Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kunjungan Wisata ke Dieng Terjun Bebas Selama PPKM

KOMPAS.com – Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Banjarnegara Agung Yusianto mengatakan, jumlah kunjungan wisatawan ke Dieng terjun bebas selama masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

“Perubahan sangat drastis. Ketika sebelum PPKM itu kalau di akhir pekan, kurang lebih di atas 2.000 (kunjungan). Itu kalau setelah PPKM di bawah 1.000 (kunjungan),” kata Agung saat dihubungi Kompas.com, Senin (25/1/2021).

Jumlah tersebut adalah jumlah rata-rata kunjungan wisatawan yang tercatat ke seluruh kawasan wisata di Dieng pada akhir pekan selama masa PPKM jilid pertama, 11–25 Januari 2021.

“Itu rata untuk semua di Dieng. Rata di tempat wisata karena lokasi berdekatan. Jadi secara kunjungannya, rata-rata seperti itu di akhir pekan. Penurunannya sangat besar sekali,” ujar Agung.

Jumlah tersebut makin kecil saja di hari-hari biasa. Menurut Agung, jumlah kunjungan ke Dieng saat hari-hari biasa, di luar akhir pekan, per harinya hanya mencapai 200-300 orang.

Agung memprediksi, keadaan ini akan terus berlangsung seiring adanya keputusan perpanjangan PPKM, yakni 26 Januari–8 Februari 2021.

“Saya kira relatif sama. Seperti yang sudah saya sampaikan, kunjungan wisata di Dieng ini didominasi dari wilayah Pantura, wilayah Jawa Barat, dan DKI Jakarta. Jadi pengaruhnya sudah bisa kita prediksi,” jelas Agung.

Didominasi wisatawan lokal

Dampak lainnya dari pemberlakuan PPKM adalah para pengunjung yang datang ke Dieng cenderung didominasi wisatawan lokal.

Wisatawan lokal maksudnya adalah wisatawan yang berasal dari daerah Banjarnegara dan sekitarnya. Paling jauh mungkin berasal dari Batang, Pekalongan, dan Wonosobo.

“Itu bisa dilihat dari alat transportasi yang dibawa oleh wisatawan itu. Didominasi oleh roda dua sepeda motor. Kalau sebelum PPKM, didominasi roda empat,” imbuh Agung.

Hal tersebut menunjukkan adanya pengurangan pergerakan wisatawan dari luar daerah yang masuk ke Kabupaten Banjarnegara.

Tetap setuju PPKM

Walaupun begitu, Agung mengaku tetap setuju dengan kebijakan PPKM yang ditetapkan pemerintah.

Pasalnya, kebijakan tersebut merupakan salah satu cara menekan angka positif Covid-19 dan mengurangi risiko kematian dari Covid-19.

Ditambah lagi, kata Agung, dengan kondisi masyarakat yang semakin ke sini semakin tidak disiplin. Langkah tersebut dirasa sangat perlu dilakukan.

“Pada prinsipnya, hukum tertinggi itu kan keselamatan rakyat. Masyarakat walaupun ada keluhan-keluhan, tapi masyarakat bisa memahami. Karena tidak 100 persen tutup, masih ada tempat wisata yang kita buka walau kapasitasnya dibatasi hanya 50 persen,” sambung dia.

Maka dari itu, ia berharap agar nantinya bantuan seperti stimulus atau relaksasi pajak dan retribusi untuk para pengusaha bisa tetap dilaksanakan untuk meringankan beban mereka selama masa PPKM ini.

Sejauh ini, memantau informasi dari situs corona.banjarnegarakab.go.id, ada 1.752 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 per Minggu (24/1/2021). Dari jumlah tersebut, ada 81 pasien terkonfirmasi Covid-19 yang meninggal dunia.

https://travel.kompas.com/read/2021/01/25/183100227/kunjungan-wisata-ke-dieng-terjun-bebas-selama-ppkm

Terkini Lainnya

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke