Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jangan Rusak Kepercayaan Wisatawan, Protokol Kesehatan Harus Berjalan

Kendati demikian, Deputi Kebijakan Strategis Kemenparekraf, Kurleni Ukar mengatakan, pembukaan usaha pariwisata dan ekonomi kreatif secara bertahap perlu dilakukan dengan hati-hati.

"Memang pembukaan usaha parekraf secara bertahap dapat menggerakkan kembali sektor parekraf karena sektor ini lah yang paling terdampak Covid-19. Namun hal ini perlu dilakukan dengan sangat hati-hati," kata Kurleni dalam acara Sosialisasi Kebijakan dan Simulasi Protokol Kesehatan Bagi Industri Parekraf di Masa Covid-19, Rabu (8/7/2020).

Oleh karena itu, lanjutnya, para pelaku usaha parekraf harus melaksanakan Keputusan Menteri Kesehatan (KMK) 382/2020 sebagai protokol kesehatan bagi masyarakat di tempat dan fasilitas umum dalam upaya pencegahan dan pengendalian Covid-19 agar tidak terjadi episenter atau cluster baru.

Selain itu, dirinya juga menyebut penerapan protokol kesehatan membutuhkan disiplin yang tinggi dari semua orang baik pemilik, pekerja, pelanggan, dan masyarakat juga para pengawas.

Menurutnya, pelaksanaan penerapan protokol kesehatan di beberapa tempat atau fasilitas umum masih tidak efektif.

"Pada saat KMK ini diluncurkan, saya mengunjungi beberapa tempat memang protokolnya diterapkan, memang saat itu protokolnya dilakukan. Namun seminggu kemudian ketika saya berkunjung kembali, protokol ini sudah rusak, sudah lupa mengukur suhu tubuh. Semua sudah menganggap ini sebagai satu hal yang biasa, ini yang jadi bahaya," jelasnya.

Ia menegaskan, bahwa kondisi yang diakibatkan pandemi saat ini merupakan hal yang tidak normal. Oleh karena itu, penerapan protokol kesehatan harus dilakukan secara disiplin.

"Ini kondisi tidak normal, jadi perlu disiplin bagi semua orang untuk menerapkan hal tersebut," terangnya.

Pariwisata adalah bisnis kepercayaan

Ia pun menuturkan bahwa pariwisata adalah bisnis yang sangat bergantung pada kepercayaan wisatawan domestik maupun internasional.

Oleh karena itu, kata dia, dibutuhkan rasa aman, sehat dan nyaman untuk membangun kembali kepercayaan tersebut.

"Jangan sampai ada penularan baru di tempat wisata. Sekali ini terjadi, usaha pariwisata akan hancur. Akan susah wisatawan menerima kembali pariwisata," tegasnya.

Ia pun berharap, pada saat daerah membuka usaha parekraf kembali, pengawasan dan penegakkan protokol kesehatan dapat dijalankan sebaik-baiknya.

Alasannya tak lain, menurutnya, jika protokol ini diterapkan dengan disiplin dan seketat mungkin, pariwisata Indonesia bisa saja bangkit kembali serta memberi nafas bagi sektor riil.

"Sehingga sektor parekraf dapat segera bangkit dan sektor riil dapat bernafas kembali. Mari kita jaga kesehatan, terapkan protokol. Mari jaga Indonesia, mari kita bangkit kembali. Semoga pariwisata Indonesia bisa pulih kembali," pungkasnya.

https://travel.kompas.com/read/2020/07/09/071000227/jangan-rusak-kepercayaan-wisatawan-protokol-kesehatan-harus-berjalan

Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke