Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sejarah Munculnya Warteg di Jakarta, Ternyata Ada Sejak Tahun 1950!

Saat perpindahan ibu kota ini, banyak masalah dan bentrok terjadi sehingga orang-orang dari Jawa Tengah banyak yang bermigrasi ke Jakarta. Pada tahun 1950 inilah pembangunan besar-besaran di Jakarta oleh Soekarno. Saat itu, Soekarno menjadi presiden yang juga seorang arsitektur.

“Sebenarnya fenomena warteg ini muncul ketika ibu kota Indonesia dipindahkan dari Yogyakarta ke Jakarta pada tahun 1950. Pada saat itu banyak masalah dan bentrok. Lalu terjadi urbanisasi, orang-orang dari Jawa Tengah ini pindah ke Jakarta karena banyak pembangunan di Kebayoran Baru,” kata sejarawan, JJ Rizal ketika dihubungi KompasTravel, Kamis (25/10/2018).

“Dilanjutkan dengan pembangunan Jakarta dari ibu kota kolonial ke kota nasional. Misalnya pembangunan Monas, Jembatan Semanggi, Tugu Pembebasan Irian, akses pelebaran jalan Thamrin,” lanjutnya.

Pada saat pembangunan inilah, para tukang perlu makan karena banyak proyek besar dan dengan tempat-tempat yang berbeda ini muncul. Warung-warung ini mayoritas pedagangnya berasal dari Tegal.

“Waktu itu warung-warung ini diisi oleh orang-orang Tegal, nah ini jadi warteg ini sebagai penanda karena yang berjualan orang Tegal jadi sampai sekarang dikenal seperti itu. Waktu itu juga banyak fenomena seperti ini, tukang cukur dari Garut makanya dikenal bahwa tukang cukur identik dengan Garut. Ini karena banyaknya suatu etnis yang melakukan pekerjaan tersebut,” jelas Rizal.

Fadly Rahman, sejarawan makanan menjelaskan bahwa mayoritas orang Tegal yang merantau adalah pekerja kasar sebagai kuli bangunan. Mereka kemudian membawa serta istri dan keluarga ke Jakarta. Awalnya makanan ini hanya untuk kalangan blue collar atau pekerja yang tak punya keterampilan khusus.

“Waktu itu, mereka bawa serta istri kemudian istri-istri ini jual makanan. Awalnya memang untuk kalangan blue collar yah, yang ekonomi ke bawah. Lalu kemudian warteg ini meluas persebarannya,” kata Fadly ketika dihubungi KompasTravel Rabu (24/10/2018).

“Warteg sebenarnya bukan hanya rumah makan yah yang mencari keuntungan saja. Sebenarnya melalui warteg ini menjadi paguyuban orang-orang Tegal yang sama-sama senasib mencari peruntungan di Jakarta. Sekarang mereka punya Kowarteg (Koperasi Warung Tegal),” jelas Fadly.

“Melalui Kowarteg ini, mereka di dalam saling membantu dan berkumpul, memberi masukan untuk perkembangan warteg satu sama lain. Warteg juga punya peran serta untuk membangun kota Tegal,”  tambahnya.

https://travel.kompas.com/read/2018/10/25/190925127/sejarah-munculnya-warteg-di-jakarta-ternyata-ada-sejak-tahun-1950

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke