Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

6 Wisata di Lebak, Ada Negeri di Atas Awan

KOMPAS.com - Tempat wisata di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten akan dibuka lagi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat dan pelaku usaha pariwisata.

Lebak adalah salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Banten dan beribu kota di Rangkasbitung. Selain kekayaan budaya, Lebak juga memiliki banyak tempat wisata yang dapat dikunjungi.

Tempat wisata di Lebak bisa menjadi opsi wisata bagi wisatawan yang tinggal di kawasan Jakarta dan sekitarnya saat hari libur.

Berikut adalah 6 tempat wisata di Lebak yang bisa dijadikan sebagai referensi sebelum berwisata: 

1. Suku Adat Baduy

Desa Adat Baduy terletak di Desa Kenekes, Leuwidimar, Kabupaten Lebak, Banten. Wisatawan yang berkunjung ke desa adat ini dapat menikmati alamnya yang masih asri serta mengenal lebih dalam lagi mengenai budaya suku Baduy.

Diberitakan Kompas.com, Selasa (17/8/2021), lokasinya yang berada di kaki pegunungan Kendeng membuat wisatawan yang ingin berkunjung harus berjalan kaki sekitar tiga hingga empat jam jika ingin menuju ke Baduy Dalam.

Wilayah Desa Adat Baduy terbagi menjadi dua, Baduy Dalam dan Baduy Luar. Suku Baduy Dalam adalah penduduk yang masih berpegang erat terhadap adat istiadat mereka, sedangkan Baduy Luar sudah berbaur dengan masyarakat sekitarnya.

Dari Stasiun KRL Rangkasbitung, wisatawan bisa melanjutkan perjalanan menuju Desa Adat Baduy naik kendaraan umum berupa elf lokal. Kemudian terdapat dua jalur yang dapat dilewati, yakni Ciboleger dan Cijahe.

Perjalanan ke Baduy melalui Ciboleger memakan waktu sekitar 4-5 jam trekking. Rute melalui Ciboleger ini juga lebih ramah turis dengan fasilitas lengkap dan suasana yang cukup ramai.


2. Negeri di atas awan Wisata Wewengkon Citorek

Wewengkon Citorek berada di Desa Citorek Kidul, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak. Tempat ini merupakah tempat tinggal bagi masyarakat adat Kasepuhan Citorek.

Dikutip dari Kompas.com pada Kamis (19/9/2021), di desa yang dikenal dengan sebutan Negeri di Atas Awan ini, pengunjung dapat menikmati pemandangan indah di atas awan.

Masyarakat Kasepuhan Citorek terbagi menjadi lima desa, Citorek Tengah, Citorek Timur, Citorek Barat, Citorek Kidul, dan Citorek Sebrang. Masyarakat adat Citorek ini juga masih memegang erat tradisi nenek moyangnya, sepertu masyarakat Suku Baduy.

Untuk berkunjung ke Wewengkon Citorek, wisatawan dapat menggunakan motor atau mobil selama 15 menit dari Kampung Ciusul. Sedangkan dari Rangkasbitung, rute menuju Wewengkon Citorek dapat ditempuh sekitar 4 jam perjalanan naik mobil.

3. Kebun Teh Cikuya

Perkebunan teh dengan luas sekitar 30 hektar ini memiliki pemandangan alam yang indah. Kebun teh Cikuya terletak di Kampung Cikuya, Desa Hegarmanah, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak.

Dari Kota Rangkasbitung, wisatawan akan menempuh perjalanan 4 jam menuju kebun teh tersebut.

Kualitas teh di sini juga sudah diakui dunia. Pada tahun 2015, kebun teh yang dikelola oleh PT Harendong Green Farm ini mendapatkan gelar juara satu dunia teh dalam kategori teh oolong.

Dilansir dari Kompas.com pada Selasa (29/12/2020), teh yang diproduksi oleh perkebunan ini unggul dari kualitas daun, kandungan air, dan aroma.

Dengan hamparan kebun teh yang tertata rapi, perkebunan ini menjadi tempat yang cocok bagi wisatawan yang gemar berburu foto. Selain berfoto di kebun teh, wisatawan juga dapat mencicipi teh yang diproduksi oleh perkebunan tersebut di kafe yang telah disediakan.

Wisatawan yang berkunjung ke Kebun Teh Cikuya perlu membayar tiket masuk seharga Rp 20.000 per orang.


4. Pantai Sawarna

Pantai Sawarna adalah pantai yang berada di Desa Sawarna Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak. Pantai ini berjarak sekitar 150 kilometer (km) dari kota Rangkasbitung.

Pantai ini terdiri dari tujuh pantai dan satu goa. Deretan pantai yang berada di sana, antara lain Pantai Ciantir, Pantai Tanjung Layar, Pantai Karang Teraje, Pantai Karang Bereum, Pantai Teluk Lagon Pari, Pantai Pulo Manuk, dan Pantai Bukit Cariang.

Jika kamu tidak memiliki banyak waktu untuk menjelajahi semua pantai di kawasan Pantai Sawarna, Pantai Ciatir bisa menjadi pilihan tepat. Pantai ini memiliki hamparan pasir terluas dibanding pantai yang lain.

Wisatawan bisa menemukan tempat makan, toilet, dan tempat beristirahat di Pantai Sawarna. Selain itu wisatawan juga dapat menyewa jasa pemandu jalan dengan membayar sekitar Rp 60.000.

Untuk akses masuk ke Pantai Sawarna, wisatawan cukup membayar Rp 5.000 per orang untuk tiket masuk.

5. Pantai Bagedur

Pantai Bagedur terletak di Desa Sukamanah, Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak. Jaraknya sekitar 115 km dari Kota Rangkasbitung.

Keistimewaan pantai ini adalah hamparan pasirnya yang luas dan landai. Kendaraan seperti mobil dan motor bisa melintas di atas pasirnya karena cukup padat. Wisatawan pun bisa memarkirkan kendaraan mereka di kawasan pantai.

Ombak di pantai ini cukup tinggi. Namun, batas antara laut dan daratan cukup lebar, sehingga pengunjung memiliki area untuk bermain ombak dan pasir pantai.

Pantai Bagedur juga cocok untuk dijadikan tempat olahraga. Kepadatan pasirnya dapat dimanfaatkan sebagai arena bermain sepak bola pantai atau voli pantai.

Ada fasilitas seperti toilet umum, kamar mandi, dan warung makanan. Wisatawan yang ingin bermalam di kawasan Pantai Bagedur bisa menginap di penginapan.

Harga tiket masuk Pantai Bagedur adalah Rp 2.000 per orang. Tarif parkir adalah Rp 5.000 untuk kendaraan roda dua atau motor dan Rp 15.000 untuk kendaraan pribadi roda empat.


6. Museum Multatuli

Museum Multatuli terletak di Jalan Alun-Alun Timur nomor 8, Rangkasbitung Barat, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak.

Bangunan Museum ini adalah perpaduan antara bangunan kolonial dengan desain interior modern bergaya fraktal asimetris.

Nama Multatuli cukup sering didengar dalam pendidikan sejarah. Multatuli adalah nama pena dari Edward Douwes Dekker yang terkenal dengan bukunya berjudul Mac Havelaar.

Museum Multatuli memiliki tujuh ruangan yang berisi koleksi sejarah terkait dengan antikolonialisme, Multatuli dan novel buatannya, serta sejarah Lebak, Banten, dan Rangkasbitung.

Beberapa informasi sejarah di Museum Multatuli diberikan menggunakan multimedia berupa audio dan video yang ditampilkan melalui layar monitor.

Wisatawan yang tertarik untuk mempelajari soal sejarah antikolonialisme dan lain-lain dapat berkunjung ke Museum Multatuli dengan membayar tiket masuk seharga Rp 20.000.

https://travel.kompas.com/read/2021/08/28/160400427/6-wisata-di-lebak-ada-negeri-di-atas-awan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke