Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pelantikan Presiden, Mari Ketahui Sejarah Istana Merdeka dan Negara

Istana Kepresidenan terdiri dari dua bangunan utama disebut Istana Negara dan Istana Merdeka menjadi saksi bisu perjalanan bangsa Indonesia dari zaman kolonial hingga saat ini.

Istana Kepresidenan ini sering menjadi tempat untuk berkunjungnya tamu negara, konferensi pers, Upacara 17 Agustus dan kegiatan kepresidenan lainnya.

Kedua istana ini merupakan dua buah bangunan utama yang luasnya 68.000 meter persegi. Istana Kepresidenan terletak di antara Jalan Medan Merdeka Utara dan Jalan Veteran, serta dikelilingi sejumlah bangunan yang sering digunakan kegiatan kenegaraan.

Sejak berdirinya dari akhir abad ke 18, kompleks Istana Kepresidenan sudah menjadi pusat bagi kaum elit di Batavia dan pergerakan pemerintahannya.

Gedung Istana Negara berumur lebih tua dan mulai dibangun pada 1796 masa pemerintahan Gubernur Jenderal Pieter Gerardus van Overstraten, Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang ke-33. Selesai pada 1804 masa Gubernur Jenderal Johannes Siberg.

Gedung ini semula adalah rumah peristirahatan milik pengusaha Belanda, Jacob Andries van Braam di jalan Rijkswijk (sekarang Jalan Veteran). Gedung ini lalu dikenal dengan sebutan Istana Rijswijk.

Di Istana Rijswijk pada 1829 merapatkan rencana untuk menumpas pemberontakan Diponegoro.

Di istana ini pula Gubernur Jendral Graaf Van Den Bosch mulai membuat kebijakan sistem tanam paksa atau cultuur stelsel, sistem yang menguntungkan pundi-pundi pemerintah kolonial dan menciptakan kesengsaraan para petani.

Setelah Istana Risjwijk dinilai sesak untuk kegiatan administratif kenegaraan, pemerintah Hindia Belanda membangun Istana Merdeka.

Pieter Mijer Gubernur-Jenderal Hindia Belanda yang ke-53 yang memerintahkan untuk membangun sebuah bangunan baru sebagai pengganti Istana Risjwijk pada 1869. Pembangunan istana memakan biaya sebesar.

Kala itu, Istana Merdeka dinamakan Paleis te Koningsplein (Istana Koningsplein) atau masyarakat sering menyebutnya sebagai Istana Gambir karena banyaknya pohon Gambir yang tumbuh di sekitar lokasi.

Setelah masa penjajahan Belanda, Istana Merdeka dan Istana Negara dijadikan tempat kediaman resmi pemimpin Jepang Saiko Shikikan saat menduduki Indonesia.

Tumbangnya Jepang di Perang Dunia ke II Pemerintah Belanda yang kembali menduduki Indonesia untuk kedua kalinya. Setelah gejolak perjuangan perebutan kemerdekaan, Indonesia kembali menang.

Belanda mengakui kedaulatan Republik Indonesia Serikat (RIS). Agresi yang dilakukan militer Belanda setelah tumbangnya Jepang oleh Amerika Serikat dan sekutunya takluk pasca-aksi gerilya Jenderal Besar Soedirman di hutan Pulau Jawa.

Istana Merdeka juga menjadi saksi bisu berlangsungnya penandatanganan naskah pengakuan kedaulatan Republik Indonesia Serikat (RIS). Penandatanganan naskah pengakuan kedaulatan RIS itu berlangsung pada 27 Desember 1949.

Sehari usai pengakuan RIS oleh Pemerintah Belanda, Presiden Soekarno dan keluarganya tiba dari Yogyakarta dan untuk pertama kalinya mendiami Istana Merdeka.

Proklamator Indonesia itu menggelar upacara yang mengharukan dengan menurunkan bendera Belanda dan mengibarkan sang saka Merah Putih. Ratusan ribu orang memenuhi tanah lapangan dan tangga-tangga gedung itu.

Massa bergembira dan memekikkan kata Merdeka! berulang kali. Sejak saat itu, Istana Gambir dinamakan Istana Merdeka.

Hingga saat ini Istana Negara dan Merdeka menjadi saksi bisu perjalanan bangsa Indonesia dari zaman ke zaman. Sebagai pusat kegiatan pemerintahan negara.

Saat ini Istana Negara menjadi tempat penyelenggaraan acara-acara yang bersifat kenegaraan, antara lain seperti pelantikan pejabat-pejabat tinggi negara, pembukaan musyawarah dan rapat kerja nasional, kongres bersifat nasional dan internasional, serta jamuan yang bersifat kenegaraan.

Pada era Jokowi Istana Merdeka dibuka untuk umum. Tanah lapang sempat menjadi taman yang asri, tempat bagi anak-anak bermain.

https://travel.kompas.com/read/2019/10/20/114404727/pelantikan-presiden-mari-ketahui-sejarah-istana-merdeka-dan-negara

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke