Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ini Saran Pengamat Soal Indeks Pariwisata Indonesia yang Naik Peringkat

KOMPAS.com - Indonesia naik 12 peringkat ke posisi 32 dari 117 negara dalam Travel and Tourism Competitiveness Index (TTCI) 2021, yang baru dirilis oleh World Economic Forum pada Mei 2022.

Sementara itu, di kawasan Asia Pasifik, sektor pariwisata Indonesia berhasil menduduki peringkat delapan, dikutip dari Kompas.com pada Selasa (31/5/2022).

Menurut pengamat pariwisata Universitas Jenderal Soedirman, Chusmeru, prestasi ini merupakan suatu hal yang sangat membanggakan, terutama di tengah kondisi pandemi Covid-19.

"Capaian ini juga bisa diperoleh Indonesia karena kondisi negara yang sudah aman dan sehat. Aman dalam gejolak politik dan sehat setelah Indonesia berhasil mengendalikan pandemi Covid-19," ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (2/6/2022).

Ia menambahkan, keberhasilan pariwisata Tanah Air naik hingga 12 peringkat salah satunya dicapai berkat peningkatan infrastruktur pendukung pariwisata, seperti jalanan, jembatan, pelabuhan, maupun bandar udara.

Peningkatan juga terjadi signifikan dalam bidang amenitas pariwisata, berupa hotel, restoran, maupun homestay yang dikelola masyarakat, kata dia.

Selain itu, ia menilai bahwa Indonesia memiliki potensi alam yang masih sangat terjaga, serta potensi daya tarik wisata seperti seni dan budaya yang sangat beragam.

"Prestasi ini tentu saja juga tidak terlepas dari partisipasi masyarakat Indonesia dalam mendukung kegiatan pariwisata di Tanah Air, terutama dalam penerapan Sapta Pesona di setiap destinasi wisata," papar Chusmeru.

Faktor-faktor yang perlu terus ditingkatkan

Kendati mengalami peningkatan, Chusmeru menyampaikan beberapa hal yang bisa diperhatikan dan diterapkan Indonesia agar capaian pariwisata bisa terus membaik pada tahun-tahun berikutnya. 

Beberapa hal tersebut di antaranya, peningkatan aksesibilitas, sosialisasi serta wisata edukasi, potensi wisata kesehatan, dan peningkatan iklim investasi serta industri kreatif. 

"Pertama, perlunya peningkatan aksesibilitas di luar destinasi super prioritas. Kemudian juga jaringan telekomunikasi di destinasi wisata yang baru perlu dioptimalkan, karena ini sangat membantu wisatawan untuk mengakses setiap perjalanan wisatanya ke media sosial mereka," terang dia. 

Selanjutnya, Chusmeru menambahkan, sosialisasi Sapta Pesona dan desa wisata yang  berkonsep ekowisata sekaligus wisata edukasi perlu terus dilakukan, agar pariwisata Indonesia ke depannya berkembang secara berkelanjutan.

  • 5 Rekomendasi Desa Wisata di Pulau Jawa yang Bisa Dikunjungi dengan Road Trip
  • Desa Wisata di Sleman Mulai Menggeliat dan Banjir Kunjungan

Selain itu, potensi wisata kesehatan, dikatakan oleh Chusmeru, perlu menjadi perhatian untuk dikembangkan nantinya. Ia melihat bahwa Indonesia memiliki potensi sumber daya manusia yang baik, serta alam yang mendukung untuk mengembangkan wisata berbasis kesehatan.

"Iklim investasi dan industri kreatif juga perlu ditingkatkan, terutama kemudahan birokrasi dalam investasi di sektor pariwisata," ujar Chusmeru. 

Pengamat pariwisata ini menyebutkan, jika berbagai faktor yang sudah baik dapat dipertahankan dan faktor lain terus ditingkatkan, pariwisata Indonesia tentu berpeluang naik tingkat. 

"Dalam jangka pendek dan jangka panjang jika ini bisa dipertahankan dan beberapa hal dilakukan upaya peningkatan, maka tidak menutup kemungkinan Indonesia akan bisa berada di ranking 20 dunia dan peringkat ketiga di Asia Pasifik," pungkasnya. 

https://travel.kompas.com/read/2022/06/03/144723627/ini-saran-pengamat-soal-indeks-pariwisata-indonesia-yang-naik-peringkat

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke