pun, hanya 10 persen yang boleh dibangun (areal usaha) sisanya jadi areal publik untuk wisatawan,” kata Dody.

Ia mencontohkan, semisal perusahaan tertentu mendapat izin mengelola 10 hektar dalam zona pemanfaatan, maka yang boleh dibangun fasilitas hanya 1 hektar, sisanya sebagai ruang publik tempat wisatawan menikmati alamnya.

Keempat, investor harus menyisihkan dana minimal lima persen keuntungan dari hasil usaha untuk pembinaan dan pengembangan usaha kecil menengah dan koperasi.

Sedangkan dari segi aktivitasnya dibatasi oleh kuaota kunjungan, jenis kegiatan wisata yang boleh dilakukan. Selain itu masih ada beberapa persyaratan lagi yang harus dipenuhi seperti menjaga kebersihan, melibatkan tenaga ahli, membayar pungutan dan lainnya.

“Jadi itu serangkaian pengendalian agar tidak terjadi dampak negatif di kawasan konservasi yang potensial untuk pemanfaatan wisata,” pungkas Wiratno, Direktur Jendral Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem KLHK, di waktu dan tempat yang sama.

https://travel.kompas.com/read/2018/08/10/071200327/investasi-wisata-seperti-apa-yang-bisa-masuk-ke-kawasan-konservasi-

Terkini Lainnya

Waktu Terbaik Berkunjung ke Vietnam Berdasarkan Musim

Waktu Terbaik Berkunjung ke Vietnam Berdasarkan Musim

Travel Tips
Swiss-Belhotel International Rebranding Swiss-Belcourt Serpong Tangsel

Swiss-Belhotel International Rebranding Swiss-Belcourt Serpong Tangsel

Hotel Story
 'Dubai, Anda Siap?': Kampanye Terbaru Dubai untuk Wisatawan Indonesia 

"Dubai, Anda Siap?": Kampanye Terbaru Dubai untuk Wisatawan Indonesia 

Travel Update
Rute Menuju ke Arjasari Rock Hill Bandung

Rute Menuju ke Arjasari Rock Hill Bandung

Jalan Jalan
Wisman Asal Singapura Dominasi Kunjungan di Kepulauan Riau Maret 2024

Wisman Asal Singapura Dominasi Kunjungan di Kepulauan Riau Maret 2024

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Jam Buka di Arjasari Rock Hill

Harga Tiket Masuk dan Jam Buka di Arjasari Rock Hill

Jalan Jalan
Harga Tiket Masuk Candi Prambanan 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Candi Prambanan 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Update
Sederet Aktivitas Outdoor di Arjasari Rock Hill Bandung

Sederet Aktivitas Outdoor di Arjasari Rock Hill Bandung

Jalan Jalan
Suhu Panas Ekstrem di Thailand, Buat Rel Kereta Api Bengkok

Suhu Panas Ekstrem di Thailand, Buat Rel Kereta Api Bengkok

Travel Update
Serunya Camping Keluarga di Arjasari, Kabupaten Bandung

Serunya Camping Keluarga di Arjasari, Kabupaten Bandung

Jalan Jalan
Arjasari Rock Hill, Lihat Sunset dan City View Bandung dari Ketinggian

Arjasari Rock Hill, Lihat Sunset dan City View Bandung dari Ketinggian

Jalan Jalan
5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

Travel Update
[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

Travel Update
8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke