Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Taman Jinja Bali Jadi Perdebatan Netizen, Ini Kata Pengelola dan Asita

JAKARTA, KOMPAS.com - Taman Jinja di Karangasem, Bali, baru dibuka empat bulan lalu tepatnya Februari 2019. Namun dapat menjadi perbincangan hangat Netizen di Twitter dan Facebook.

Taman ini menuai kontroversi dan dukungan, lantaran memiliki spot berfoto ala Fushimi Inari di Kyoto, Jepang yang terkenal dengan deretan torii (gerbang kuil) warna oranye hitam.

Banyak netizen menuding anjungan foto ala luar negeri merupakan bentuk kurang apresiasi akan budaya asli Bali dan tidak ada bedanya dengan taman di negara lain.

Ada pula netizen yang menyebutkan inilah kreatifitas orang Bali untuk mendatangkan wisatawan lokal dan mancenegara. Soal budaya, orang Bali sudah ditanamkan sejak kecil.

Kontroversi di kalangan netizen ini rupanya sampai ke telinga Kelompok Pengelola Taman Jinja di Karangasem, Bali.

"Awal dibuka Taman Jinja ini sebenarnya dari teman asli Karangasem yang pernah bekerja di Jepang. Ia pulang ke kampung halaman dan ingin membuat taman agar bisa buka lapangan pekerjaan untuk orang-orang di banjar (desa adat)," kata Wakil Ketua Kelompok Pengelola Taman Jinja, I Wayan Sudar dihubungi KompasTravel, Kamis (20/6/2019).

Dipilihnya taman ala Jepang yang mirip dengan torii di Fushimi Inari ini menurut Sudar karena temannya itu terinspirasi saat berwisata di Jepang.

Setelah dibuka dan ramai pengunjung, Taman Jinja yang berada di Desa Besakih ini ternyata memang bermanfaat bagi penduduk sekitar. Sudar mengatakan dari orang-orag yang tadinya meganggur, diajak bekerja di Taman Jinja. Banyak pula yang membuka usaha di sekitar Taman Jinja.

"Manfaatnya banyak, termasuk dananya itu disalurkan untuk adat. Jadi masuk ke pura," jelas Sudar.

Untuk demografi wisatawan, Sudar menjelaskan di hari biasa hanya ada 25-30 orang pengunjung. Pada akhir pekan sekitar 100 orang. Sedangkan apda hari libur nasional, seperti momen Lebaran mencapai 1.000 orang.

Wisatawan yang berkunjung ke Taman Jinja lebih banyak didominasi wisatawan asal Bali sendiri, baru wisatawan luar Bali seperti dari Pulau Jawa. Untuk wisatawan asing terhitung sangat sedikit. Dalam sebulan hanya ada tiga atau empat orang yang berkunjung.

Biaya masuk Taman Jinja terbilang terjangkau oleh semua kalangan yakni Rp 10.000 per orang. Sudar mengatakan tidak akan ada kenaikan biaya masuk untuk ke depan.

Saat ditanya tentang kontroversi di kalangan netizen, Sudar mengatakan, Taman Jinja hanyalah untuk rekreasi semata, tidak ada maksud apa pun.

"Ini sekadar taman hiburan. Di Bali tidak pernah masalah seperti ini. Saya rasa tidak merusak budaya. Beda cerita kalau membuka taman seperti ini di area pura, itu baru merusak budaya," jelas Sudar.

Tanggapan Asita Bali Mengenai Kontroversi Netizen

Dihubungi secara terpisah, Ketua Asita (Association of the Indonesian Tours & Travel Agencies) Bali I Ketut Ardana mengatakan, pelaku pariwisata di Bali terkenal kreatif. Selalu berusaha mencari peluang baru dengan menyediakan aktivitas dan lokasi wisata untuk wisatawan.

"Sepanjang mereka tidak merusak alam dan tidak terlalu nyontek di luar, saya yakin turis luar negeri akan lebih mencari keaslian destinasi, karena karakter turis asing terutama Eropa dan Amerika itu menyasar orisinalitas daerah," kata Ketut dihubungi, Jumat (21/6/2019).

Ketut mengatakan bukan berarti ia mengatakan Taman Jinja tidak bagus, namun ia menyarankan alangkah baiknya juga memperhatikan berbagai aspek wisata yang berkelanjutan. Agar nantinya bisnis pariwisata juga dapat berjalan panjang.

"Banyak tempat alam yang bagus, tinggal ditambah sedikit-sedikit saja seperti ayunan dan anjungan foto selfie. Aktivitas lingkungan seperti mengajak wisatan menanam pohon juga bisa. Pariwisata berkelanjutan ini yang akan bertahan lama," jelas Ketut.

https://travel.kompas.com/read/2019/06/21/141127827/taman-jinja-bali-jadi-perdebatan-netizen-ini-kata-pengelola-dan-asita

Terkini Lainnya

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

Jalan Jalan
Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Travel Update
Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Travel Update
3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

Travel Update
Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Hotel Story
iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Travel Update
9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

Jalan Jalan
Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Travel Update
6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke