Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Wisata Bantul Ditutup, Kunjungan ke Gunungkidul Tidak Meningkat

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Penutupan obyek wisata yang dikelola Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul diklaim tidak berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan ke Kabupaten Gunungkidul.

Perlu diketahui bahwa kedua kabupaten tersebut letaknya bersebelahan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kabupaten Gunungkidul berada di sebelah timur Kabupaten Bantul. 

Sekretaris Dinas Pariwisata (Dispar) Gunungkidul Harry Sukmono mengakui, pihaknya sempat khawatir wisatawan ke Gunungkidul akan melonjak tinggi pascakeluarnya kebijakan tersebut.

Namun, setelah kebijakan diterapkan, keadaan justru menunjukkan hal sebaliknya.

Ia mengatakan, tingkat kunjungan wisatawan di Gunungkidul malah menurun dibandingkan sebelumnya.

Merujuk pada data yang diberikan, pada hari Sabtu (19/6/2021), angka kunjungan wisata ke Gunungkidul mencapai 8.055 orang.

Sedangkan, pada hari Minggu (20/6/2021), jumlahnya mencapai 16.360 pengunjung.

Pada hari Sabtu sebelumnya (12/6/2021), jumlah pengunjung ke Gunungkidul mencapai 13.221 orang.

Berikutnya, pada hari Minggu (13/6/2021) tercatat ada 24.452 pengunjung.

"Jika mengacu pada data riil tersebut, justru ada penurunan," jelas Harry saat dihubungi wartawan, Jumat (25/6/2021)

Kemungkinan penurunan ini, menurut Harry, lantaran masyarakat sudah sadar bahwa kasus terkonfirmasi Covid-19 sedang tinggi, dan meminimalisir potensi penularan Covid-19 dari sektor pariwisata.

"Setidaknya membantu kami menekan laju penularan, mengingat kasus sedang naik," ujarnya.

Sebelum obyek wisata dibuka kembali, sekitar 3.000 pelaku wisata di Bantul akan divaksin.

"Pendataan dari Dispar (Dinas Pariwisata) ada 3.000 lebih sedikit yang nanti akan divaksin. Rencananya pelaksanaan hari Rabu (30/6/2021) dan Kamis (1/7/2021) yang akan datang," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bantul Helmi Jamharis kepada wartawan di Bantul, Kamis (24/6/2021).

Ia menjelaskan, langkah vaksinasi ini merupakan perlindungan kepada pelaku wisata sebelum dibuka kembali. 

Adapun, obyek wisata di kabupaten tersebut ditutup sementara pada hari Sabtu dan Minggu selama dua pekan.

"Jadi artinya kalau Rabu-Kamis sudah dilakukan vaksinasi, hari Sabtu-Minggu sudah kita mulai buka," kata Helmi

Pelaksanaan vaksinasi akan dilakukan di sepanjang pantai selatan Bantul.

Hal ini untuk menghindari kerumunan saat pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Harapannya, masyarakat juga nyaman untuk pelaksanaan vaksinasi.

Saat disinggung jika nantinya ada yang menolak, Helmi mengatakan bahwa pihaknya akan berkoordinasi untuk melakukan sosialisasi dengan pejabat di wilayah tersebut.

Pemkab juga menyiapkan sanksi tegas bagi warga yang didata tetapi tidak mau disuntik vaksin.

"Untuk sanksi, tadi memang belum dimunculkan secara konkret, tapi pak Kapolres (Bantul) dan pak Dandim (0729/Bantul) telah menyoroti terhadap regulasi yang mengatur masyarakat yang tidak mau vaksin akan ada sanksinya minimal tidak boleh berdagang dulu," kata Helmi.

Sebelumnya, terdapat Instruksi Bupati (Inbup) Nomor 15/instr/2021 tentang perpanjangan kesembilan pemberlakuan PPKM mikro di Bantul yang ditandatangani oleh Bupati Bantul Abdul Halim Muslih pada 15 Juni 2021.

Inbup itu berlaku dua pekan, sehingga nantinya pada tanggal 19-20 Juni dan tanggal 26-27 Juni tempat wisata akan tutup sementara.

Berdasarkan data Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, obyek wisata yang dikelola oleh Pemkab Bantul adalah kawasan Pantai Parangtritis, Pantai Samas, Pantai Goa Cemara, Pantai Pandansimo, Pantai Kwaru, Goa Selarong, dan Goa Cerme. 

https://travel.kompas.com/read/2021/06/25/174045927/wisata-bantul-ditutup-kunjungan-ke-gunungkidul-tidak-meningkat

Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke