Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

1 Abad Pemadam Kebakaran, Coba Datangi Museumnya di TMII

JAKARTA, KOMPAS.com – Tanggal 1 Maret merupakan hari paling bersejarah bagi Pemadam Kebakaran Nasional Indonesia yang dulu dikenal dengan nama Brandweer.

Pada 1 Maret 1919, Branweer resmi dibentuk. Itu artinya, hari ini, Kamis (1/3/2019) Pemadam Kebakaran Nasional Indonesia genap berusia 1 abad.

Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta telah membangun Museum Pemadam Kebakaran pada 1 Maret 2015 di kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

Tak hanya sebagai museum pertama, hingga saat ini Museum Damkar di TMII juga disebut sebagai satu-satunya museum pemadam kebakaran di Indonesia.

Museum ini terletak di dekat pintu TMII dan menjadi satu dengan Pos Pemadam Kebakaran Sektor 9 Taman Mini Indonesia Indah yang aktif beroperasi.

Petugas pemadam kebakaran Sektor 9 TMII, Aji Saputra, mengatakan sebagian koleksi museum milik Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta yang mulai dikumpulkan sejak 5 tahun lalu.

Hari ini Kompas.com berkesempatan menyambangi museum Damkar tersebut. Saya tak dikenakan biaya untuk dapat masuk ke dalam museum. Kami hanya perlu membayar tiket masuk kawasan TMII sebesar Rp 20.000.

Untuk menuju museum kami menumpang kereta kelinci yang biasa digunakan pengunjung TMII untuk berkeliling kawasan. Tarifnya Rp 10.000 per orang.

Dari luar museum ini tampak seperti pos pemadam kebakaran pada umumnya. Merah dan biru menjadi warna dominan dari bangunan dua lantai tersebut. Sejumlah kendaraan pemadam kebakaran tampak terparkir di halaman museum.

Mobil tersebut termasuk mobil merek Isuzu yang diproduksi Jepang yang digunakan oleh Dinas Damkar DKI sejak tahun 1969 sampai sekitar tahun 2006.

Aji kemudian membuka kunci pintu museum agar Kompas.com dapat melihat lebih banyak lagi koleksi museum.

“Tapi hari ini koleksi kami tidak lengkap karena sebagian koleksi digunakan dalam perayaan HUT Damkar Nasional,” tuturnya.

Memasuk ke dalam museum tumpukan helm pemadam kebakaran model lama tertumpuk di sebuah meja dan dikelilingi tumpukan nozzle atau perangkat yang digunakan untuk menyemprotkan air ke obyek terbakar.

Ada juga terompet kuno yang digunakan oleh korps musik (korsik) Damkar pada zaman dahulu. Terpajang juga lonceng-lonceng tua yang digunakan sebagai pengganti alarm puluhan tahun yang lalu.

Foto-foto bersejarah para pemadam kebakaran pada zaman dahulu yang telah menjalankan tugas pun terpajang di dinding-dinding museum.

“Tidak hanya barang dan foto bersejarah. Kami juga biasa memberikan sosialisasi penanggulangan kebakaran untuk siswa-siswi. Jadi kami sering mendapatkan tamu siswa-siswi dari berbagai sekolah dan memberikan edukasi dan sosialisasi di lantai dua museum,” kata Aji.

Berkeliling museum sambil mempelajari jejak sejarah pemadam kebakaran di Museum Pemadam Kebakaran TMII menjadi pengalaman menarik bagi Kompas.com. Anda ingin coba?

https://travel.kompas.com/read/2019/03/01/171100327/1-abad-pemadam-kebakaran-coba-datangi-museumnya-di-tmii

Terkini Lainnya

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Travel Update
Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke