Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tebing Laut Ngungap Gunungkidul, Obyek Wisata Alam Tebing dan Lautan

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Destinasi wisata laut di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), seolah tidak ada habisnya.

Salah satu kawasan tebing pantai yang jarang diketahui wisatawan yakni Tebing Ngungap di Kalurahan Pucung, Kapanewon Girisubo.

Suasana di atas Tebing Ngungap cukup nyaman. Sebab, tebingnya masih alami dan belum banyak bangunan. 

Jika dari Kota Yogyakarta, wisatawan bisa langsung menuju kota Wonosari.

Lalu, dilanjutkan ke arah Pantai Sadeng. Setelah tiba di Pasar Girisubo, lurus saja terus ikuti jalan.

Setelah melewai beberapa ratus meter jalan rusak, sampailah ke Tebing Ngungap. Tidak ada tiket masuk, karena memang belum dikelola oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab). 

Persiapkan bekal dulu sebelum ke sana, karena memang tidak ada penjual makanan di sekitar tebing laut Ngungap.

Sesampainya di tebing Ngungap, pengunjung bisa melihat pendopo yang rusak parah dan ditumbuhi ilalang.

Apabila berjalan ke kanan atau ke arah barat, mereka akan melewati tumbuhan khas pantai, salah satunya pandan.

Kemudian, terlihatlah panorama laut lepas. Di sisi kanan dan kirinya terdapat tebing-tebing yang indah disertai suara ombak menghantam karang.

Setelah puas melihat sisi barat tebing, wisatawan bisa melihat sisi timur kawasan Pantai Ngungap. 

Adapun, kawasan ini dapat dicapai melalui jalan menurun sebelah timur pendopo. 

Saat berada di kawasan tersebut, pengunjung akan dibuai oleh keindahan tebing dan lautan. 

Menurut informasi yang didapat, kawasan itu pernah dilukis oleh Franz Wilhelm Junghuhn tahun 1856. Karya lukisannya berjudul Sudkuste Ostwarts von Rongkop.

Franz Wilhelm Junghuhn merupakan seorang naturalis, doktor, botanikus, geolog dan pengarang berkebangsaan Jerman yang pindah ke Belanda. 

Belum dikomersilkan untuk wisata

Lurah Pucung Estu Dwiyono mengatakan, kawasan tersebut belum dikomersilkan untuk wisata.

Umumnya, kawasan tersebut dimanfaatkan untuk kegiatan memancing melalui tebing atau rock fishing.

"Dulu pernah dibangun untuk dibambil sarang walet. Tetapi sejak enam tahun terakhir tidak ada lagi," kata Estu saat dihubungi Kompas.com, Selasa (15/6/2021).

Dengan keindahan yang dimiliki, pihaknya sudah berencana mengembangkan kawasan sebagai salah satu destinasi wisata. Rencananya akan mengajukan anggaran melalui dana keistimewaan untuk mengembangkan kawasan tersebut.

Sekretaris Dinas Pariwisata Gunungkidul Harry Sukmono menyampaikan, kawasan tebing laut Ngungap masuk dalam rencana Induk Pariwisata Kabupaten.

Hingga kini belum dikembangkan karena awalnya digunakan untuk pengembangan walet.

"Memang belum ada retribusi, sehingga belum ada fasilitas untuk wisatawan," kata Harry.

https://travel.kompas.com/read/2021/06/16/092623827/tebing-laut-ngungap-gunungkidul-obyek-wisata-alam-tebing-dan-lautan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke