Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ini Rahasia Pedagang Kopi Keliling Tetap "Santuy" Saat Demo Mahasiswa Rusuh

Para pedagang kopi keliling kerap muncul di tengah keramaian Jakarta, termasuk saat ada demonstrasi. Berbagai foto dan video yang viral di media sosial menampilkan mereka yang tampak santuy alias santai, saat berdagang di tengah keramaian demonstrasi.

Dua kisah berikut ini mampu meyakinkan kami bahwa gelar "pahlawan kesantuyan" jatuh kepada pedagang kopi keliling.

Seperti Riki dan Dadang, keduanya pedagang kopi keliling yang mempunyai kisah unik ketika tetap berdagang selama demonstrasi mahasiswa 24 dan 25 September 2019 lalu.

Kaki sempat terinjak demonstran saat berjualan, Riki tetap santuy

Kisah pertama dimulai dari Riki (54), pedagang Starling asal Solo. Awalnya, Kompas.com cukup kesulitan menghampiri Riki yang tengah mengayuh sepedanya ke arah Kompleks Parlemen MPR Senayan.

Meski terkesan terburu-buru, Riki tetap menerima ajakan mengobrol. Ia menceritakan kisah yang paling ia ingat ketika berjualan ketika demonstrasi 24 September 2019 yang diikuti oleh sebagian besar mahasiswa. 

"Waktu itu saya posisi depan Stasiun Palmerah, awalnya saya emang udah tau kalau bakal ada demo, soalnya udah banyak polisi, terus ada mahasiswa yang bawa poster gitu, ini pasti demo, mas," kata Riki kepada Kompas.com saat ditemui di depan Halte Stasiun Palmerah, Sabtu (28/9/2019).

Hari semakin sore, kala itu suasana semakin ramai pula katanya. Massa semakin banyak yang berdatangan di sekitaran Palmerah.

Saat itu, dia masih santai berjualan hingga demonstrasi akhirnya menjadi rusuh pada sore menjelang malam.

"Nah, pas jam-jam 7 apa 8 saya lupa, itu pada gerak ke sini, rame banget, itu kaki saya hampir keinjek demonstran yang pada lari ngindarin water cannon, saya pegang sepeda saya biar ngga ketubruk mereka," cerita dia.

Ketika ditanya apakah Riki panik saat kejadian itu, ia mengaku sempat panik, karena ia berpikir tidak akan sericuh itu.

"Panik sih iya, tapi ya itu, saya tetep jualan, saya pegang sepeda saya terus tunggu mereka pada pergi menjauh dari dagangan saya ini, lalu jualan lagi," katanya.

Benar saja, suasana ricuh akhirnya sempat berhenti sejenak pada pukul 20.00 WIB. Waktu itu, tak sedikit mahasiswa yang mulai kelelahan dan membeli kopi starlingnya untuk santai sejenak.

Selang beberapa jam, kericuhan kembali "pecah". Saat itulah, Riki berpikir bahwa dirinya harus benar-benar pulang, karena ia pikir ini sudah terlalu malam dan resiko jika ia tetap berjualan akan lebih tinggi.

"Saya takut jadi korban, jadi saya pulang aja jam 10 malem itu," katanya.

Ia mengaku bahwa dirinya harus tetap berjualan karena ingat anaknya yang ia kuliahkan di Universitas Sebelas Maret, Solo, Jawa Tengah.

"Dari jualan ini, saya bisa kuliahkan anak saya, dia kuliah akuntansi di Universitas Sebelas Maret," ujarnya. 

Ia melanjutkan, omset penjualan ketika demonstrasi kemarin tidak terlalu tinggi, tetapi terbilang menguntungkan baginya.

"Dapet 300-400 kemarin, lumayan," tuturnya.


Pedih Kena Gas Air Mata, Dadang Tetap Santuy

Lain cerita dengan Dadang, pedagang Starling asal Serang. Ia menceritakan kisahnya ketika berjualan saat demonstrasi terjadi. Dadang sempat menahan pedihnya gas air mata yang ditembakkan aparat kepolisian.

Walau begitu, Dadang ternyata tidak pulang meski terkena gas air mata. Ia tetap berjualan meski berpindah-pindah tempat. 

"Dari TVRI, kena gas air mata pindah ke depan Hotel Mulia, terus pindah lagi ke arah Patal Senayan," ujarnya.

Lantas ia berpindah jualan di depan Permata Senayan. Saat itu, ia merasa yakin bahwa dirinya benar-benar sudah aman dari situasi mencekam.

Ketika ditanya siapa saja para pembeli yang menikmati kopi bikinannya itu. Ia mengatakan justru lebih banyak polisi dibanding mahasiswa.

"Mahasiswa sama pelajar kemarin banyakan beli aqua air putih, tuh di dia tuh (sambil menunjuk pedagang minuman seperti aqua yang berjualan di sampingnya)," tutur Dadang.

Menurut Dadang, polisi lebih banyak yang membeli kopinya. Mereka biasa beli langsung banyak.

Ini terjadi ketika jam-jam sudah mulai agak tenang, meski diakuinya setelah itu demonstrasi berubah menjadi semakin ricuh. Ia pun menyudahi jualan pada hari itu.

Sama seperti Riki, ketika ditanya tentang semangat apa yang dipegang sehingga tetap berjualan meskipun ada demonstrasi, Dadang mengatakan bahwa keluargalah semangat hidupnya.

"Ya, keluarga, saya kan di sini ngekos tuh di belakang Kompas, balik juga sebulan sekali, keluarga di Serang semua, anak masih kecil-kecil, saya harus punya duit," tutupnya.

https://travel.kompas.com/read/2019/09/29/161800027/ini-rahasia-pedagang-kopi-keliling-tetap-santuy-saat-demo-mahasiswa-rusuh

Terkini Lainnya

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

Travel Update
Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Travel Update
10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

Travel Tips
5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

Jalan Jalan
5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

Travel Tips
Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Jalan Jalan
Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Jalan Jalan
Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Jalan Jalan
Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Travel Update
Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Jalan Jalan
Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke