Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Topan Menerjang, Ini yang Harus Dilakukan Saat Kita Berada di Jepang

Misalnya saat ingin bepergian ke Jepang. Cuaca buruk disertai topan yang melanda Jepang pada Selasa (4/9/2018), menjadi kendala wisatawan yang berada di Negara Sakura itu.

Topan Jebi yang membawa angin dengan kecepatan maksimal 216 kilometer per jam ditambah dengan hujan lebat, menjadi momok menakutkan bagi yang berada di Jepang.

Akibat terjangan topan ini, infrastruktur rusak dan membuat ribuan orang telantar di bandara. Selain itu, mobil bertumpuk tak beraturan, tumpang-tindih, dan ada pula yang terbalik akibat terjangan angin kencang di Kobe, Prefektur Hyogo.

Namun ada berbagai cara agar kita tetap aman saat berada di Jepang ketika topan datang.

Berikut ini adalah tipsnya, yang Kompas.com kutip dari situs JITCO, lembaga pemerintah yang memberikan pelatihan kepada warga negara asing di Jepang.

Sebelum terjadinya bencana

1. Berbagi informasi

Informasi merupakan hal yang paling penting. Ada baiknya kita mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai kondisi cuaca yang akan datang.

Perhatikan baik-baik informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika di negara itu. Perhatikan kondisi dan lingkungan sekitar terhadap pasang atau luapan air yang ada. Setelah itu segera persiapan evakuasi.

2. Berhati-hati saat ada di bawah tanah.

Di sejumlah negara termasuk Jepang, berbagai fasilitas publik memang banyak yang terletak di bawah tanah. Kemungkinan dapat terjadi banjir di tempat parkir bawah tanah, kota bawah tanah, serta kereta bawah tanah tetap ada. Harap selalu berhati-hati.

3. Waspadai sekitar

Perlu lebih waspada terhadap lingkungan sekitar, untuk menjaga keselamatan diri. Coba amati dan perkirakan barang-barang yang mudah terbang oleh angin. Jika badai mendekat, tutup pintu dan jendela yang menghubungkan ruangan di dalam dengan yang ada di luar.

Saat terjadi bencana

1. Jangan berjalan-jalan di luar ketika topan masih bertiup.

Ketika topan masih berlangsung, usahakan jangan sampai kita berjalan-jalan di luar rumah. Hal ini untuk meminimalisasi hal buruk yang dapat terjadi. Angin topan dapat menyebabkan pohon dan bangunan tumbang.

2. Jangan mendekati sungai atau saluran irigasi

Ketika sedang terjadi cuaca yang buruk atau bahkan angin topan, usahakan jangan mendekati sungai dan saluran irigasi. Kondisi ini biasanya akan dibarengi dengan arus deras air dari sungai tersebut.

Batasan antara selokan yang airnya meluap dengan jalan juga tidak jelas. Ini menyebabkan kondisi sangat berbahaya, karena kita bisa terseret oleh air yang lebih deras dari salurannya.

3. Jangan menggunakan lift ketika berada dalam ruangan

Listrik yang mati akan berdampak pada tidak berfungsinya lift. Hal ini akan menimbulkan kepanikan.

4. Persiapkan kebutuhan

Makanan merupakan kebutuhan pokok setiap orang. Ketika angin topan melanda, persiapkan bahan-bahan makanan dan kebutuhan lainnya, terutama air bersih.

Apabila mengungsi

1. Perhatikan informasi peringatan

Apabila ada risiko bencana longsor, banjir, dan bencana gelombang tinggi, maka akan diumumkan "informasi persiapan untuk mengungsi" atau "anjuran untuk mengungsi" maupun "instruksi untuk mengungsi" dari wilayah tempat tinggal.

Biasanya, instruksi diumumkan melalui TV, radio, speaker pencegahan bencana, kawat pencegahan bencana, dan kendaraan yang melakukan pengumuman.

2. Taati instruksi

Ketika dikeluarkan anjuran untuk mengungsi (hinan kankoku) maupun intruksi untuk mengungsi (hinan shiji) segeralah mengungsi ke tempat yang aman atau disediakan pemerintah.

Khususnya, jika kita berada di dalam wilayah yang diperkirakan terjadi luapan air sungai, dan wilayah yang diperkirakan berisiko menurut peta bahaya, maka berusaha mengungsi lebih awal untuk menjaga nyawa.

https://travel.kompas.com/read/2018/09/06/133107627/topan-menerjang-ini-yang-harus-dilakukan-saat-kita-berada-di-jepang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke