Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

1.000 Jawara Betawi Adu Pencak Silat di Rawa Belong

Acara digelar mulai pukul 09.00 hingga 23.00 WIB dengan dibuka oleh rangkaian pertunjukan seni, seperti petasan, pawai, palang pintu, tari tradisional Betawi oleh anak-anak. Semua pertunjukan ini dilakukan oleh orang-orang asli dari Kampung Rawa Belong.

Menurut Ketua Seksi Acara Galeri Seni Budaya Kampoeng Silat Rawa Belong, Bachtiar yang juga pimpinan sanggar Si Pitung Rawa Belong, festival seperti ini merupakan hasil wujud nyata dari mimpinya masyarakat Rawa Belong yang sudah lama sekali menginginkan suatu pegelaran di Kampung Si Pitung.

“Ini sebagai kontribusi kita anak Betawi Rawa Belong, ini loh, ngkong Pitung, saya hadiahkan, satu wilayah Rawa Belong tanpa ada rekayasa, kita punya silat, lenong, tarian Betawi, kuliner Betawi, rebana kecimpring, kita punya qasidah, dan lain-lain,” kata Bachtiar kepada Kompas.com, Sabtu (12/10/2019).

Galeri Seni Budaya Kampung Silat Rawa Belong digelar bukan tanpa alasan. Bachtiar mengatakan pergelaran seni budaya ini bertujuan untuk menyatukan berbagai macam tradisi dan budaya Betawi di Rawa Belong.

“Karena di sini gudangnya jawara atau jagoan, pendekar bahasa Betawi, basisnya main pukulan, juga mereka jawara festival, contoh juara festival palang pintu di kemang, juara berturut-turut, lenong juga juara, cerpen Betawi juga juara,” lanjutnya.

Selain dikenal sebagai daerah pasar bunga karena menjadi sentra pedagang bunga di Jabodetabek, Rawa Belong juga semakin mengukuhkan diri sebagai daerah Kampung Silat dan Gudangnya Jawara.

Dengan diadakannya festival ini, Bachtiar berharap Rawa Belong semakin menjadi barometer dari tradisi budaya Betawi, sehingga apabila Rawa Belong mengadakan acara, orang-orang Betawi di seluruh Jabodetabek dengan spontan akan menghadirinya.

“Kalau kami dari Kampung Silat Rawa Belong tampil dengan jurus cingkrik, kalau yang lain itu beda-beda sesuai pakem mereka,” ujarnya.

Festival ini juga dimeriahkan oleh tari tradisional, lenong, band Betawi, dan pertunjukan Ondel-Ondel.

Senada dengan Bachtiar, salah satu peserta 1.000 pesilat Farhan Ramadhani bercerita mengenai pengalamannya berkontribusi di festival budaya sebagai generasi milenial.

Farhan yang biasa disapa Aan ini mengaku senang dapat ikut berperan melestarikan budaya Betawi di kampungnya, Rawa Belong.

“Saya ikut latihan mulai dari tiga minggu lalu, latihannya gabungan di Hutan Kota Srengseng. Di situ kita latihan mengenai jurus yang akan ditampilkan. Gerakan ini semua diambil dari gerakan cingkrik Rawa Belong,” kata Farhan yang juga murid dari Bachtiar di Sanggar Si Pitung Rawa Belong kepada Kompas.com, Sabtu (12/10/2019).

Farhan juga berharap acara ini dapat terus ada ke depannya. Ia menyebut acara ini merupakan pertama kali Rawa Belong mengadakan festival budaya silat.

“Harus tetap ada, semua orang Betawi kalau bisa bergabung untuk memeriahkan acara ini, kan ini untuk melestarikan dan mengembangkan silat dari tanah Betawi,” harapnya.

Galeri Seni Budaya Kampung Silat Rawa Belong juga dimeriahkan dengan 100 tenant atau booth yang terdiri dari kuliner, pakaian, aksesoris yang semua berasal dari budaya Betawi.

Kuliner-kuliner khas Betawi seperti kerak telor, bir pletok, dan dodol betawi siap menghilangkan rasa lapar dan haus para pengunjung.

https://travel.kompas.com/read/2019/10/12/202040327/1000-jawara-betawi-adu-pencak-silat-di-rawa-belong

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke