Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jika Tersesat Saat Naik Gunung, Lakukan 6 Hal Ini

JAKARTA, KOMPAS.com - Mendaki gunung bukan sekadar aktivitas menyenangkan nan mudah. Butuh berbagai persiapan mulai dari peralatan sampai wawasan yang cukup sebelum seseorang mendaki.

Berkaca dari berbagai insiden yang menimpa pendaki di gunung, tidak ada salahnya untuk belajar cara agar tidak tersesat di gunung dan langkah yang harus dilakukan jika sampai tersesat. Berikut tips jika tersesat di gunung dari anggota senior Mapala UI, Adi Seno:

1. Persiapan matang

Jangan lupakan riset sebelum mendaki gunung. Tak hanya medan pendakian tetapi juga cuaca. Mengenali teman perjalanan termasuk riwayat penyakit, pola komunikasi juga tak kalah penting. Usahakan mendaki dengan sistem jalan leader, middle, sweeper agar tidak terpisah dari rombongan.

Perlengkapan standar pendakian, logistik makanan dan air, pemetaan jalur, dan estimasi waktu juga jadi hal dasar yang penting dalam mendaki gunung. Jangan lupa latihan fisik agar tubuh mudah beradaptasi di medan gunung.

2. Jangan panik bila tersesat

Jika pada akhirnya dengan berbagai persiapan yang sudah dilakukan masih tersesat maka Adi mengatakan hal wajib yang dilakukan adalah jangan panik.

"Tetap tenang dan berkepala dingin," kata Adi

Sebab Banyak pendaki yang 'membabi-buta' mencari arah atau jalan keluar saat tersesat, berakir semakin tersesat.

3. Kembali ke titik awal atau puncak

Pilihan kembali ke titik awal atau langsung ke puncak gunung dapat menjadi alternatif bagi yang tersara.

"Tergantung kita sudah sampai mana, lebih dekat yang mana. Dengan begitu, tim SAR lebih mudah menemukan kita. Besar kemungkinan kita bertemu orang lain juga," jelas Adi.

4. Jika malam sudah tiba

Jika hari mulai gelap dan Anda masih tersesat, carilah ruang terbuka untuk beristirahat. Adi Seno memaparkan, tempat terbuka dan datar lebih aman untuk tempat menginap.

"Kalau bisa beri tanda berupa susunan batu atau kayu berbentuk nama, agar bisa ditemukan dari udara," tambahnya.

5. Saat perbekalan habis

Carilah daun-daun muda untuk dimakan. Sebelum mendaki, riset mengenai jenis hutan dan aneka vegetasi di gunung yang akan didaki sangat penting. Sehingga pendaki dapat mengetahui jenis daun mana yang bisa dimakan.

"Carinya daun yang muda, agar lebih mudah dicerna. Jangan sembarangan makan buah, karena tidak semua buah-buahan aman. Pernah ada cerita, seorang petualang di Australia, meninggal karena makan buah yang biasa dimakan orang Aborigin," kisah Adi Seno.

6. Perhatikan tanda tanda alam

Saat mendaki pastikan selalu membawa kompas dan belajarlah cara membaca kompas sebelum mendaki. Pendaki juga dapat belajar mengenai tanda-tanda alam. Misal, jika bertemu pepohonan yang ditumbuhi lumut, berarti kemungkinan besar Anda sedang menghadap timur.

"Kalau malam hari melihat bintang paling terang, itu arah utara. Dan masih banyak tanda-tanda alam lainnya untuk dipelajari sebelum pendakian," tambah Adi Seno.

https://travel.kompas.com/read/2019/07/07/170400427/jika-tersesat-saat-naik-gunung-lakukan-6-hal-ini

Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke