Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Si Manis Legit Itu Bernama Bu Grieng...

Suara hentakan sendok beradu dengan kuali menggema. Mereka terlihat santai. Sesekali bahkan tertawa.

Penganan tradisional itu sungguh melegenda. Kini usaha itu diteruskan Munawir Ilyas, seorang guru dan wirausaha.

“Ini awalnya usaha turun temurun, sekarang saya yang kelola,” kata Munawir, Jumat (11/1/2019).

Bahan baku bu grieng yaitu nasi ketan yang ditanak. Setelah matang, nasi itu lalu dijemur. Setelah kering, barulah digoreng.

Lalu, hasil gorengan itu dicetak sesuai ukuran yang diperlukan. Bentuknya beragam, mulai bentuk bulat seperti bola, ada pula berbentuk bulat seperti piring.

Sedangkan untuk dijual ke pasar berkisar Rp 5.000 – Rp 20.000 per bungkus. Tergantung ukurannya.

Dia menyebutkan, bisnis kue nan manis itu bukan semata-mata urusan untung dan rugi. Namun juga mempertahankan tradisi.

Penganan itu disebar ke seluruh kabupaten/kota di Aceh. Mudah ditemui di sejumlah minimarket dan toko suvenir. Sehingga, wisatawan kerap menjadikan penganan ini sebagai oleh-oleh.

Dalam sehari, Munawir bisa memproduksi 100 bungkus. Omsetnya per bulan tembus Rp 10 juta.

Kue ini rasanya nikmat dan mampu bertahan sekitar sebulan. Bisnis Munawir ini terus bertahan di tengah gempuran penganan modern yang siap saji di Lhokseumawe.

“Ini masih menjadi penganan yang disukai oleh masyarakat Aceh dan luar Aceh,” pungkasnya.

https://travel.kompas.com/read/2019/01/12/092100027/si-manis-legit-itu-bernama-bu-grieng-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke