Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bagaimana Kondisi Wisata Golf di Negara Lain Saat Pandemi Covid-19

KOMPAS.com – Pariwisata golf dimiliki sejumlah masyarakat dari berbagai negara. Turnamen atau permainan biasa pun kerap dilakukan di negara masing-masing atau melancong ke lapangan golf di negara lain.

Namun, pandemi Covid-19 yang melanda dunia turut memengaruhi aktivitas pariwisata golf di seluruh dunia.

Di Malaysia, Presiden Liberty Golf Malaysia Eushen NG mengatakan bahwa pemain golf negaranya tidak bisa bermain dalam turnamen golf atau permainan biasa karena adanya Movement Control Order 2020.

“Tidak begitu banyak yang terjadi di sini, tapi kami melakukan turnamen-turnamen kecil. Ini adalah kesempatan yang bagus untuk melancong dan mengikuti turnamen lokal,” kata Eushen.

Pernyataan itu ia sampaikan dalam webinar bertajuk “Indonesia Golf Tourism Market Update With IAGTO (International Association of Golf Tour Operators)”, Kamis (1/10/2020).

Kendati saat ini para operator wisata golf Malaysia belum bisa mengakomodasi perjalanan dari dan keluar negeri, mereka tetap bergerak dengan memanfaatkan pasar lokal.

“Turnamen golf lokal dilakukan secara legal. Selama lockdown, sekelompok kecil pemain golf melakukan pariwisata golf domestik,” ujar Eushen.

Ia melanjutkan, turnamen tidak seperti biasanya. Ada format baru yang bisa dimanfaatkan untuk mengumpulkan para pemain golf domestik untuk melakukan pariwisata domestik.

Ada rasa khawatir untuk bepergian

Beda halnya dengan Singapura. Sales Director Apexlynx LeisureSport Singapura Ricky Yeo mengatakan, saat ini para pemain golf di sana tidak bisa bepergian.

“Singapura itu negara kecil, Covid-19 memberi dampak secara luas di sini. Perjalanan domestik sulit dilakukan. Padahal, para pemain golf sudah tidak sabar untuk bermain dan bepergian,” ujar dia dalam kesempatan yang sama.

Meski perjalanan sudah bisa dilakukan secara bebas, Ricky tidak yakin para pemain golf di Singapura dan negara lain akan langsung melancong.

Hal tersebut karena mereka masih takut untuk bepergian. Selain itu, terdapat suatu mentalitas tersendiri di kalangan warga Singapura.

“Saat perbatasan negara sudah dibuka, kami ingin pergi. Tapi kami akan menunggu orang lain untuk pergi dulu sebelum kami melakukannya,” imbuh Ricky.

Lebih bebas bermain golf

General Manager Golfasian Thailand Boyd Barker mengatakan, wisata golf terjadi lebih terbuka di seluruh Thailand karena protokol kesehatan yang diterapkan pemerintah membuat golf menjadi kegiatan yang aman dilakukan.

Selain penyemprotan disinfektan yang dilakukan secara berkala, mobil golf pun diberi penghalang guna memberi jarak antarpengguna.

“Ada pemeriksaan suhu tubuh, caddy juga hanya diizinkan untuk memegang ujung pemukul golf (club head) dan bukan bagian yang kerap dipegang pemain golf,” kata Boyd dalam kesempatan yang sama.

Generasi muda tertarik dengan golf

Sementara itu, salah seorang anggota IAGTO Jepang Hikaru Yakushiji mengatakan bahwa generasi muda di sana mulai tertarik bermain golf sejak Mei 2020.

“Generasi muda berusia 20–30 tahun. Menurut sebuah survei, sebanyak 1.700 generasi muda mulai bermain golf,” kata Hikaru dalam kesempatan yang sama.

Walaupun wisata golf yang dilakukan oleh para pebisnis mengalami penurunan yang cukup signifikan, Hikaru mengungkapkan bahwa wisata golf untuk sekadar leisure mulai meningkat sejak tahun lalu.

Berbeda dengan Jepang, Managing Director Go Golfing Australia Peter McCarthy menuturkan dalam kesempatan yang sama bahwa masyarakat usia 20–30 di Australia tidak terlalu peduli akan industri golf.

Peter mengatakan, meski generasi muda tidak tertarik, wisata golf di sana mengalami pertumbuhan cukup signifikan.

“Bahkan golf menjadi olahraga nomor dua yang paling digemari. Selama lockdown, orang-orang memiliki banyak waktu karena bekerja dari rumah,” ujar dia.

Selanjutnya, General Manager Golf Holidays Limited Hong Kong Albert Li menuturkan hal yang sama dengan Peter. Di Hong Kong, wisata golf lebih diminati oleh masyarakat berusia 60 tahun ke atas.

Hong Kong memiliki sekitar 15.000 pemain golf. Namun karena usia, populasi tersebut lambat laun semakin menipis.

“Kami tidak punya banyak anak muda yang bergabung bermain golf. Banyak dari kami akan meninggal sebentar lagi, ini bukanlah tanda yang bagus,” ucap Albert dalam kesempatan yang sama.

Selama pandemi Covid-19 mereka tidak bisa bermain atau sekadar berkunjung ke lapangan golf tanpa melewati langkah pencegahan Covid-19.

“Kami tidak bisa main di lapangan golf Shenzhen, tapi kami bisa ke kota itu. Namun, kami harus karantina 14 hari sebelum melanjutkan perjalanan, dan karantina 14 hari sebelum kembali ke rumah. Itu tidak masuk akal,” pungkas Albert.

https://travel.kompas.com/read/2020/10/12/193100927/bagaimana-kondisi-wisata-golf-di-negara-lain-saat-pandemi-covid-19

Terkini Lainnya

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

Travel Update
Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Travel Update
Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Travel Tips
BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

Travel Update
Terraz Waterpark Tanjung Batu: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

Terraz Waterpark Tanjung Batu: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke