JAKARTA, KOMPAS.com - Saat pandemi, akomodasi bersifat privat semakin digemari wisatawan. Ini terlihat dari properti berupa vila, apartemen, atau resort yang mengalami peningkatan pemesanan dan pencarian belakangan ini.
Di aplikasi Traveloka, misalnya, pemesanan akomodasi privat pada fitur Traveloka Holiday naik dua kali lipat dalam empat hingga lima bulan terakhir.
Sebagai informasi, Holiday Stays merupakan layanan produk Traveloka yang baru dirilis pada 22 November 2021.
Isinya meliputi akomodasi yang mengedepankan nuansa liburan lebih privat, seperti vila, apartemen, private homes, guest house atau homestay, glamping, dan resort.
Menurut Chief Marketing Officer Traveloka Shirley Lesmana, beberapa alasan tingginya minat akomodasi privat salah satunya adalah karena alasan kenyamanan.
"Salah satu alasan pengguna Traveloka memilih menginap di akomodasi privat karena mereka dapat berkumpul dengan orang-orang terdekat dalam kapasitas lebih besar, namun tetap merasa aman dan nyaman."
Demikian ungkap Shirley dalam Traveloka Exclusive Media Interview virtual, Kamis (10/03/2022).
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa sejumlah akomodasi diminati pengguna karena beberapa alasan spesifik.
Vila, misalnya, disukai karena bersifat lebih privat, cocok untuk relaksasi, dan nyaman untuk kegiatan bersama kapasitas besar, seperti kumpul keluarga atau teman.
Lalu, resort biasanya banyak dipilih oleh keluarga yang lebih kecil dan mencari suasana intim. Selain sesuai untuk relaksasi, resort juga dianggap memiliki fasilitas lengkap, terutama untuk kegiatan anak.
Sementara apartemen disukai utamanya karena lokasi yang strategis sehingga aksesnya mudah untuk ke mana saja.
Akomodasi tipe ini dicari pengguna karena memiliki suasana baru, tetapi tetap homey.
Di samping itu, Shirley melihat, ada pula beberapa kecenderungan karakteristik akomodasi tertentu yang diminati wisatawan. Misalnya, karena alasan kebersihan dan fleksibilitas.
"Pertama, banyak dari konsumen yang mencari properti dengan tingkat kebersihan tinggi. Kedua, dari segi fleksibilitas, banyak yang cari kemudahan untuk reschedule atau refund," ujarnya.
Ia juga mengatakan, banyak dari wisatawan kalangan menengah atas yang biasanya mencari personalisasi dari suatu akomodasi.
Artinya, satu keluarga memiliki kebutuhan-kebutuhan tertentu yang mungkin berbeda satu sama lain, namun kalau bisa sudah dipenuhi di suatu akomodasi.
Misalnya, ibu mencari penginapan dengan fasilitas dapur lengkap bersama alat-alatnya. Sementara anak muda mencari penginapan yang unik dan bernuansa alam seperti glamping.
Lalu, biasanya perempuan membutuhkan fasilitas pengering rambut (hair dryer), dan lain-lain.
Adapun kenaikan pemesanan akomodasi ini terjadi seiring tren dan preferensi gaya hidup yang mengalami peningkatan, mulai dari staycation, workation, serta berlibur di akomodasi privat.
Shirley mengatakan, ada peningkatan minat konsumen dalam pencarian dan pemesanan Holiday Stays sebesar lebih dari dua kali lipat sejak akhir 2021.
Lebih lanjut, Shirley mengatakan, peningkatan minat konsumen terhadap tipe akomodasi vila dan private homes lebih dari tiga kali lipat dibandingkan periode kuarter pertama (Januari-April) 2021.
Ia menyebutkan, terdapat lima kota besar dengan tren pencarian dan pemesanan Holiday Stays tertinggi di Indonesia.
Kelimanya adalah Bali, Jakarta, Bandung, Malang, dan Yogyakarta.
Untuk pencarian akomodasi kategori vila premium dengan harga di atas Rp 1 juta, Bandung menjadi destinasi favorit pengguna, diikuti Yogyakarta, Lombok, dan Bali.
Adapun saat ini, Traveloka Holiday Stays telah menggandeng lebih dari 450.000 mitra yang menawarkan beragam tipe akomodasi privat. Mulai dari apartemen, vila, glamping, resort, hingga private homes.
https://travel.kompas.com/read/2022/03/11/070026227/tren-nginap-di-akomodasi-privat-naik-pada-2022-vila-hingga-resort