Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menyicip Kuliner Ala “Bule” di Satu Sudut Pasar Gede

SURAKARTA, KOMPAS.com – Pasar Gede merupakan pasar tradisional terbesar  di Kota Surakarta, Jawa Tengah, yang menyediakan aneka kebutuhan sehari-hari mulai dari sembako, buah-buahan, jamu, hingga makanan khas kota Solo.

Seperti kebanyakan pasar tradisional lainnya, pasar ini dipenuhi dengan aktivitas jual beli masyarakat, percakapan tawar-menawar, dan kegiatan bersifat konvensional lainnya masih banyak ditemui di tempat ini.

Namun siapa sangka, di salah satu sudut pasar yang sangat terkesan tradisional ini, terdapat satu tempat yang menjajakan penganan khas negeri barat atau western food. Tempat ini bernama The French Press Kopi Warung.

Letaknya ada lantai 2 pasar buah atau Pasar Kulon (Pasar Barat) menghadap Jalan Suryopranyoto.

Di sana, beragam menu makanan juga minuman disajikan dengan harga yang relatif terjangkau. Misalnya salad, spaghetti, sandwich, dan pancake dengan kisaran Rp 10.000 sampai Rp 25.000.

Meski tergolong murah, namun tidak dengan rasa dan tampilan menu yang disajikan. Dikemas dalam piring beraneka ukuran dan warna, semua sajiannya terlihat begitu menggiurkan.

Menjadi unik, karena makanan ala bule ini disediakan oleh warung kecil, sekira 2 petak kios berukuran 3x1,5 meter, di atas pasar tradisional.

Dengan tempat yang ala kadarnya, pengunjung akan menikmati menu sayuran, buah, pasta, atau roti, yang mereka pesan sambil melihat aktivitas pasar di bawahnya.

Salah seorang pengunjung, bernama Nur yang saat itu datang bersama teman-teman komunitasnya, mengaku sudah berulang kali datang ke TFP Kopi Warung, karena rasa makanannya yang enak.

“Walaupun di sini selalu ramai, meja harus nunggu,tapi kita rela, karena enak makanannya dan selalu bawa pulang,” kata Nur ditemui Sabtu (6/7/2019) siang.

Sayangnya, lokasi warung ini cukup sulit ditemukan bagi pengunjung yang baru pertama kali, karena minimnya rambu-rambu atau petunjuk yang dipasang di area pasar.

Nur pun sempat menceritakan pengalaman pertamanya datang ke warung ini yang berujung nyasar di warung lain.

“Aku ke sini yang pertama itu aku salah, jadi yang di sana itu, wedangan, adanya cuma mie kuah. Terus yang kedua, benar,” ungkapnya sambil tertawa.

Kondisi warung ditata demikian sederhana, hanya dengan bangku dan meja kursi yang terbuat dari kayu. Benar-benar seperti warung.

“Untuk meja, ininya terlalu biasa ya, cuma akhirnya kita enggak mikirin itu lagi hahaha,” ujar Nur yang begitu menikmati makanan di tempat ini.

Ketika ditanya apa hal yang perlu diperbaiki dari warung ini, misalnya diberi petunjuk jalan agar meminimalisir pengunjung yang tersesat, Nur justru menjawabnya dengan bercanda.

“Jangan, petunjuk jalan enggak usah. Biar kita saja yang tahu,” jawabnya dilanjutkan tawa teman-temannya yang lain.

TFP Kopi Warung hanya buka pada Senin sampai Jumat pukul 09.00 hingga 15.00 WIB. Sementara makanan akan siap disajikan mulai pukul 10.00 WIB. Untuk pemesanan terakhir akan diterima maksimal pukul 14.00 WIB.

https://travel.kompas.com/read/2019/07/07/180600827/menyicip-kuliner-ala-bule-di-satu-sudut-pasar-gede

Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke