Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dilarang Sapu Rumah dan 3 Pantangan Lain Saat Imlek

KOMPAS.com - Perayaan Tahun Baru Imlek indentik akan makna simbolik dari makanan atau aktivitas yang dilakukan. 

Jelang Imlek dan pada perayaan Imlek ada beberapa pantangan alias hal yang tak boleh dilakukan. 

Mengutip buku “Hari-Hari Raya Tionghoa” yang ditulis oleh Marcus A.S terbitan Suara Harapan Bangsa inilah pantangan saat dan jelang Imlek: 

1. Dilarang membersihkan rumah

Bagi yang merayakan Imlek harus membersihkan rumah beberapa hari sebelum perayaan. Sebab, mereka akan menyambut pergantian tahun baru.

Uniknya pada Hhari Imlek, mereka tidak boleh menyapu lantai, hingga membersihkan peralatan dapur.

Berdasarkan kepercayaan China kuno, melakukan hal tersebut dapat membuat rezeki mereka tersapu dari rumah.

2. Dilarang Tutup Pintu Rumah

Malam sebelum Imlek, biasanya seluruh pintu rumah dan jendela akan dibuka lebar. Hal tersebut dilakukan demi menyambut rezeki yang akan datang bersamaan dengan pergantian tahun.

Namun tradisi ini sudah semakin jarang terjadi khususnya di perkotaan. Untuk itu biasanya digantikan dengan seluruh lampu rumah yang dinyalakan agar terang dan rezeki masuk.

3. Dilarang Buka Toko

Bagi para pengusaha toko, mereka tetap akan menutup toko hingga beberapa hari setelah Imlek.

Sebab, terdapat kepercayaan bahwa seluruh usaha yang baru dibuka lima hari setelah Imlek (tanggal Cia-gwee ce go) akan berjalan sangat baik. Hari tersebut juga diyakini sebagai hari lahirnya Dewa Kekayaan Cai Shen.

4. Dilarang makan nasi berkuah atau bubur

Kemudian, terdapat juga pantangan seputar memakan nasi berkuah di malam Tahun Baru Imlek. Apabila kamu memakannya, ada kepercayaan bahwa kamu kehujanan dalam perjalanan mengunjungi keluarga untuk merayakan Imlek bersama.

Ada pula kepercayaan dilarang makan bubur saat Imlek, karena bubur dengan tekstur encer melambangkan rezeki yang tak baik. 

https://travel.kompas.com/read/2020/01/25/100100027/dilarang-sapu-rumah-dan-3-pantangan-lain-saat-imlek

Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke