Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kaleidoskop 2019: Daftar Menu Kelas Bisnis Garuda Pakai Tulis Tangan

Selain kasus penyelundupan Harley Davidson yang dilakukan Direktur Utama I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau Ari Askhara, sejumlah masalah juga pernah dihadapi maskapai plat merah tersebut.

Salah satu yang cukup menyita perhatian adalah daftar menu kelas bisnis Garuda Indonesia yang ditulis pakai tangan.

Kasus yang kali pertama diunggah youtuber Rius Vernandes itu sempat bergulir deras beberapa hari sejak mencuat ke publik pada Sabtu, 13 Juli 2019.

Bahkan, karena unggahannya, Rius sempat dilaporkan ke polisi oleh Garuda Indonesia dan Serikat Karyawan Garuda Indonesia.

Kronologi

Dalam unggahan foto pada Sabtu 13 Juli 2019 itu Rius menulis: "Menu yang dibagiin tadi di Business Class @garuda.indonesia tadi dari Sydney-Denpasar."

Di bawahnya lagi terdapat tulisan: "Menunya masih dalam percetakan Pak." 

Beberapa jam kemudian @rius.vernandes kembali mengunggah sebuah foto yang menggambarkan ruang customer service milik Garuda Indonesia.

Dalam unggahannya Rius menambahkan keterangan:

"Intinya Garuda Indonesia minta maaf soal ini. Aduh asli gue juga gak marah atau gimana. Gue cuma sedang menjalankan job gue sebagai reviewer pesawat. Share apapun yang terjadi di pesawat. gitu doang," tuturnya.

Sehari setelah unggahan Rius, Minggu (14/7/2019), Garuda Indonesia membantah bahwa daftar menu tulis tangan itu sengaja dibagikan untuk penumpang kelas bisnis.

VP Corporate Secretary Garuda Indonesia M. Ikhsan Rosan menuturkan, mereka memiliki daftar resmi dan yang difoto Rius adalah catatan pribadi awak kabin.

Pihak Garuda Indonesia pun meminta maaf atas kesalahpahaman yang terjadi dan memastikan bahwa pihaknya telah menyediakan kartu menu sesuai standar kelas bisnis.

Penumpang tak boleh foto di pesawat 

Pada Selasa (16/7/2019), Garuda Indonesia mengeluarkan surat pengumuman untuk mengimbau para penumpang agar tidak mengambil foto dan video di dalam pesawat.

Imbauan tersebut tertuang dalam surat pengumuman yang dikeluarkan manajemen Garuda Indonesia dengan nomor JKTDO/PE60001/2019.

Surat tersebut ditandatangani oleh Direktur Operasi Garuda Indonesia Capt Bambang Adisurya Angkasa.

Ari Askhara membenarkan larangan itu dengan mengirimkan berkas imbauan kepada penumpang.

"Dalam rangka untuk menjaga ketertiban kabin pesawat, menunjang keselamatan operasi penerbangan, kelancaran pelayanan selama penerbangan, dan menghormati hak-hak penumpang, bersama ini kami mengimbau hal-hal sebagai berikut," demikian bunyi pengumuman yang dibagikan Ari kepada Kompas.com, Selasa.

Pihak Garuda Indonesia membantah jika imbauan tersebut terkait dengan viralnya daftar menu kelas bisnis yang ditulis pakai tangan.

Pertama, penumpang diimbau dan dimohon tidak mengambil gambar, baik foto dan video atau mendokumentasikan segala kegiatan di dalam kabin pesawat selama penerbangan.

Tidak mengambil gambar dalam pesawat dimaksudkan untuk menjaga privasi para penumpang dan awak kabin.

Kedua, menghindarkan komplain dari para penumpang lain atas kegiata pengambilan gambar oleh salah satu penumpang tanpa izin.

Ketiga, imbauan ini dimaksudkan agar seluruh operasi penerbangan Garuda Indonesia comply dengan aturan dan perundang-undangan yang berlaku termasuk UU Penerbangan dan UU ITE, dan UU terkait lainnya.

Rius dilaporkan ke polisi

Semula, dari kabar yang beredar bahwa laporan tersebut dari Garuda Indonesia.

"Benar. Ada laporan dari Garuda dan saat ini kami mengundang para saksi untuk didengar keterangannya," ujar Kapolresta Bandara Soekarno Hatta Kombes Pol Victor Togi Tambunan saat dihubungi Kompas.com, Selasa (16/7/2019).

Sementara itu Kasat Reskrim Polresta Bandara Soekarno Hatta AKP Akhmad Alexander Yurikho Hadi mengatakan pihaknya akan memanggil dua Youtuber Rius Vernandes dan Elwiyana Monica atas kasus kartu menu tulis tangan Garuda Indonesia.

Pemanggilan akan dilakukan pada Rabu (17/9/2019) pukul 10.00 WIB.

Dalam Instagram pribadinya, Rius mengunggah foto surat undangan polisi sebagai saksi dalam kasus ini.

Dalam unggahan tersebut Rius menyebut dilaporkan atas dugaan tindak pidana pencemaran nama baik. Ia pun memastikan bahwa tidak ada maksud sama sekali melakukan pencemaran nama.

Rius juga turut meminta dukungan, terutama para influencer lain. Sebab ia tak mau akan terjadi kejadian serupa jika ada pihak me-review sesuatu, lalu dilaporkan ke polisi. 

"Gw akan menghormati semua peraturan hukum yang ada dan akan me jalani semua ini. Gw sama sekali tidak merasa mencemarkan nama baik. Gw tidak takut. Tapi tidak adakah cara lebih kekeluargaan dalam menyelesaikan masalah ini?" tulis Rius.

Pada Rabu (17/7/2019), pengacara Rius Vernandes, Abraham Srijaya mengatakan, pihaknya mendapatkan keterangan dari polisi bahwa yang melaporkan kliennya tersebut bukanlah PT Garuda Indonesia.

"Masalah laporan ini, laporan ini kan yang melaporkan adalah Serikat Karyawan Garuda Indonesia. Mereka mengatakan bahwa ini merugikan korporasi kami," ujar Abraham saat dihubungi Kompas.com, Rabu (17/7/2019).

Garuda minta Rius hapus Instastory

"Nah waktu perjalanan dari Denpasar ke Jakarta, setelah dia mendarat dia dipanggil oleh customer service Garuda, disuruh masuk ke ruangan Customer Service (CS)."

"Saat itu Rius menuju Customer Service sekaligus untuk mengambil bagasinya yang ditahan oleh garuda," ujar Abraham ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (17/7/2019).

Di ruang CS, pihak Garuda minta maaf terkait kartu menu yang hanya berupa selembar kertas dengan tulisan tangan dan mengenai tak tersedianya stok wine selama penerbangan.

"Nah itu pihaknya garuda meminta Mas Rius untuk menghapus (instastory) dan meminta maaf," lanjutnya.

Abraham tak tahu persis apa jawaban kliennya menanggapi permintaan CS Garuda tersebut. Namun Rius tak menghapus unggahannya tersebut.

"Tapi sebenarnya Mas Rius bilang, ini merupakan pengalaman pertamanya dia dan dia berharap Garuda bisa memperbaikinya ke depannya, bisa memperbaiki diri. Karena ini kan business class, dari 40 penumpang business class itu yang Indonesia cuma Mas Rius dan cewenya, yang lain bule," paparnya.

Diselesaikan kekeluargaan, Serikat Karyawan Garuda cabut laporan

"Sudah ketemu dan ngobrol dan rencananya diselesaikan secara kekeluargaan secepat mungkin," ucap Rius.

Sementara itu Abraham menuturkan, pihaknya dengan senang hati menyambut ajakan penyelesaian kasus secara kekeluargaan.

Hal ini menjadi pelajaran agar perusahaan maupun instansi tidak membawa sebuah konten review ke ranah hukum. Apalagi konten Rius tidak berisi hinaan.

"Jangan sampai ini jadi bahan kriminalisasi karena bukan menyangkut Rius saja. Jangan sampai kita kritik perusahaan atau apapun lalu dikiriminalisasi," kata Abraham.

Serikat Karyawan Garuda Indonesia (Sekarga) resmi mencabut laporan polisinya terhadap Rius.

"Saya bisa memastikan serikat pekerja untuk mencabut laporan polisi yang diadukan atas unggahannya Mas Rius," ujar Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara di Jakarta, Jumat (19/7/2019).

Baik Sekarga maupun Rius sepakat menyelesaikan kasus ini secara kekeluargaan. Perdamaian kedua belah pihak dijembatani oleh Ari dan pengacara Hotman Paris Hutapea.

"Mudah-mudahan ini menjadi satu momentum semoga negara ini ada kesatuan dari semua perbedaan yang ada," kata Ari.

Sementara itu, Ketua Sekarga Tomy Tampati meminta maaf terkait kehebohan yang terjadi akibat peristiwa ini.

"Pada kesempatan ini perlu kami sampaikan, Garuda terbuka terhadap kritik. Kami menyampaikan permohonan maaf dan terima kasih atas atensinya,” kata Tomy.

Hotman Paris damaikan, kasus selesai

Hal itu ia ungkapkan melalui unggahan video di akun instagram pribadinya, Jumat (19/7/2019) pagi.

Dalam video tersebut, Hotman Paris tampak memegang pundak Rius Vernandes dan melontarkan kalimat sebagai berikut:

"Yang begini masak gua minta, ini yang imut-imut begini masak gua lawan. Saya enggak mau melawan dia. Lagi pula kasus itu tidak... no worth it untuk diteruskan."

"Kalau oknum pengacara lain udah langsung minta surat kuasa," ujar Hotman dalam video tersebut.

Dalam unggahan video tersebut Hotman menambahkan keterangan "Hotman diminta garuda jadi kuasa hukum, tapi Hotman memilih jadi mediator dan akhirnya damai dengan rius dan garuda".

https://travel.kompas.com/read/2019/12/10/081000127/kaleidoskop-2019-daftar-menu-kelas-bisnis-garuda-pakai-tulis-tangan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke