Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menikmati Kesendirian di Pantai Ngitun, Gunungkidul

Beberapa pantai sudah dikenal masyarakat, mulai dari pantai Baron, Krakal, Kukup, hingga Pulang Sawal atau dikenal dengan Indrayanti. Beberapa pantai yang belum terekspos pun sebenarnya memiliki keindahan panorama yang tak kalah menarik.

Jika berkunjung di kawasan pantai wilayah timur, yang terkenal adalah Pantai Sadeng, Nglambor, dan siung. Namun satu pantai yakni Pantai Ngitun yang terletak di Dusun Sureng, Purwodadi, Tepus, belum banyak diketahui masyarakat.

Untuk pergi ke sana Anda harus menuju ke wilayah kawasan Pantai Nglambor atau Siung. Jika dihitung jarak sekitar 33 km dari pusat Kota Wonosari. Setelah masuk ke Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) kawasan Pantai Siung, perhatikan ada plakat kecil dari papan. 

Jalanan masuk ke Pantai Ngitun masih belum dibangun secara permanen karena terbuat dari cor semen. Anda akan menjumpai jalanan yang terdiri dari tumpukan batu dengan kontur naik dan turunan. Pengunjung yang menggunakan sepeda motor sebaiknya tidak menggunakan sepeda motor matik karena dipastikan akan kesulitan.

Namun setelah sampai lokasi Pantai Ngitun, akan disuguhi pemandangan yang luar biasa indahnya. Pasir putih dan suasana asri karena belum banyak dikunjungi wisatawan. Dua bukit karst mengapit pantai menambah keindahan pantai Ngitun.

"Jalannya cukup terjal, untuk sampai ke sini. Tetapi terbayarkan dengan keindahan pantai Ngitun. Pasirnya putih, sehingga asyik buat main dan menghabiskan waktu. Tetapi belum banyak warung, jadi harus siapkan makanan atau minuman. Jaga-jaga, jika pas ke sini tidak ada penjualnya," kata wisatawan asal Wonosari, Adi (26) Minggu (9/12/2018).

Selama pendakian, pengunjung akan menemukan musala yang berada di perbukitan. Ada sensasi tersendiri saat pendakian, karena terlihat beberapa nisan yang tertutup kain kafan. Meski berat, tetapi setelah sampai di atas akan disuguhi pemandangan luar biasa.

"Sampai diatas pemandangannya cukup menentramkan," kata wisatawan asal warga Wirobrajan, Kota Yogyakarta, Febti Indriyanti. 

Warga Dusun Sureng, Purwodadi, Tepus, Darsono (70) mengatakan, Pantai Ngitun belum banyak dikunjungi wisatawan karena lokasi sulit dijangkau. Selain itu, pantai ini dibuka dua tahun terakhir.

Ngitun sendiri berarti "mengirim" dalam bahasa Jawa halus. Sebab lokasi tersebut pada bebeapa tahun yang lalu digunakan untuk pembuatan garam, karena lokasinya jauh. Warga mengirim makanan yang disebut ngitun.

"Baru sekitar dua tahunan ini dibuka, tepatnya setelah dibangun jalan cor semen itu," ucapnya. 

Sebagian besar wisatawan yang berkunjung untuk camping. Ia mengharap Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul membantu mempermudah akses jalan ke Pantai Ngitun.

"Semoga pihak terkait memberikan bantuan akses jalan, sehingga Pantai Ngitun bisa berkembang," katanya.

Sekretaris Dinas Pariwisata Hary Sukmono mengatakan, untuk pengembangan kawasan wisata, pihaknya berpatokan kepada Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (Rippda).

"Kita berpatokan pada Rippda, tapi untuk detailnya lokasi mana saja belum saya lihat secara detail. Tetapi prinsipnya, pemerintah selalu berupaya mendukung pengembangan pariwisata. Memang tidak semua lokasi dibuka untuk wisata massal. Untuk disekitar Desa Purwodadi, di sana juga ada wisata pantai seperti Nglambor, Siung dan pantai lainnya," katanya.

Dia mengatakan upaya pemerintah membangun akses jalan di jalur wisata terus dilakukan.

"Untuk pengembangan pariwisata dilakukan atraksi, aksesibilitas, dan amenitas. Ketiganya harus dilakukan dengan baik, tetapi harus dilakukan bersama-sama dengan instansi lain," ujarnya.

https://travel.kompas.com/read/2018/12/10/171500327/menikmati-kesendirian-di-pantai-ngitun-gunungkidul

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke