Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Cap Bana, Kopi dengan Cita Rasa Khas Lembata

Kopi Robusta Cap Bana itu diracik seorang pengusaha kopi di kota Lewoleba bernama Dominikus Demon. Dominikus meracik kopi bubuk Cap Bana itu karena ingin membantu para petani kopi di Kabupaten Lembata.

Dominikus mengatakan, kopi bubuk Cap Bana diracik dari kopi Robusta milik petani desa Baolangu, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata. Ia memanfaatkan kopi Robusta milik petani Desa Baolangu sebagai penyuplai utama untuk kopi bubuk Cap Bana.

“Petani menyiapkan biji kopi dan kami membelinya. Kami meracik kopi ini karena ingin membantu petani kopi desa Baolangu," kata laki-laki yang biasa disapa Domi kepada Kompas.com, Selasa (25/6/2019).

Menurut Domi, kopi bubuk Cap Bana itu termasuk kopi robusta, bijinya lebih kecil. Beda dengan kopi Manggarai yang termasuk kopi arabika yang ukurannya lebih besar dengan rasa yang lebih keras. Jenis kopi memang lebih banyak diminati masyarakat umum.

Ia menungkapkan, saat ini, kopi bubuk Cap Bana masih terkendala pada kemasan. Kemasannya masih sangat sederhana, tetapi tetap digemari para penikmat kopi.

“Pelanggan-pelanggan kami sekarang yang selalu membeli kopi ini, yaitu dari Hotel New Annisa, Hotel Lembata Indah, Palm Indah Hotel, toko Bangun Jaya, toko YT Lewoleba, dan homestay Toni Labuan," ungkapnya.

Domi menuturkan, kopi bubuk Cap Bana itu diracik dalam tiga varian produk yaitu rasa kopi murni, gingseng, dan jahe.

"Saat ini saya dan istri sedang berusaha mengembangkan branding dan kemasan kopi bubuk Cap Bana yang lebih baik," turturnya.

Domi mengatakan, dirinya berusaha menonjolkan kopi sebagai minum yang baik untuk kesehatan. Ia berusaha mengubah persepsi masyarakat, dari kopi penyebab masalah kesehatan menjadi minuman yang baik bagi kesehatan tubuh.

“Kopi mempunyai image yang kurang bagus. Orang melihat kalau minum kopi itu bisa sakit, teapi ternyata ada manfaatnya,” kata Domi.


Untuk mewujudkan usaha itu, Domi dan istri berupaya sebisa mungkin meminimalisir kelemahan kopi dengan melakukan penyortiran dengan baik.

Menurutnya, ada banyak cara yang bisa ditempuh untuk mengubah pola pikir masyarakat yaitu dengan memenuhi standar produksi kopi dari hulu ke hilir.

“Mulai dari tempat budidayanya, kapan masa panen yang baik. Dari hilirnya itu juga kita harus sortir lagi biji-biji pilihan dan tidak rusak. Lalu, kita proses sesuai dengan standar pengolahan yang layak,” kata Domi.

Menurut Domi, kenikmatan kopi tergantung bagaimana cara memproduksi dan meraciknya. "Semuanya tergantung tangan-tangan yang meracik menjadi biji kopi menjadi minuman yang bercita rasa tinggi bagi para penikmat kopi," ungkap Domi.

Cerita Awal Meracik Kopi Bubuk Cap Bana

Domi menceritakan, pada tahun 2015 dirinya bersama istri, Fransiska Tuto mulai merintis usaha kopi di bawah label 'Kopi Bubuk Cap Bana'.

"Itulah ide dasar yang terpatri dalam isi kepalanya saya. Maka lahirlah kopi bubuk Cap Bana ini," ungkap Domi.


Berangkat dari kisah keluarga yang sejak dulu merupakan peracik kopi. Dari pengalaman itu ia menemukan inspisari untuk meracik kopi bubuk Cap Bana hingga saat ini.

Ia mengisahkan nama Bana terinspirasi dari Festival Kopi Flores tahun 2014. Domi melihat, satu di antara anggota keluarganya ada peracik kopi yang rasanya nikmat dan enak.

“Dari racikan mama kecil, saya coba bawa ke BPOM dan dinyatakan memenuhi syarat edar. Dan keluarlah izin balai POM itu. Jadi Bana itu nama mama kecil saya,” ungkap Domi penuh haru.

Ia menerangkan, branding kopi Bana ini merupakan bentuk penghormatan Dominikus terhadap mmama kecilnya, Bana Lele.

“Mama Bana ini masih ada. Atas seizin mama Bana kami mengabadikan namanya untuk produk kopi ini,” terangnya.

Ia mengatakan, saat ini per hari kopi bubuk Cap Bana bisa terjual 10-15 kilogram. Kopi bubuk Cap Bana dijual seharga Rp 100.000 per kilogram. Dan bisa beli setengah kilogram dengan harga Rp 50.000.

Kopi bubuk Cap Bana juga bisa jadi oleh-oleh khas yang tak boleh terlewatkan saat pulang berlibur dari Kabupaten Lembata.


Nikmatnya kopi bubuk Cap Bana itu tak perlu diragukan lagi. Sebagian besar penduduk Lembata menggemari kopi bubuk ini bahkan sudah banyak hotel menjadi pelanggan tetap.

Bagi kamu yang pingin coba menyeruput kopi bubuk Cap Bana itu, silahkan datang langsung di Jalan Solavide, Kelurahan Selandoro, Kecamatan Nubatukan, Kota Lewoleba, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur.

https://travel.kompas.com/read/2019/06/27/163300027/mengenal-cap-bana-kopi-dengan-cita-rasa-khas-lembata

Terkini Lainnya

Gunung Batu Jonggol Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Lokasi

Gunung Batu Jonggol Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Lokasi

Jalan Jalan
Ocean Park BSD City Tangerang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Ocean Park BSD City Tangerang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Scoot Terbangkan Pesawat Embraer E190-E2 Pertama

Scoot Terbangkan Pesawat Embraer E190-E2 Pertama

Travel Update
5 Tips Traveling dengan Hewan Peliharaan yang Aman

5 Tips Traveling dengan Hewan Peliharaan yang Aman

Travel Tips
Traveloka dan Baby Shark Beri Diskon Liburan Sekolah hingga 50 Persen

Traveloka dan Baby Shark Beri Diskon Liburan Sekolah hingga 50 Persen

Travel Update
4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melawati Keamanan Bandara

4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melawati Keamanan Bandara

Travel Tips
KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

Travel Update
Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Travel Tips
Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Travel Tips
Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Travel Update
Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Travel Update
Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Travel Update
Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut 'Flare' di Gunung Andong

Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut "Flare" di Gunung Andong

Travel Update
Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke