Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mirip Rambutan tetapi Tanaman Ini Beracun, Simak Bedanya

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekilas Ricinus communis atau lazim disebut jarak kepyar memiliki penampilan seperti rambutan. Bentuknya bulat, dengan diameter sama dengan rambutan, sama sama memiliki kulit layaknya rambut, dan berwarna merah. 

Namun jangan terkecoh, jarak kepyar sangat berbeda dengan rambutan. Pasalnya jarak kepyar mengandung racun yang berbahaya bagi manusia. 

"Jelas beda. Jadi intinya ricinus communis tidak ada buahnya. Itu hanya biji isinya," jelas Prof. Dr. Sobir, Peneliti di Pusat Kajian Hortikulturan Tropika, saat dihubungi oleh Kompas.com, (9/1/2020).

Untuk membedakan jarak kepyar dengan rambutan  Dr. Sobir mengatakan sangat mudah.

Warna merah dari ricinus communis menyeluruh hingga ke tangkainya. Sedangkan warna merah pada rambutan hanya terdapat di buahnya saja.

Pada bagian kulit luar jarak kepyar juga terdapat duri yang menyerupai rambut pada rambutan.

Untuk bentuk daunnya juga sangat berbeda. Daun dari ricinus communis merupakan daun berbentuk lima jari. Namun daun rambutan berbentuk sirip.

"Jarak kepyar dikupas tidak ada buahnya hanya ada biji yang dijadikan minyak jarak," jelas Prof. Dr. Sobir.

Biji jarak kepyar berbentuk bulat kecil-kecil seukuran dengan lada hitam. Biji ini yang dimanfaatkan menjadi minyak jarak. Minyak jarak adalah minyak nabati yang juga disebut sebagai minyak kastroli.

Jarak kepyar dijumpai di kawasan Indonesia. Antara lain Jawa Barat, Sumatera, Madura dan beberapa daerah lainnya.

Dikutip dari situs remi Badan POM (Pengawas Obat dan Makanan), biji jarak kepyar mengandung senyara protein beracun yang disebut ricin.

Jika dikonsumsi manusia, ricin mengakibatkan radang saluran cerna parah yang kadang ditandai dengan pendarahan, mengakibatkan gangguan sensorik dan kejang, mengiritasi mukosa lambung, mengakibatkan pendarahan, dan mempengaruhi pembekuan darah. 

Segera bawa ke rumah sakit, jika ada yang tertelan biji dari jarak kepyar. 

https://travel.kompas.com/read/2020/01/10/210800327/mirip-rambutan-tetapi-tanaman-ini-beracun-simak-bedanya

Terkini Lainnya

Larangan Study Tour ke Luar Provinsi Disesalkan Pelaku Wisata di Bantul

Larangan Study Tour ke Luar Provinsi Disesalkan Pelaku Wisata di Bantul

Travel Update
5 Wisata Alam di Purwokerto, Terdapat Kolam Alami di Tengah Hutan

5 Wisata Alam di Purwokerto, Terdapat Kolam Alami di Tengah Hutan

Jalan Jalan
5 Hotel Sekitar Dago Bakery Punclut Bandung, mulai Rp 190.000

5 Hotel Sekitar Dago Bakery Punclut Bandung, mulai Rp 190.000

Hotel Story
Makoya Pandaan: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Makoya Pandaan: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Jalan Jalan
5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

Travel Tips
Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

Travel Update
6 Tips Aman untuk Anak Saat Bermain di Pantai

6 Tips Aman untuk Anak Saat Bermain di Pantai

Travel Tips
Ketentuan Bhikku Saat Thudong, Boleh Makan Sebelum Pukul 12 Siang

Ketentuan Bhikku Saat Thudong, Boleh Makan Sebelum Pukul 12 Siang

Hotel Story
Memaknai Tradisi Thudong, Lebih dari Sekadar Jalan Kaki

Memaknai Tradisi Thudong, Lebih dari Sekadar Jalan Kaki

Hotel Story
Pameran Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai 30 Mei

Pameran Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai 30 Mei

Travel Update
10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

Jalan Jalan
Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Travel Update
Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Travel Update
Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke