Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Januari-Mei, Waktu yang Tepat Menikmati Durian di Maumere Flores

Kendaraan roda dua maupun roda empat lalu lalang di pusat kota "Nyiur Melambai" itu.

Di depan halaman Kantor Bupati Sikka, ada tumbuh pohon beringin yang sudah besar. Usianya sudah sekitar ratusan tahun.

Pukul 10.00 saya tiba di tempat itu dengan tujuan ke Kantor Bupati Sikka. Saya melihat di bawah pohon beringin itu tampak ada 5 orang pemuda yang sedang asyik duduk sambil bergurau di atas motor masing-masing. Di kiri kanan motor mereka menggantungkan buah durian segar.

Saya pun memutuskan untuk menghampiri kelima pemuda ini. Salah seorang dari mereka menyapa saya dengan bahasa Sikka.

"Selamat pagi, gai boter duren ko. (Artinya selamat pagi, mau beli durian ko)?" tanya pemuda bernama Petrus Deri.

"Saya ingin wawancara tentang durian ini untuk diberitakan," jawab saya.

Ia pun dengan senang hati dan siap untuk menjelaskan tentang durian dan mengapa ia menjualnya.

Petrus Deri yang adalah warga Desa Umautay, Kecamatan Bola, Kabupaten Sikka itu mengaku sudah 10 tahun menjadi penjual durian. Ia mengaku memiliki pohon durian sendiri di kampungnya.

Menurut Petrus, musim durian di Sikka mulai bulan Januari sampai Mei.

"Saya setiap pukul 7 pagi berangkat dari kampung ke kota Maumere bawa durian ini.  Pukul 8 saya dan teman-teman sudah ada di sini," kata pemuda yang biasa disapa Roland itu kepada Kompas.com.


Ia menceritakan, satu pohon durian miliknya bisa sangat besar dan bertumbuh subur. Satu pohon sekali panen bisa mencapai 300 buah. Dan tahun ini, durian miliknya cukup berbuah.

"Yang kami jual di sini, milik sendiri. Setelah petik, kami langsung bawa jual ke sini. Jadi, tidak perlu ragu, yang kami jual ini buah segar semua. Enak untuk dikonsumsi," ungkap Roland.

"Durian Maumere rasanya beda. Saya biasa setiap pagi ada pelanggan dari Makassar, mereka bilang rasanya beda dan lebih enak," sambungnya.

Menurut Roland, dirinya menjua; durian yang dengan harga  bervariasi. Tergantung kecil dan besarnya. Harganya bekisar dari Rp 30.000, Rp 50.000 bahkan ada yang Rp 100.000. Setiap hari mereka bisa mendapat hasil jualan sekitar Rp 300.000 sampai Rp 500.000.

"Tergantung rezeki. Kadang habis terjual, kadang sama sekali tidak. Kalau sisa kami makan sendiri. Jadi durian yang dijual hari ini, tidak bisa dijual lagi esok," katanya.

Ia menururkan, menurut penuturan dari orang tua bahwa durian di Sikka pertama kali ditanam bapak mantan Bupati Sikka, almarhum Lorens Say. Ia membawa durian dari Amerika Latin.

"Tidak semua anak muda yang berani datang jual durian. Banyak yang malu jika harus berjualan di kota Maumere," katanya.


Selama 10 tahun menjual durian, Roland mengaku bisa membantu ekonomi keluarganya di desa.

Harapan kepada Pemerintah

Roland menambahkan, pemerintah sudah memberikan tempat mereka berjualan durian di depan kantor Bupati Sikka. Tetapi, ia dan kawan-kawan masih memerlukan sentuhan pemerintah untuk meningkatkan kapasitas.

Harapan mereka adalah menjadi peracik jus sirsak. Mimpi mereka yakni ada jus durian racikan anak Sikka sendiri.

"Satu saja harapan kami, ke depan kepadaa bapak Bupati Sikka melalui dinas terkait  bisa memberi pelatihan untuk membuat jus durian. Sehingga kami ini tidak hanya sebatas penjual durian.  Tetapi, bisa meramu dan menjual jus durian ala anak Maumere di kota ini," ungkap Roland yang diamini teman-temannya.

Bagi anda pecinta durian, jika berkunjug ke kota Maumere, silakan datang di depan halaman Kantor Bupati Sikka setiap hari dari pagi hingga sore. Anda akan merasakan enaknya durian asli milik anak muda Sikka, Flores, NTT.

https://travel.kompas.com/read/2019/03/31/140700927/januari-mei-waktu-yang-tepat-menikmati-durian-di-maumere-flores

Terkini Lainnya

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

Travel Update
Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Travel Update
10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

Travel Tips
5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

Jalan Jalan
5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

Travel Tips
Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Jalan Jalan
Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Jalan Jalan
Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Jalan Jalan
Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Travel Update
Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Jalan Jalan
Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke