Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Desa Wisata Pentingsari, Desa Wisata Indonesia yang Mendunia

Desa ini dikenal di mancanegara sebagai salah satu desa wisata dengan segudang penghargaan.

Sepak terjang desa wisata ini tak lepas dari peran Ketua Desa Wisata Pentingsari, yakni Doto Yogantoro. Ia menceritakan awal mula Pentingsari dibangun hingga menjadi desa wisata.

Hal ini diungkapkan saat menjadi narasumber dalam webinar yang digagas TelusuRI dan Kok Bisa pada Rabu (23/9/2020) bertema "Ngobrol Bareng: Menggali Potensi Desa untuk Mendukung Pariwisata Berkelanjutan".

Doto bercerita, awalnya masyarakat desa bermimpi untuk memberi nilai tambah agar dikenal masyarakat.

"Desa kami dirintis lebih kurang 13 tahun yang lalu. Desa kami bermimpi, salah satunya adalah memberi nilai tambah bagaimana kegiatan masyarakat bisa kita kemas, bisa kita tampilkan, dan diapresiasi oleh orang luar atau wisatawan, dan akhirnya memberikan dampak baik ekonomi maupun lingkungan," kata Doto.

Mimpi-mimpi inilah yang membuat publik akhirnya mengenal Desa Wisata Pentingsari.

Berada di dalam kawasan wisata Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) membuat masyarakat desa bergegas mencari keunikan lain dan tidak hanya mengandalkan lokasi wisata.

Selain itu, masyarakat desa juga menyadari bahwa Yogyakarta telah lama dikenal dengan daerah wisata, yakni Candi Prambanan dan Pantai Parangtritis.

"Kami juga ingin mendapatkan rezeki itu dari sisi pariwisata, supaya kehidupan masyarakat desa yang sehari-hari bertani itu bisa lebih baik lagi," kata Doto.

"Dalam arti mereka tetap bertani, tapi mereka mendapatkan tambahan bonus dari pariwisata, salah satu cara untuk mendapatkan bonus ya dengan membangun desa wisata," jelasnya.

Sadar desanya tak miliki tempat wisata

Doto menyadari, desanya tidak memiliki tempat wisata yang menarik seperti yang ada di Yogyakarta.

Oleh karena itu, ia bersama warga desa sepakat untuk menjadikan aktivitas sehari-hari di desa sebagai daya tarik wisata.

"Ternyata wisatawan tertarik tinggal di desa, menginap di homestay, makan ala orang desa, dan beraktivitas layaknya orang desa," kata Doto.

"Dan itu sangat menarik, pengalaman yang mereka dapatkan. Dan kami dapatkan apa? Interaksi dari wisatawan yang datang," tuturnya.

Karena kegigihan menjual aktivitas masyarakat desa, Pentingsari telah mendapat penghargaan mulai dari Indonesia Suistainable Tourism Awards (ISTA) 2017 dalam kategori ekonomi.

Kemudian, Pentingsari juga pernah masuk 100 Top destinasi pariwisata berkelanjutan di dunia versi Global Green Destinations Days (GGDD) 2019.

Diberitakan Kompas.com, Selasa (29/10/2019), hanya ada empat desa di Indonesia yang masuk penghargaan tersebut, yaitu Desa Pemuteran (Bali), Desa Penglipuran (Bali), Desa Wisata Nglanggeran (Yogyakarta), dan Desa Wisata Pentingsari (Yogyakarta).

"Kami dapat penghargaan itu kenapa? Karena ada keseimbangan, ekonomi dapat, lingkungan dapat, sosial budaya terjaga," imbuh dia.

Aktivitas menarik

Tertarik berkunjung ke Desa Wisata Pentingsari? Berada di desa ini, wisatawan akan diajak berkegiatan dan mendapat pengalaman.

Wisatawan bisa melihat dan belajar tentang alam, lingkungan, pertanian, perkebunan, kewirausahaan, kehidupan sosial budaya, dan beragam seni tradisional.

Wisatawan juga akan melihat kearifan lokal yang masih mengakar di masyarakat Pentingsari.

Ada beberapa program wisata desa, seperti live in, kemah, trekking, atau outbound yang bisa dinikmati.

Untuk kegiatan wisata budaya, wisatawan bisa mengikuti kegiatan, seperti belajar gamelan, menari, membatik, membuat wayang rumput, dan membuat janur.

https://travel.kompas.com/read/2020/09/25/081000927/desa-wisata-pentingsari-desa-wisata-indonesia-yang-mendunia

Terkini Lainnya

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Jalan Jalan
Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Travel Update
5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

Travel Tips
Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Travel Update
Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Travel Update
Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Travel Tips
Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jalan Jalan
7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

Travel Tips
Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke