Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jangan Unggah Boarding Pass ke Medsos atau Asal Buang, Ini Akibatnya

KOMPAS.com – Media sosial membuat banyak orang gemar mengunggah segala hal ke internet. Termasuk salah satunya cerita tentang perjalanannya.

Entah foto liburan, momen bersenang-senang bersama kerabat, tiket bioskop, bahkan sesuatu yang sebetulnya bersifat rahasia, seperti boarding pass. 

  • Pertama Kali Naik Pesawat? Ini 10 Tahap Naik Pesawat dari Berangkat sampai Tujuan
  • Jangan Letakkan Ponsel di Tempat Ini di Pesawat, Bisa Picu Kebakaran

Menurut peneliti privasi Bill Fitzgerald, mengunggah boarding pass pesawat bukan lah hal yang boleh dilakukan, seperti dikutip Kompas.com dari CN Traveler, Rabu (23/3/2022). 

Pasalnya, boarding pass berisi banyak informasi penting terkait penumpang pesawat.

Ini termasuk nama penumpang, nomor penerbangan, dan penetapan kursi, yang semuanya tercantum pada boarding pass. 

Meski informasi tersebut terdengar sederhana, sebenarnya ada beberapa informasi penting yang tercantum di sana.

Barcode di boarding pass jika dipindai akan memunculkan informasi lain, seperti seperti nomor frequent flyer, informasi kontak, atau detail identifikasi lainnya. 

Menurut Bill, informasi yang terkandung akan bervariasi pada setiap barcode maskapai. Namun, tetap saja boarding pass memuat banyak informasi penting. 

“Ada satu aturan praktis yakni selalu menganggap kode yang dapat dipindai itu memiliki informasi tentang diri Anda dan barang-barang Anda, serta ke mana Anda akan pergi," ujar Bill kepada CN Traveler.

  • 20 Tindakan Penumpang di Pesawat yang Paling Mengganggu, Jangan Ditiru
  • Eks Awak Kabin Ungkap Salah Satu Permintaan Aneh Penumpang Pesawat
  • 5 Hal yang Harus Segera Dilakukan jika Ketinggalan Pesawat

Selain itu, penumpang pesawat juga harus selalu berpikir bahwa barcode yang ada pada boarding pass berisi informasi penting lain, seperti Surat Izin Mengemudi (SIM) dan detail paspor. 

Sebab, informasi itu biasanya akan dicek oleh pihak maskapai saat berada di bandara. 

Boarding pass yang sudah dicetak juga tak boleh sembarangan dibuang, apalagi jika di barcode masih tercantum dengan jrlas.

“Jika Anda memiliki barcode pada sesuatu, Anda tidak boleh membuangnya ke tempat sampah kecuali memang ingin seseorang mengambilnya,” ucap Bill. 

“Anda juga seharusnya tidak pernah mempostingnya (boarding pass) di media sosial."

  • Kenapa Paspor Indonesia Warna Hijau, Hitam, dan Biru
  • Berapa Biaya Pembuatan Paspor Baru dan Ganti Baru?

Semua ini tampak seperti pedoman perlindungan data standar yang wajib diikuti. Sayangnya, seseorang yang sering bepergian sekalipun bisa saja mengalami hal buruk gara-gara masalah boarding pass ini.

Misalnya, mantan Perdana Menteri Australia, Tony Abbott yang pernah mengunggah foto boarding pass maskapai Qantas miliknya ke Instagram pada Maret 2020.

“Hanya dengan menggunakan gambar ini (boarding pass), penyerang dapat memperoleh akses ke detail pribadi perdana menteri, termasuk nomor telepon dan (nomor) paspornya,” kata Manajer Keamanan Informasi di firma keamanan siber, Cobalt, Mark Scrano.

Untungnya peretas itu tidak menggunakan data Tony Abbott untuk tujuan jahat, tapi orang jahat lainnya mungkin akan memanfaatkan data tersebut.

  • Pencet Tombol Panggilan Pramugari Malah Buat Seorang Penumpang Malu, Ini Alasannya
  • 13 Hewan Tak Biasa yang Pernah Dibawa Penumpang ke Kabin Pesawat, Tarantula sampai Merak

Sementara itu, orang jahat juga bisa memakai data itu untuk melakukan serangan online ke akun dan persona digital seseorang.

“Banyak maskapai penerbanga menggunakan data pada boarding pass, khususnya kode konfirmasi dan nama belakang untuk memungkinkan akses penuh ke akun online Anda,” ujar Mark Scrano.

“Ini dapat disalahgunakan untuk mengakses data pribadi Anda yang disimpan oleh maskapai."

Seadainya data yang bisa diakes itu digunakan dengan terampil, maka detail kecil sekalipun bisa digunakan untuk melakukan penipuan identitas. 

“Jadi, jika Anda khawatir identitas dicuri, langkah yang sangat sederhana yang bisa dilakukan adalah tidak membagikan barcode dalam bentuk apapun,” ujarnya. 

Meski saat ini penggunaan boarding pass kertas semakin jarang, bentuk fisik tersebut masih diperlukan apalagi saat mengalami kasus di luar kendali penumpang.

Misalnya,  jika ada perubahan kursi yang dilakukan di pintu gerbang atau hal lainnya. 

  • Kenapa Kulit Terasa Kering Saat Naik Pesawat
  • Cara Naik Pesawat Saat Pandemi, Siapkan Sertifikat Vaksin

Menurut Bill, menyobek boarding pass adalah cara paling aman untuk terhindar dari peretasan data. 

Adanya boarding pass online mungkin lebih aman dan mudah untuk melindungi data pribadi. 

Sayangnya, itu tidak sesederhana menggunakan tiket elektronik di aplikasi maskapai atau aplikasi loyalitas.

“Aplikasi itu adalah mimpi buruk privasi, dan sering diisi dengan berbagai pelacakan pihak pertama (dan) pihak ketiga,” kata Bill Fitzgerald. 

“Mereka terkadang dapat menemukan lokasi Anda hampir secara real time saat Anda menggunakan aplikasi."

  • Jangan Bawa 6 Barang Ini Saat Naik Pesawat
  • Jarang Disadari, 5 Etika Saat Duduk di Pesawat

Jadi, baik dicetak maupun tidak bukanlah pilihan yang sederhana. 

Bagi pelancong yang lebih suka menggunakan ponsel mereka daripada tiket kertas, Bill merekomendasikan melakukan tangkap layar kode QR pada boarding pass.

Kemudian, simpan tangkap layar di galeri foto sehingga pelancong tak perlu membuka aplikasi untuk bisa mengaksesnya. 

Hal terbaik yang bisa dilakukan pada boarding pass adalah memperlakukannya seperti dokumen pribadi yang penting, bahkan jika di kertas tersebut hanya tertulis nomor penerbangan atau barcode. 

https://travel.kompas.com/read/2022/03/24/091800427/jangan-unggah-boarding-pass-ke-medsos-atau-asal-buang-ini-akibatnya

Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke