Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sejarah Benteng Pendem Ngawi yang Sedang Dipugar

KOMPAS.com – Benteng Pendem Ngawi, atau Benteng Van den Bosch, saat ini tengah dipugar oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) guna menjaga agar bangunan tidak makin rusak.

Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Ngawi Totok Sugiharto mengatakan, Benteng Pendem diperkirakan akan selesai pada awal 2023.

Dia mengungkapkan bahwa saat ini benteng tersebut masih di bawah kelolaan TNI. Kendati demikian, terdapat pembicaraan soal rencana ke depan usai pemugaran dilakukan.

“Bentengnya masih di bawah TNI. Jadi Dinas Pariwisata hanya untuk pemanfaatan ketika sudah selesai dan disepakati menjadi obyek wisata. Tapi belum ada kesepakatan karena prosesnya panjang,” ujar Totok kepada Kompas.com, Jumat (16/4/2021).

Meski sedang direstorasi, namun Totok mengatakan bahwa ada kemungkinan wisatawan tetap bisa ke sana. Namun, kapasitas akan dibatasi. Selain karena pandemi, juga agar kunjungan tidak mengganggu proses pemugaran Benteng Pendem.

Sebelum berkunjung, baik selama maupun sesudah proses pemugaran benteng, ada baiknya kamu mengetahui sejarahnya terlebih dahulu agar pengalaman berkunjung semakin menarik.

Lantas, seperti apa sejarah Benteng Pendem Ngawi dan mengapa bangunan disebut sebagai benteng bersejarah?

Sejarah Benteng Pendem Ngawi

Berdasarkan informasi dalam Kompas.com, Minggu (18/4/2021), Benteng Pendem dibangun oleh seorang arsitek Belanda bernama Jacobus von Dentzsch antara tahun 1839-1845.

Benteng yang letaknya di Kelurahan Pelem, Kecamatan Ngawi tersebut lokasinya tepat di kawasan pertemuan Bengawan Solo dan Sungai Madiun.

Hal ini membuat benteng yang letaknya di atas lahan seluas 15 hektar tersebut memiliki peran penting bagi Pemerintah Hindia Belanda.

Adapun, peran tersebut berkaitan dengan mengamankan dan menguasai jalur perdagangan para penjajah pada saat itu.

Nama Van den Bosch

Saat dibangun, benteng tersebut diberi nama Van den Bosch yang merupakan nama Gubernur Jenderal ke-43 Hindia Belanda, yakni Johannes Graaf van den Bosch.

Pada umumnya, benteng dibangun dengan posisi yang lebih tinggi dari daratan atau di wilayah perbukitan. Namun beda halnya dengan Benteng Pendem Ngawi.

Sebab, posisi tanah di sekitarnya lebih tinggi dari posisi bangunan. Posisi inilah yang juga membuat benteng bersejarah tersebut disebut juga dengan Benteng Pendem.

Lokasi yang strategis Benteng Pendem Ngawi

Sebelumnya, dikatakan bahwa Benteng Pendem memiliki lokasi yang strategis lantaran letaknya berada tepat di kawasan pertemuan Bengawan Solo dan Sungai (Bengawan) Madiun.

Dahulu, Bengawan Solo menjadi salah satu jalur transportasi penting yang menghubungkan pesisir utara dengan wilayah pedalaman Pulau Jawa.

Pada saat itu, Van den Bosch melengkapi benteng dengan 250 prajurit bersenjata bedil (senapan) dengan 60 pasukan kavaleri, serta enam meriam api yang diletakkan pada beberapa sudut benteng.

Sementara itu, para prajurit tinggal di kamar-kamar bak asrama di lantai dua benteng. Bagian bawah tanah benteng dijadikan sebagai penjara. Benteng juga dilengkapi gudang amunisi.

Wisata sejarah Benteng Pendem Ngawi

Meski sudah berusia hampir dua abad dan sudah tidak difungsikan sebagai pertahanan, benteng ini masih menjaga eksotismenya.

Kendati demikian, sebagian bangunan sudah tidak utuh lantaran terkena serangan bom pasukan Jepang pada 1942. Lebih lanjut, beberapa bagian dinding pun sudah terlihat kusam.

Akan tetapi, eloknya bangunan khas Eropa tersebut masih dapat dilihat hingga kini oleh wisatawan yang berkunjung.

Pada era kemerdekaan, Batalyon Artileri Medan 12—salah satu kesatuan dalam Komando Strategis Cadangan TNI Angkatan Darat (Kostrad) di Kabupaten Ngawi sempat berkantor di sana.

Kesatuan tersebut berinisiatif untuk ikut membantu merawat cagar budaya tersebut, dan membuka benteng sebagai salah satu tujuan wisata sejarah pada 2012.

Apabila ingin berkunjung, tempat wisata ini berlokasi di Jalan Untung Suropati nomor 3, Kelurahan Pelem, Kecamatan Ngawi. Harga tiket masuk Benteng Pendem Ngawi adalah Rp 5.000 per orang. Jam operasionalnya adalah setiap hari pukul 08.00-17.00 WIB.

https://travel.kompas.com/read/2021/04/19/181854827/sejarah-benteng-pendem-ngawi-yang-sedang-dipugar

Terkini Lainnya

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

Travel Update
Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Travel Update
Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Travel Tips
BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

Travel Update
Terraz Waterpark Tanjung Batu: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

Terraz Waterpark Tanjung Batu: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke