Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menpar Arief Yahya: Rugi Kalau Ragu Investasi di Sektor Pariwisata

KOMPAS.com-Rencana pembangunan infrastruktur di Kabupaten Bandung Barat diperkirakan bakal menjadi magnet bagi para investor. Salah satunya sudah terlihat dari hadirnya peritel besar asal Swedia yang menanamkan investasi senilai Rp 1,4 triliun di Padalarang.

Hal itu diamini Kepala Bidang Perencanaan Pengembangan Iklim dan Promisi pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu KBB Dadang Dahyar. Menurutnya, berbagai rencana pembangunan infrastruktur, seperti cable car, kereta cepat, dan pembukaan destinasi wisata baru memicu datangnya investor.

"Kehadiran para investor tentunya juga diharapkan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat," katanya lewat rilis yang diterima Kompas.com, Jumat (19/4/2019).

Dia menuturkan, kehadiran peritel asal Swedia, IKEA diprediksi bisa mendatangkan ribuan orang ke Bandung Barat. Hal itu bisa menjadi peluang untuk mempromosikan potensi-potensi unggulan daerah, sehingga bisa menarik lebih banyak investor di sektor lainnya.

Promosi investasi

Menurut Dadang, sejauh ini promosi investasi dilakukan dengan mengikuti pameran-pameran di tingkat nasional. Melalui kegiatan itu, Pemkab mempromosikan potensi unggulan dari setiap dinas.

Dia mencontohkan, potensi pariwisata di Bandung Barat dipromosikan dengan menampilkan beberapa obyek wisata serta berbagai bunga khas dari Desa Cihideung, Kecamatan Parongpong. Dari Dinas Pertanian, ditampilkan produk-produk pertanian, seperti kopi. Sementara dari Dinas Perdagangan, dipromosikan produk-produk UMKM.

Dari berbagai promosi yang dilakukan, lanjut dia, pariwisata di Bandung Barat sering menjadi perhatian. Pengunjung tertarik dengan keindahan alam, seperti di Curug Malela serta beberapa objek wisata di Lembang.

"Jika ada yang tertarik untuk berinvestasi, langsung kami hubungkan dengan dinas terkait. Sebab, tugas kami hanya mempromosikan," tuturnya.

Sementara itu, Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna menegaskan, pemerintah daerah terbuka terhadap para investor. Asalkan, mereka mematuhi aturan yang berlaku dengan menempuh berbagai prosedur, seperti perizinan.

Sejauh ini, banyak investor yang tertarik untuk membangun tempat wisata di Lembang dan sekitarnya. Selain itu, pembangunan perumahan juga banyak diminati investor.

"Yang mau berinvestasi, silakan. Kami tidak akan persulit izin selama aturan ditempuh. Misalnya untuk membangun di Lembang, itu terikat dengan aturan Kawasan Bandung utara (KBU). Itu silakan jalani prosedurnya," ujar Umbara.

Sementara itu Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, sektor pariwisata saat ini telah ditetapkan menjadi core ekonomi bangsa. Pertumbuhannya semakin meroket dengan dukungan infrastruktur yang terus berkembang pesat. 

Hal ini jelas memacu pertumbuhan investasi di sektor pariwisata. Pariwisata makin terlihat seksi dimata investor. Hingga kuartal I tahun 2018, nilai realisasi investasi pariwisata sudah mencapai 21,67 persen atau 433,5 juta dollar AS. 

Dengan pertumbuhan yang besar, dipastikan pariwisata akan menjadi sumber devisa terbesar Indonesia. Alasannya, Indonesia memiliki potensi pariwisata yang sangat luar biasa. Untuk itu investasi di sektor pariwisata jelas akan menguntungkan.

"Jadi investasi di Indonesia untuk pariwisata pasti bikin untung. Pariwisata merupakan salah satu leading sector di Indonesia. Komitmenya jelas. Potensinya berlimpah. Apalagi saat ini investor asing telah banyak yang melirik. Jadi investor lokal kalau masih ragu berinvestasi di sektor pariwisata ya rugi. Masuk sekarang sebelum terlambat," ujar Menpar.

https://travel.kompas.com/read/2019/04/19/100115027/menpar-arief-yahya-rugi-kalau-ragu-investasi-di-sektor-pariwisata

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

15 Wisata Puncak yang Hits buat Liburan Tahun Baru 2024

15 Wisata Puncak yang Hits buat Liburan Tahun Baru 2024

Jalan Jalan
Pameran Jalur Rempah Digelar di Jakarta, Cuma sampai 31 Desember

Pameran Jalur Rempah Digelar di Jakarta, Cuma sampai 31 Desember

Travel Update
Rute ke MuseumKu Gerabah Yogyakarta, 20 Menit dari Malioboro 

Rute ke MuseumKu Gerabah Yogyakarta, 20 Menit dari Malioboro 

Travel Tips
Alasan Puncak Masih Diminati Warga untuk Rayakan Tahun Baru

Alasan Puncak Masih Diminati Warga untuk Rayakan Tahun Baru

Hotel Story
Taman Nasional Way Kambas Buka Lagi 20 Desember, Bisa Mandikan Gajah

Taman Nasional Way Kambas Buka Lagi 20 Desember, Bisa Mandikan Gajah

Travel Update
Berdiri di Perahu untuk Selfie, Turis di Venesia Jatuh ke Kanal

Berdiri di Perahu untuk Selfie, Turis di Venesia Jatuh ke Kanal

Travel Update
6 Wisata Perosotan Pelangi di Jawa Tengah, Meluncur di Hutan Pinus

6 Wisata Perosotan Pelangi di Jawa Tengah, Meluncur di Hutan Pinus

Jalan Jalan
Palembang Kejar Target 2,3 Juta Kunjungan Wisatawan hingga Akhir Tahun

Palembang Kejar Target 2,3 Juta Kunjungan Wisatawan hingga Akhir Tahun

Travel Update
Kunjungan Turis Asing ke Sri Lanka Tembus 1,27 Juta Orang

Kunjungan Turis Asing ke Sri Lanka Tembus 1,27 Juta Orang

Travel Update
Erupsi Merapi 8 Desember 2023, Wisata Lava Tour di Yogyakarta Tidak Terdampak

Erupsi Merapi 8 Desember 2023, Wisata Lava Tour di Yogyakarta Tidak Terdampak

Travel Update
3 Aktivitas di Swarnabhumi Harau, Nginap di Kabin Berlatar Tebing Tinggi

3 Aktivitas di Swarnabhumi Harau, Nginap di Kabin Berlatar Tebing Tinggi

Travel Update
5 Tips Berkunjung ke MuseumKu Gerabah Yogyakarta, Datang Saat Cerah

5 Tips Berkunjung ke MuseumKu Gerabah Yogyakarta, Datang Saat Cerah

Travel Tips
Jelang Nataru 2024, Tiket Kereta Api Terjual 33 Persen dari 2,6 Juta Tiket

Jelang Nataru 2024, Tiket Kereta Api Terjual 33 Persen dari 2,6 Juta Tiket

Travel Update
Liburan Tahun Baru di Lembah Oya Kedungjati, Cek Dulu Status Buka-Tutupnya

Liburan Tahun Baru di Lembah Oya Kedungjati, Cek Dulu Status Buka-Tutupnya

Travel Update
10 Wisata Dieng Terkenal buat Libur Tahun Baru 2024 

10 Wisata Dieng Terkenal buat Libur Tahun Baru 2024 

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke