Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bagaimana Gaya Melancong Orang Indonesia ke Luar Negeri?

JAKARTA, KOMPAS.com – Saat berlibur ke luar negeri, orang Indonesia memiliki dua tipe gaya melancong, di antara grup tur dan solo traveler.

Lantas, bagaimana perbedaan antar keduanya?

“Big family, atau orang yang sudah berumur 40 tahun ke atas pasti akan memilih grup tur. Pasti mereka maunya dilayani dengan baik,” kata Travel Assistant Panorama JTB Boris Brasileo Risakotta saat ditemui Kompas.com dalam acara pameran wisata BRI Europe Travel Fair 2020 di Senayan City, Jakarta, Kamis (27/2/2020).

Sementara generasi milenial disebutkan Boris, lebih suka jalan sendiri tanpa ikut grup tur.

Bagi yang memilih grup tur, menurut Boris biasanya cenderung tidak terlalu tertarik menyusun seluruh perjalanannya sendiri.

"Mereka lebih senang membayar lebih agar perjalanan sudah difasilitasi dan disiapkan oleh agen perjalanan sehingga mereka tinggal berlibur saja," kata Boris.

Kebalikan dengan yang memilih grup tur, generasi milenial justru senang mengatur perjalanan sendiri. Mereka suka rencana perjalanan yang fleksibel saat melancong ke negara tujuan.

“Paling kalau dari agen perjalanan hanya bantu tiket pesawat, pengurusan visa kalau negara yang ingin dikunjungi membutuhkan visa, dan mencarikan hotel,” kata Boris.

Senada dengan Boris, Travel Consultant AntaVaya Claudya Monica mengatakan bahwa grup tur cenderung lebih murah dibandingkan dengan melakukan perjalanan sendiri.

Uang yang dikeluarkan dalam mengikuti grup tur sudah termasuk biaya urusan teknis seperti visa, tiket pesawat, hotel, dan harga masuk ke beberapa tempat wisata yang dikunjungi.

Harga paket wisata yang cenderung murah tersebut juga dikarenakan pemesanan dalam jumlah banyak sehingga agen perjalanan dapat menekan biaya perjalanan.

Kebiasaan sebagian pelancong Indonesia

Supervisor Bayu Buana Tour Neshya menuturkan kepada Kompas.com bahwa beberapa pelancong Indonesia memiliki kebiasaan yang disebut dengan “gimana (bagaimana) nanti”.

“Orang kita itu cenderung lebih 'Ya sudah, gimana nanti saja karena yang penting beli tiket dulu. Giliran sudah sampai di negara tujuan, mereka jadi tidak well-prepared,” kata Neshya.

Neshya menuturkan bahwa ada perbedaan dengan pelancong dari luar negeri.

Pelancong dari luar negeri biasanya akan mempelajari terlebih dahulu soal negara yang ingin dikunjungi, kebudayaan, dan beberapa tempat wisatanya.

Sementara sebagian pelancong Indonesia, menurut pengalamannya, mereka masih sering bertanya seputar tempat wisata apa yang ingin dikunjungi.

Padahal, semua sudah tertera dalam itinerary yang telah diberikan dari jauh hari.

Neshya bahkan menceritakan soal kenalannya yang ketika mendarat di negara tujuan, dia tidak tahu ingin melakukan apa dan pergi ke mana.

“Dia tidak tahu mau melakukan apa, akhirnya hanya keliling hotel saja. Baru besok harinya dia cerita kalau dia langsung riset soal negara yang dikunjungi,” kata Neshya.

Apa yang dicari sebagian pelancong Indonesia di luar negeri?

Claudya menuturkan bahwa berdasarkan pengalamannya, sebagian pelancong Indonesia lebih fokus pada kuliner, tempat belanja, dan tempat wisata unik untuk berfoto.

Selebihnya terkait soal sejarah atau informasi mendasar seputar negara dan tempat wisata yang akan dituju, mereka cenderung acuh dan kurang berminat.

“Sebagian pelancong Indonesia hanya untuk sekilas saja mengetahui informasi sejarah. uang pentih foto sih. Kebutuhan foto (harus terpenuhi),” kata Claudya.

Sementara itu, Neshya menuturkan bahwa sebagian pelancong Indonesia juga minat berlibur ke luar negeri demi melihat kuliner dan kebudayaan baru yang tidak ada di dalam negeri.

Selain itu, mereka juga pergi ke suatu negara demi memenuhi keinginan mereka terkait budaya populer di negara tersebut, contohnya saat ke Korea Selatan mereka gemar berkunjung ke wisata K-Pop.

https://travel.kompas.com/read/2020/03/02/161700727/bagaimana-gaya-melancong-orang-indonesia-ke-luar-negeri-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke