6 Hari Pasca-erupsi, Gunung Tangkuban Parahu Kembali Dibuka

JAKARTA, KOMPAS.com – Aktivitas di Gunung Tangkuban Parahu kembali dibuka, Kamis (1/8/2019), setelah ditutup untuk wisatawan pasca-erupsi yang terjadi pada Jumat (26/7/2019).

Gunung Tangkuban Parahu erupsi, Jumat, pukul 15.48 WIB.

“Hari ini sudah dibuka kembali. Tadi sekitar pukul 07.30. Sudah bisa dikunjungi,” kata staf PT Graha Rani Putra Persada GRPP), Heru Hidayat, saat dihubungi KompasTravel, Kamis siang.

PT GRPP adalah pengelola Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tangkuban Parahu.

Pasca-erupsi, debu vulkanik bertebaran di sekitar kawasan gunung.

Kini, kata Heri, Gunung Tangkuban Parahu sudah normal dan kawasan di sekitarnya sudah dibersihkan dari abu.

“Untuk kondisi sudah bersih. Kami sudah bersih-bersih dulu sebelum dibuka. Dari semenjak erupsi sebetulnya sudah normal. Tapi ya belum buka karena ada debu-debunya itu,” kata Heri.

Menurut dia, sejak dibuka pagi tadi, banyak pengunjung yang menyambangi kawasan Gunung Tangkuban Parahu.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil atau Emil menyatakan, Taman Wisata Alam (TWA) Tangkuban Perahu akan dibuka kembali untuk umum pada 1 Agustus 2019.

Hal ini diputuskan setelah mendapatkan jaminan keamanan dan keselamatan bagi pengunjung.

"Hari Kamis pagi TWA Gunung Tangkuban Perahu sudah bisa dibuka untuk umum," ujar Emil, setelah menggelar rapat koordinasi dengan pihak pengelola, perwakilan PVMBG, BPBD, Bupati Subang, Kepolisian, TNI, dan ASITA, di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa.

Gunung yang berada di Jawa Barat dan terkenal dengan legenda Sangkuriangnya ini dikenal memiliki 9 kawah.

Saat erupsi, sempat terjadi kepanikan pada wisatawan dan warga di sekitar Gunung Tangkuban Parahu.

Dari siaran pers saat itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), tinggi kolom abu saat erupsi terjadi, teramati sekitar 200 meter di atas puncak (± 2.284 meter di atas permukaan laut).