Sebab, nasi pindang menggunakan kuah santan yang membuat makanan ini berbeda dengan rawon.
Nama nasi pindang diambil karena makanan ini menggunakan kuah pindang. Adapun kuah pindang berasal dari santan.
Awalnya, sego pindang, sebutan nasi pindang dalam bahasa Jawa, menggunakan daging kerbau. Sebab, masyarakat Kudus dulu memeluk agama Hindu dan mensucikan hewan sapi.
Selain itu, daging sapi pada zaman penjajahan diperuntukan untuk bangsa kolonial dan para priayi atau golongan bangsawan.
Kini, nasi pindang sudah terkenal dan sangat mudah ditemui di kawasan Kudus hingga Semarang dan sekitarnya. Kamu bisa menikmatinya di restoran hingga pedagang kaki lima.
Nasi pindang memiliki tampilan seperti rawon, dengan kuah gelap dan potongan daging sapi. Warna hitamnya berasal dari kluwak, rempah yang digunakan agar rawon menjadi hitam.
"Banyak yang bilang juga kalau nasi pindang merupakan soto campur rawon, makannya warnanya hitam," jelas Dina, penjual nasi pindang di Javanese Food Festival, saat ditemui Sabtu, (22/2/2020).
Tampilan dari nasi pindang terbilang unik. Nasi ditaruh di atas piring yang diberikan selembar daun pisang. Setelah itu, nasi diberi kuah, daging, daun melinjo hingga telur kecap rebus.
Adapun yang menjadi ciri khas dari makanan ini adalah daun melinjonya. Aroma daun melinjo tercium kuat saat hidangan disajikan dengan kuah panas.
Tekstur daun melinjo sudah layu, tetapi tetap memiliki serat yang cukup saat dimakan.
Makanan ini sekilas mirip dengan nasi gandul khas Pati, tetapi nasi gandul memiliki warna lebih terang.
Nasi pindang juga memiliki rasa mirip dengan terik daging hidangan khas Solo. Namun perbedaannya, kuah nasi pindang lebih banyak. Rasa kaldu sapi juga menonjol di hidangan ini.
Sepiring nasi pindang akan terasa lebih sedap jika disantap dengan taburan bawang goreng di atasnya.
Seporsi nasi pindang cocok dinikmati dengan kerupuk, sate puyuh, atau tempe goreng. Kamu juga bisa tambahkan sambal ulek segar, sehingga pengalaman menyantapmu lebih ramai.
Dina mengatakan, nasi pindang ini merupakan makanan yang dirindukan pengunjung festival.
"Orang-orang pada cari, karena memang sudah jarang di Jakarta," jelasnya.
Kamu bisa menemukan nasi pindang di Javanese Food Festival yang digelar di Mal Mangga Dua, Jakarta, mulai dari 14 Februari-23 Februari 2020.
https://travel.kompas.com/read/2020/02/23/120500427/nasi-pindang-daging-sapi-enaknya-bikin-nagih
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan