Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cerita Penumpang Terbang ke Lombok, Rogoh Kocek Rp 3 Juta Lebih

Tatanan baru ini juga berlaku di industri penerbangan, salah satunya dengan mewajibkan penumpang perlu menyertakan dokumen tambahan seperti Rapid test maupun Swab test.

Dokumen ini merupakan syarat wajib bagi para penumpang agar bisa terbang pada masa transisi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Salah satu cerita datang dari Vino Filipe (24), ia melakukan penerbangan dari Jakarta menuju Lombok pada 16 Juni 2020 untuk perjalanan dinas kerja.

Mengetahui kebijakan swab test apabila pergi ke Lombok (Nusa Tenggara Barat), Vino pun bergegas mencari rumah sakit atau klinik yang menyediakan tes Covid tersebut di Jakarta.

Ia harus merogoh kocek Rp 2,5 juta untuk swab test.

"Saya ke Lombok yang mana di sana wajib nunjukkin hasil swab PCR. Biayanya itu Rp 2,5 juta dan kebetulan lama di sana satu minggu jadi pas juga kalau tes swab. Soalnya kan rapid itu tiga hari aja berlakunya, cuma lebih murah biayanya," kata Vino saat dihubungi Kompas.com, Rabu (24/6/2020).

Ia menceritakan susahnya proses swab test. Pertama, ia harus menyesuaikan jadwal dokter klinik tersebut untuk dapat mengambil sampel yang dibutuhkan swab test. Setelah melakukan swab test, ia harus menunggu hasil sekitar tiga hari kemudian.

Beli tiket penerbangan

Setelah mendapat hasil swab test, ia pun mencari tiket penerbangan ke Lombok. Ia memilih untuk melakukan swab test terlebih dulu daripada membeli tiket, hal ini karena menurutnya, tiket pesawat ke daerah kecil akan lebih mudah dicari.

"Kalau penerbangan ke tempat enggak rame kayak ke Lombok, waktu itu kita swab dulu baru beli tiket. Namun kalau ke kota besar misalnya Medan dan Denpasar, ya beli tiket dulu takut keburu habis tiketnya karena banyak peminat. Teman saya kemarin seperti itu," ujar Vino.

Ia berhasil mendapatkan tiket pesawat ke Lombok menggunakan Batik Air seharga Rp 1.050.000 sekali jalan.

"Nyari tiket kalau dari dan ke kota besar mah gampang banget langsung dari OTA, yang susah itu dari dan ke bandara kecil," jelasnya.

Dokumen yang dibutuhkan

Ia menjelaskan syarat apa saja yang dibutuhkan orang untuk pergi atau terbang ke Lombok dari Jakarta. Sesuai pengalamannya, ia membutuhkan dokumen tambahan yaitu surat dinas dari kantor dan surat hasil Swab test PCR.

"Cuma butuh swab aja sama surat tugas, tapi kalau surat tugas itu cuma pas di Lombok aja. Kalau pas di Soekarno-Hatta enggak dicek, yang dicek cuma swab-nya aja," tuturnya.

Vino mengatakan, dari pengalamannya, setiap moda transportasi memiliki kebijakan berbeda untuk persyaratan penumpang.

Oleh karena itu, ia mengusulkan agar pemerintah dapat menyamaratakan protokol Covid-19 untuk semua moda transportasi, baik udara, darat, maupun laut.

Ia mengatakan hal tersebut berdasarkan pengalamannya ketika menyeberang dari Pulau Sumbawa ke Pulau Lombok.

"Pas nyebrang itu, baru saya sadar kalau ternyata bebas sekali naik kapal laut, berbanding jauh dengan ketatnya bandara. Kalau kapal itu bebas, hanya keterangan sehat dan tidak flu, enggak pakai rapid atau swab segala," pungkasnya.

https://travel.kompas.com/read/2020/06/27/191000727/cerita-penumpang-terbang-ke-lombok-rogoh-kocek-rp-3-juta-lebih

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke